1. My Story <Sksd>

17 12 7
                                    

Sore hari ini cuaca tampak cerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore hari ini cuaca tampak cerah. Zella menghabiskan waktunya disebuah taman dengan tangan memegang buku tebal. Huh, setidaknya ia lupa pada seseorang yang telah ia rindukan.

Matanya melirik sekitar. Banyak pasangan tertawa bahagia. Ia sangat iri melihat pemandangan itu, coba saja waktu bisa diputar pasti sekarang ia bisa merasakan, mungkin.

Tingg

Sebuah notifikasi dari handphone nya membuat Zella mengerutkan alisnya. Apa-apaan ini, siapa yang menulis seperti ini.

Rabu 26 Jun
11H lagi (Zergen)

Kira-kira seperti itu notifikasi dari handphone nya. Ia membuang nafasnya kasar. Kenapa disaat ia berusaha melupakan malah ada saja yang terjadi.

11 hari lagi, tepatnya tanggal 7 juli itu awal mereka bertemu. Zella juga tak tahu kapan ia menulis catatan pada kalender di ponselnya.

Semoga saja mereka bisa bertemu lagi tanpa meninggalkan luka seperti sekarang. Ia tak mau merasakan sendiri tapi Zergen tak merasakannya. Disana Zergen senang-senang sedangkan Zella disini sebaliknya.

Bagi Zella move on itu sangat susah. Dia pernah berpacaran selama bertahun-tahun tapi tak sesakit ini. Padahal jika dihitung dengan jari, hubungan Zella dengan Zergen tak ada 1 tahun.

Tapi setiap kenangan itu berbeda-beda dengan yang dulu dan sekarang. Oleh sebab itu susah untuk melupakan karena kenangannya juga berbeda.

Zella memperhatikan seorang anak kecil yang berlari menghampiri dirinya dengan tangan menenteng kresek, entah apa isi di dalamnya.

"Haii, kak." Sapa gadis kecil itu dengan senyum mengembang.

"Hai, kamu sama siapa di sini?"

"Aku sama abang," tunjuknya pada lelaki ber hoodie abu-abu yang juga menatap dirinya dengan masker di mulutnya.

"Abang kamu kok nggak diajak ke sini?"

"Kata abang, aku disuruh kasih ini sama kakak." Zella mengerutkan alisnya. Ia saja tak kenal dengan abang dari gadis di depannya ini.

"Itu apa isinya?"

"Martabak. Kata abang kakak suka martabak manis pakai kacang." Zella lagi-lagi mengerutkan alisnya. Apa ia tak salah dengar? Yang tahu makanan kesukaan dirinya hanya mama nya dan Zergen.

Ia menggelengkan kepala menepis pikiran tentang Zergen. Toh,tak mungkin Zergen ke sini hanya untuk dirinya. Mungkin gadis itu salah memberikan martabak.

"Kamu salah orang ya? Kakak aja nggak kenal kamu dan abang kamu,"

"Ihh, masa kakak nggak kenal sih. Kita pernah ketemu.... eh,nggak deng. Aku itu lihat foto kakak di kamar abang. Cantik banget tau, terus sekarang aku lihat secara langsung malah lebih cantik." Gadis itu tersenyum sampai matanya hilang. Zella terkekeh saat menatap gadis kecil itu tersenyum. Tapi ada yang aneh. Foto di kamar abang? Abang siapa yang gadis itu maksud? Sungguh Zella tak bisa menebak siapa abang dari gadis kecil itu.

THIS IS MY STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang