( PERHATIAN KONTEN DEWASA )
Linghe menggenggam tangan orang yang memeluknya dari belakang, pria dengan tinggi 190cm itu membalikkan tubuhnya dan menatap wanita dihadapannga. Wanita itu tersenyum dan kembali memeluk Linghe erat. Seperti sebuah mimpi yang jadi kenyataan, terakhir ia merasakan sentuhan-sentuhan ringan saat ia dan wanita itu berada disituasi horor acara TV yang ia bintangi sebelum kecelakaan.
"Kenapa diam? Kamu tak merindukanku?" suara wanita itu bergumam di telinga Linghe. Seketika ia melingkarkan tangannya di pinggang Dilraba untuk membalas kembali pelukannya.
Lagi-lagi seperti mimpi disiang bolong, hari itu ia memeluk seorang aktris papan atas dengan begitu banyak foto kemesraan mereka yang terpajang dihadapannya. Jika memang ini sebuah mimpi saat ia koma, dipinggiran hati dan pikirannya yang sangat terdalam Linghe tak ingin terbangun. Sedikit lebih lama disituasi saat ini tak ada ruginya juga. Begitu yang ia pikirkan.
Sedetik kemudian Dilraba melepas pelukannya dan menarik tangan Linghe menuju keruang TV dan duduk di sofa. Wanita itu mulai menyalakan TV dan menutup tirai jendela yang cukup besar. Memilih sebuah Series barat dan menonton bersama pria yang ia yakini sebagai kekasihnya. Tak mau menanyakan banyak hal pada pria yang hilang begitu lama, sedikit ada rasa takut kehilangan untuk yang kedua kalinya, hari itu Dilraba memilih diam dan menikmati setiap detik waktunya bersama Linghe.
***Dilraba terbangun saat sebuah tangan menyentuh rambut panjangnya, tubuhnya kini berada diatas ranjang yang mereka pilih bersama saat berbelanja online. Tangan Linghe menyentuh rambut panjang wanita disebelahnya "maaf" kalimat pertama yang Linghe ucapkan dan sebuah kalimat yang entah ia tunjukkan untuk dirinya atau wanita itu. Dilraba hanya menatap Linghe bingung dan membiarkan pria itu mengambil waktu untuk melanjutkan kalimatnya.
"Sebetulnya aku tidak tau apa yang terjadi dan belum bisa menceritakan atau menjelaskannya secara detai. Tapi, aku tau siapa aku dan siapa kamu serta semua orang disekitar kita. Tapi..." kini suara Linghe mulai ragu. Dilraba menggenggam tangan Linghe dan mengelus punggung tangan pria dihadapannya berusaha untuk menenangkan.
"Aku sama sekali tidak mengingat tentang pertemanan ku bersama kalian." Lanjut pria tersebut sambil memejamkan matanya.
"Kalian? Maksudmu? Ning ge dan Keyu?" terka Dilraba saat itu dan dilanjutkan anggukan oleh Linghe. Dilraba bingung namun ia cukup bisa bernafas lega.
"Aku juga sama sekali tak mengingat hubungan kita, i mean our love relationship." lanjut Linghe, membuat Dilraba tercengang dan menggigit bibir bawahnya. Wanita itu merasakan keanehan pada Linghe saat pertama kali bertemu namun ia menepis semua itu dan sekarang hal yang ia cukup takutkan ternyata terjadi. Wanita itu menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan berusaha menenangkan dirinya.
"Aku bersyukur memiliki mu sebagai kekasih. Oh astaga apa kita berpacaran atau..." Dilraba hanya mengangguk pasrah.
"Maaf sayang aku..." ucapannya kemudian dipotong oleh wanita dihadapannya.
"Tak apa, take your time." entah lah wanita itu tak bertenaga lagi mendengar ucapan pria yang ia pikir adalah kekasihnya.
Linghe yang melihat raut wajah sedih Dilraba segera memeluknya, "aku bersyukur walaupun melupakan hubungan kita namun aku senang bahwa kamu yang menjadi kekasihku. Semua orang pasti menginginkan posisiku." ujar Linghe. Dilraba memeluk kembali tubuh pria dihadapannya dan setetes air mata membasahi pipinya.
****Setelah hari dimana Dilraba dan Linghe bertemu dan saling melepas rindu dirumah mereka, kini Dilraba harus kembali menghadapi kenyataan. Malam itu sekitar jam delapan, Keyu datang ke apartemen miliknya. Semuanya sudah disetting oleng agency mereka untuk memberi makanan para paparazi. Malam itu mereka merencanakan makan malam didekat balkon dan membiarkan tirai jendela yang cukup transparan sedikit mengekspos keduanya disana.
Keyu membantu Dilraba menyiapkan makan malam mereka dan menuangkan wine yang ia ambil dirak penyimpanan wine yang tadi ditunjukkan manager mereka. Walaupun sedikit lupa bentuk persisnya tapi Keyu ingat warna label botol tersebut. Lantas ia menuangkan dan mengisi gelas mereka.
Keduanya terlihat canggung namun Keyu mulai membawa pembicaraan mereka seperti yang biasa mereka bicarakan saat berkumpul bersama yang lainnya. Obrolan mereka terasa seru dan sesekali keduanya tertawa. Paparazi terus mengambil gambar keduanya.
Dilraba beranjak dari duduknya dan berencana untuk merapihkan piring mereka namun karna kepalanya terasa pusing saat ia berdiri, ia menjatuhkan piring ditangannya dan memecahkanya. Keyu yang reflek pun membantu menyingkirkan pecahan piring namun sialnya jari Keyu tergores pecahan piring membuat darahnya tercecer cukup banyak.
Wanita didepannya langsung menjauhkan Keyu dari pecahan piring dan membawanya kedapur. Dilraba mencoba mencuci luka itu namun darahnya terus mengalir membuat wanita yang sedang menahan pusingnya tersebut ingin menyelesaikan urusan ini dengan cepat. Tanpa pikir panjang ia memasukkan jari pemuda dihadapannya kedalam mulutnya, menyedot perlahan jari itu dan menutup segera bagian yang terluka dengan lidahnya. Pria itu seketika merinding merasakan tangannya didalam mulut wanita yang selama ini dia kagumi. Sialnya lagu yang melantun mengiringi mereka malam itu menjadikan suasana semakin menghanyutkan perasaan yang Keyu tolak sejak awal pun mulai muncul lagi kepermukaan. Rasa perih yang berubah menjadi kenikmatan membuat rasa mabuknya semakin menghanyutkan Keyu. Dilraba lantas mengambil kotak P3K dan mulai mengobati luka pemuda yang ia anggap seperti adiknya sendiri. Kepalanya yang makin berat membuat tubuhnya tak bisa menahan rasa untuk menyenderkan kepalanya pada pundak Keyu.
Dilraba merasakan tubuhnya digendong kearah kamar, Keyu menjatuhkan tubuh ramping wanita itu diranjang. Kali ini ia merasakan jari jemari pemuda yang menggendongnya tadi menyisir rambutnya yang terurai. Ia hanya bisa menutup matanya merasa tubuhnya sudah tak bisa bergerak sesuai keinginannya. Kali ini jemari tersebut meraba pipi dan turun ke leher wanita disampingnya. Keyu menatap wanita itu lekat-lekat dan mulai mendekatkan wajahnya kearah si wanita. Saat lagu milik DJ Snake yang berjudul Middle melantun, sedetik kemudian ia merasakan sentuhan di bibirnya. Antara sadar dan tidak wanita itu merasakan sensasi aneh yang menjalar di tubuhnya apa lagi saat jemari itu menangkup kedua pipi miliknya. Detik itu tak banyak berpikir membuat semua tindakan dan keputusan Keyu malam itu terasa begitu salah namun tak sedikitpun tubuhnya mau menyudahi situasi tersebut. Jari jemarinya mulai menelusuri bagian-bagian lain dari wanita yang kini berada tepat dibawahnya.
I hope that I can turn back the time
To make it all alright, all alright for us
I'll promise to build a new world for us two
With you in the middle
[ DJ Snake - Middle ]*****
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Life (FF)
Fiksi PenggemarBerkisah tentang seorang aktor terkenal yang mengalami perjalanan waktu akibat sebuah insiden tragis. Pria itu masuk kedunia paralel dan bertemu orang-orang yang ia kenal dengan beberapa perbedaan. Apakah perbedaan itu mengubah dirinya? Hanya ada du...