Smirk

40 5 1
                                    

*****

Sebuah tangan terasa melingkar dipinggan Dilraba, ia mencoba mengerjabkan matanya dan seketika denyutan pada kepalanya menyeruak. Seperti dihantam bola basket pagi itu kepalanya terasa pening dan berat. Gerakan tangannya yang memegangi kepala membuat si pemilik tangan yang melingkar ditubuh Dilraba terbangun. Alih-alih menyingkirkan tangannya, pemuda itu makin mempererat dekapannya. Dilraba membiarkan hal tersebut sampai akhirnya ia ingin berbalik namun ditahan oleh si pemilik tangan itu.

Sedikit mengernyitkan dahinya, namun Dilraba tak ambil pusing. Matanya terpejam kembali karna rasa pusing dikepalanya tak kunjung reda. Pemuda yang memeluk Dilraba tak lain dan tak bulan ialah Keyu. Pemuda polos yang fansnya anggap hanya seorang anak muda nan manis kini perlahan menunjukkan sisi lainnya yang telah lama ia sembunyikan.

Keyu menggambil ponsel dan membaca beberapa pesan yang masuk, siang ini dia ada jadwal latihan untuk comebacknya. Kemudian ia bangun dari tidurnya walau dirasa enggan untuk beranjak dari posisi tersebut. Karna ia tau setelah ia meninggalkan ruangan itu, kehidupan yang sebenarnya akan kembali seperti semula dan kesenangannya ini hanya sebuah kebahagiaan yang bisa ia rasakan beberapa jam saja.

Pemuda itu kembali mengambil ponselnya dan memasukkannya kedalam saku celana. Lantas ia mengecup kening Dilraba dan melangkah pergi meninggalkan wanita itu sendirian. Langkahnya berat namun sebuah senyum mencurigakan terlihat dibalik wajah polosnya saat ia menggenggam ponsel miliknya yang berada diatas nakas.
***

Dilraba kembali terbangun dari tidurnya, kali ini ia tak merasakan kehadiran siapapun disekitarnya. Ia melihat jam menunjukkan pukul lima sore. Wanita itu bangkit dari kasurnya dan terduduk sambil menyenderkan kepalanya disandaran ranjang. Ia melihat sebuah obat anti pagar dan segelas air mineral. Lantas ia mengambil serta meminum keduanya. Setelah menyelesaikan kegiatannya, ia bergegas kearah kamar mandi.

     Malam itu ia dan beberapa staff agency akan membahas soal beberapa hal yang ia dan Keyu harus tunjukkan saat syuting program TV. Saat ia sedang menyabuni tubuhnya seketika Dilraba merasakan sentuhan-sentuhan itu menjadi kenikmatan tersendiri, membuatnya teringat kejadian kemarin malam. Sontak ia terkejut saat mengetahui kenyataan bahwa tadi malam ia bersama Keyu. Tadi pagi yang ia pikirkan tangan itu milik Linghe, "shit!" gumamnya sambil menyundahi sesi mandinya.

Setelah ingatannya kembali pulih, sore itu Dilraba merutuki dirinya sendiri yang terbuai sentuhan-sentuhan Keyu. Walaupun tak semua kejadian malam itu bisa ia ingat, namun hal terakhir yang masih bisa ia ingat saat wajah pemuda itu berada dihadapannya dan jemarinya tersa menjajah setiap tubuh Dilraba. Posisi pemuda itu yang berada tepat diatas tubuhnya pun mulai membuat Dilraba pusing bukan main mendapati tubuhnya kala itu tak bisa mengontrol diri.
***

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan Dilraba segera bergegas meninggalkan apartemennya menuju sebuah restoran yang sudah agencynya pesan untuk meeting sekaligus makan malam hari itu.
***

Keyu yang sedang mengobrol dengan beberapa staff, ia terpana saat pintu terbuka dan menampilkan Dilraba dengan wajah terkejut yang tak bisa wanita itu hindari. Ada perasaan tak enak hati namun sebuah senyum aneh yang tak disadari siapapun kembali munjul dibalik wajah polos Keyu. Pemuda itu menepuk kursi kosong disampingnya dan tersenyum lebar pada seniornya itu.

Dilraba berjalan gontai saat mendapati tak ada kursi kosong lainnya, berjalan kearah Keyu dan duduk disebelahnnya mungkin bukan ide yang bagus namun apa boleh buat.

Malam itu Keyu cukup fokus dan tak begitu mempermuliakan Dilraba, begitu yang wanita itu pikirkan. Membuat hatinya cukup tenang karna pemuda tersebut terlihat fokus membahas beberapa hal dengan para staff agency serta staff acara TV yang akan mulai proses syuting lusa.

Namun rasa tenang Dilraba seolah sirna saat manager menyuruh mereka berangkat bersama dari Shanghai menuju lokasi syuting menggunakan pesawat. Sialnya hal itu membuat mereka harus berduaan cukup lama didalam pesawat. Tapi lagi-lagi tak banyak yang bisa ia perbuat dan tampaknya Keyu terlihat acuh tak acuh. Kali ini Dilraba berpikir, "apa itu hanya mimpi atau khayalan ku saja ya? Dengan sifat Keyu, pasti dia terlihat sungkan padaku kan? Tapi kenapa seolah tak terjadi apapun?" kini ia membatin sambil memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya beberapa kali. Dari ekor mata Keyu, ia bisa melihat wanita disebelahnya begitu tidak fokus malam ini. Pemuda itu pun terlihat menaikkan sudut bibirnya dan kembali melanjutkan pembicaraannya dengan beberapa staff.
*****

The Real Life (FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang