Konon katanya cinta dimasa putih abu adalah cinta yang sulit dilupakan, namun menurut Zihan Putri Mahasewa, cinta yang sulit dilupakan adalah ketika kita menaruh rasa kepada orang yang salah.
Menurut Zihan, cinta bukan hanya sekedar romantika kehid...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halo Everyone ʚ♡⃛ɞ(ू•ᴗ•ू❁)
Bertemu kembali bersama aku yang sempat menghilang, semoga kalian suka ya.
Staytune ya dalam dunia Zihan.
Happy Reading All 🦋💐.
"Semogaku tetap sama,semoga bisa menjadi sumber bahagia mu selamanya" Farhan.
⋆ ˚｡⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆｡˚ ⋆⋆ ˚｡⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆｡˚ ⋆
"Satu lagi Zihan"
"Boleh kak, apalagi yang bisa dibantu"
"Saya izin bertanya boleh?"
"Bo-leh kak" Jawabnya gugup karena dirinya malah berpikiran hal yang tidak tidak.
"Ini beneran punya hutang atau gimana pake acara nanyaaaaaa nanya" Ucapnya dalam hati.
"Hm untuk gift dari saya apakah sampai ke kamu? Mohon maaf jika saya lancang sebelumnya paska hari itu"
Zihan diam tak berkutik, apakah benar ini Mahesa yang memberikan dihari pertama mos dan masih mengingat nya.
Dirinya tak menyangka bahwa akan ditanya secara langsung setelah banyak adegan kontak mata yang membuat mereka sering berinteraksi lewat pandangan semata.
"Zihan? " Tanya Mahesa dengan suara yang tegas dan lembut serta gerakan tangan Mahesa di depan muka Zihan membuat Zihan tersadar.
"Eh, iya gapapa kak, sudah kak Terima kasih sebelumnya, mohon maaf jika merepotkan"
Mahesa tersenyum tipis dengan jawaban yang diberikan oleh Zihan, bersyukur jika Zihan tidak merasa kann ketidaknyamanannya yang ia pikirkan.
Mahesa tidak membalas kembali apa yang dikatakan Zihan dirinya hanya menganggukkan kepala nya.
Namun tanpa mereka sadari tadi terdapat satu prempuan yang melihat mereka dengan tatapan yang sulit diartikan yang hendak berjalan menuju ke arah mereka.
Baru dua langkah setelah dirinya bangun dari tempat duduknya, dirinya diam sejenak memperhatikan interaksi mereka.
"Mahesa" Panggilnya.
Sontak Mahesa, Zihan dan Alka menoleh kearahnya karena suara tersenyum cukup keras. Namun Alka kembali fokus dengan tugasnya di laptop bukan bagian dari urusannya itu pikirnya.
