<Flashback>

2 0 0
                                    

Saat itu Zergen dengan kesabaran seluas tisu menunggu Zella yang hampir 3 jam tak kunjung keluar dari perpustakaan. Jika Zella sudah disatukan dengan perpustakaan maka akan lupa dengan segala hal. Ia selalu fokus dengan apa yang dibaca. Apalagi perpustakaan itu hening hanya ada suara buku yang dibolak balik membuat ia lupa akan segalanya. Termasuk janjinya pada Zergen bahwa ia akan ke parkiran sebelum Zergen sampai.

"Zergen...maaf ya? Tadi aku baca buk-"

"Iya gapapa. Ayo naik, kamu mau kemana?" Zella mengerutkan alisnya. Dipikirannya kenapa Zergen tak marah?

"Kamu udah berapa jam disini?"

"Baru aja kok." Ia tak puas dengan jawaban Zergen.

"Bohong kan? Kata ibuk mu gak oleh bohong karo aku!" Zergen terkekeh mendengar ucapan Zella.

"3 jam sayang.."

"Tuh kan! Kamu bohong. Seharusnya kamu telpon aku,"

"Nanti kamu keganggu." Ia merapikan anak rambut Zella yang berterbangan tertiup angin. Sungguh pengertian bukan? Ia tahu jika Zella tak suka diganggu saat berurusan dengan buku.

"Nggak ganggu kok. Beneran deh,"

"Iya, iya besok tak telpon." Ia tersenyum senang dengan jawaban Zergen.

Mereka berdua akan menuju ke Semak, yang berarti serba makanan. Didalam sana banyak makanan, mulai dari seblak, nasi goreng, martabak, bak pia, ice goreng, roti panggang dan masih banyak lagi. Oleh karena itu dinamakan Semak.

Diperjalanan mereka berdua asik bernyanyi dan bercanda tawa.

"Zella..main sambung lagu ya?"

"AYO.."

"I got black i got white" nyanyi Zergen yang kemudian dibalas Zella.

"What you want?"

"Your love." Keduanya tertawa bersama.

"Sekarang aku kasih pertanyaan ya?"

"Apa pertanyaannya?"

"Bahasa China nya orang gabisa jalan itu apa?" Zergen mengerutkan alisnya tak tahu.

"Apa emang?"

"Phin chang." Mereka kembali tertawa. Apalagi Zergen yang melihat Zella bahagia hanya karena candaan biasa itu membuat ia ikut bahagia.

Siapa yang tak senang saat orang yang ia suka dan jaga dengan susah payahnya tertawa bahagia? Hal itu yang membuat Zergen tak mau Zella kenapa-napa. Ia akan terus menjaga Zella walaupun dari jauh. Ia juga akan mengabulkan keinginan Zella. Asalkan gadis itu senang dan bahagia karenanya.

Sesudah sampai Semak, mereka berdua masuk kedalam dan memilih stand yang akan mereka datangi.

"Kamu mau beli apa?"

"Aku mau kebab sama apa ya? Terserah kamu deh." Ia bingung memilih makanan yang akan ia beli. Apalagi semua stand disana ia suka semua.

THIS IS MY STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang