KALO ADA TYPO/ KESALAHAN LAINNYA, TOLONG BANTU KOMEN, TERIMAKASIH♥
.
.
.13. Ini bukan kamu ....
"Masalah apa yang akan terjadi kedepannya? Sampai awalannya saja nunjukin kamu yang beda."
"Lo nyadar gak sih? Lo itu jadi cewek terlalu bawa perasaan."
Seperti petir di siang bolong. Kalimat yang terlontar dari mulut lelaki yang sangat ia kagumi itu membuat dadanya sesak. Gadis itu masih belum bisa berpikir penyebab pertangkaran ini karena apa.
Tadi mereka berdua masih biasa saja. Minggu ini juga adalah minggu keempat dari jadwal Sahabatasi. Mereka berdua seperti biasanya akan main dulu sebelum pulang. Tetapi entah dari pembahasan mana, lelaki itu berubah.
Gadis itu adalah Findy, dan kelaki itu sudah jelas Abhu.
"Kau lagi ada masalah, kah? Kalo iya, tolong, ya, jangan bawa-bawa aku." Findy menatap takut ke arah Abhu.
Demi apapun, ini kali pertama Abhu menggunakan bahasa dan intonasi sekasar itu kepadanya. Rasanya sangat sakit. Abhunya yang lemah lembut itu sudah hilang.
"Ya kan masalahnya di lo, Fin. Jujur aja gue sebenernya males banget gabung Sahabatasi, isinya gak jelas, lo semua sok pinter."
Awalnya dada Findy sakit saat Abhu mengganti mana panggilannya, tetapi lebih sakit karena Sahabatasi juga dibawa-bawa dalam hal ini.
"Maksudnya apa, ya? Kok bawa-bawa Sahabatasi?" Findy terpancing. Ia tidak bisa menanggapi dengan lembut lelaki di hadapannya.
"Mending Dunia Hijau, jelas kegiatannya, lebih asik."
"Pertemuannya juga gak setiap minggu, paling beberapa bulan sekali. Lah ini? Pelajar sok banyak duit, kumpul mulu pinter nggak."
Findy menahan air matanya yang hampir jatuh. Sungguh, lelaki di hadapannya kini bukanlah Abhu.
"Kalo gak suka sama aku, gak usah merembet kemana-mana. Keluar aja dari Sahabatasi. Kami gak terlalu butuh juga, kok." Findy mulai berani mengeluarkan isi hatinya. Walau sebenarnya perkataannya itu hanyalah dibuat-buat. Ia tidak bisa menjelekan Abhu seperti Abhu menjelekannya.
"Tanpa disuruh juga, gue bakal keluar." Abhu memasang senyum miring, membuat Findy ingin menonjoknya.
"Kita juga gak usah ketemu lagi, gue gak mau kenal lo lagi."
Selepas berbicara itu, Abhu pergi meninggalkan Findy yang masih berdiri mematung di pinggir danau.
Ini masalah awalnya apa? Findy masir terus bertanya dalam diam. Ia belum mencerna dengan baik perilaku Abhu barusan.
Secepat itu ia berubah?
"Padahal baru aja aku seneng, bisa seakrab itu sama cowok. Baru kamu, Ri." Findy berkata lirih sambil membiarkan air mata yang sudah ia tahan sedari tadi untuk turun.
To be continued ....
Part ini dikit banget, karena aku nulis setengah jam doang, ngejar waktuuu, huhu.
Sebenernya part ini juga buat jembatan aja, sih, buat part selanjutnyaaa
28 Juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertulis untuk Abahari [Terbit]
Fiksi RemajaJika kisah ini tidak berlanjut lagi, maka izinkan aku mengabadikannya di dalam fiksi. ••• Ini bukan pertama kali aku menyayangi, pertama kali mengagumi, pertama kali jatuh hati. Ini juga bukan pertama kali aku sakit hati, tetapi, dengan kamu, Bahari...