4. My Story <Isi Surat>

11 9 0
                                    

Malam ini Zella hanya bersantai di balkon kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini Zella hanya bersantai di balkon kamarnya. Ia menikmati angin malam yang berhembus ke kulit mulusnya. Tangannya memegang hoodie dan surat yang berada pada selipan bunga tadi.

Zella terkekeh kecil saat menyadari ada sebuah lukisan berbentuk mulut warna merah di tengah hoodie itu.

"Mulutnya banyak banget, ini mulut dia apa orang lain ya?" setelah puas mengamati itu, Zella membuka kertas surat yang terlipat.

Hatinya terasa panas seperti dibakar. Ini kedua kalinya ia merasakannya. Apa maksud dan tujuannya? Siapa yang mengirim surat ini? Zergen? Sepertinya tidak, atau gadis yang berada difoto ini?

Zella memukul kepalanya pelan saat merasa pusing akibat memikirkan foto digenggamnya ini.

"Gw aja gapernah foto sedekat ini sama lo." Ia tersenyum miris. Zergen tampak datar ekspresi wajahnya, tetapi tangan lelaki itu melingkar pada pinggang gadis yang berada di sampingnya. Gadis itu juga nampak cantik. Rambut panjang warna hitam pekat, hidung mancung, bibir pink, tinggi badannya juga sangat pas berada disisi Zergen,menurutnya.

"Apa ini waktunya gw benar-benar move on?" Zella menundukkan kepala dengan tangan meraih surat itu.

Haii

Gw pacar Zergen, em... lebih tepatnya mantan sih wkwk. Tapi sebentar lagi bakal balikan, gw jamin itu. Lo lihat sendiri, foto itu udah membuktikan seberapa dekatnya gw dengan Zergen.

Bahkan lo sendiri belom pernah kan?
Dan... seharusnya lo udah tau gw siapa, YAPP lo betul banget. Gw pacar Zergen dulu sebelum akhirnya putus karena gw selingkuh hahaha.

Tapi akhirnya gw sadar kalau gw masih butuh dia. Jadi gw rebut dari lo, Azella Karallyn. Sorry, banget yaa:( seharusnya kita sesama cewek tau dong, yaaa... jadi ikhlasin aja. Sekali lagi, sorry.

Zella tertawa membaca surat itu. Aneh bukan? Ya,memang aneh. Bagimana ia tak tertawa, sangat tak bermodal sekali mantan dari Zergen ini. Hanya mengirim 1 tangkai bunga dan surat dilipat yang didalamnya terdapat foto. Tapi itu tak lucu,yang membuat Zella tertawa adalah kertas surat itu buku kotak matematika.

"Ck! Ini gw harus sedih apa ketawa?" Zella menghapus air matanya karena kebanyakan tertawa,bukan menangis. Yakali Zella menangis.

"WOYY! UDAH GILA, LO?" Zella mengalihkan pandangannya ke bawah. Disana terdapat Vanya yang bersedekap dada dengan kepala mendongak.

Vanya adalah sahabat dirinya sejak ia menginjak sekolah dasar atau biasa disebut SD.

"Sini ke atas." Vanya langsung bergegas masuk ke rumah dan menuju lantai 2 letak kamar Zella.

Mereka sekarang duduk bersama di balkon dengan posisi saling berhadapan.

"Lo ngapain ketawa sendiri?" Vanya sedikit ngeri waktu melihat Zella yang tertawa sendiri.

THIS IS MY STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang