Tears

45 6 0
                                    

#nowplaying
Gen Neo - Stop Sugar
*****

Semua pemain kembali proses syuting pada minggu depan karna beberapa jadwal pemainnya yang tidak memungkinkan. Apa lagi Keyu dan Dilraba yang sedang kebanjiran job serta Linghe ikut mendapatkan banyak tawaran drama saat kembalinya ia setelah lama menghilang dari industri entertain.

     Linghe duduk diruang tengah apartemennya sembari berselancar didunia maya, mencari tau berbagai kemungkinan soal time traveler. Ia yakin bahwa dirinya tanpa ia sadari masuk keebuah portal atau semacamnya. Namun jika ini adalah sebuah perjalanan waktu, seharusnya kehidupan dia bukan seperti kehidupan yang ia jalani sekarang ini. Ia kembali mencari beberapa pendapat soal hal ini sampai akhirnya ia menemukan informasi soal dua lini masa yang saling tumpang tindih, mereka di timeline yang sama namun di universe yang berbeda. Kepalanya sedikit berdenyut saat merasakan otaknya dibuat bekerja terlalu keras.

     Linghe menyudahi pencariannya dan kembali mengecek ponsel, ia melihat sebuah pesan yang menyatakan kekasihnya akan mampir setelah acara photoshoot sore itu. Linghe pun bersiap-siap karna waktu kedatangan Dilraba sekitar tiga puluh menit lagi dari sekarang. Sangking fokusnya mencari informasi tentang keanehan kecelakaannya itu, ia pun tanpa sadar mengabaikan pesan-pesan yang masuk ke ponselnya.
***

     "TING TONG"

     Linghe membukakan pintu dan Dilraba berdiri sembari memamerkan beberapa kantong makanan yang ia bawa. Senyum lebar wanita itu disambut pelukan Linghe, mereka pun masuk dan mulai merapihkan makanan yang dibawa kedalam piring-piring. Mereka berdua memilih makan diruang tengah sembari mengobrol. Setelah itu mereka terlihat saling membantu membereskan piring kotor dan alat makan mereka. Sembari mencuci piring, Dilraba menceritakan kegiatannya hari ini. Linghe memperhatikan wanita didepannya sembari kembali memikirkan soal timeline dan universe yang berbeda itu.

     "Jadi, aku yang di dunia ini kehidupannya seperti ini ya?" batinnya, lamunan Linghe terpecah saat Dilraba memanggilnya sambil menyentuh lengan pria itu. Dilraba melihat Linghe yang tengah melamun sambil menatapnya. Linghe ankhirnya tersadar dan melihat semuanya sudah kembali bersih serta rapih.
***

     Linghe menahan tangan Dilraba saat wanita itu hendak mengambil mantelnya dan bersiap untuk pulang. Dilraba tersenyum melihat tingkah Linghe, "kan kita ada film yang belum ditonton bersama kan? Beberapa hari lagi kita mulai sibuk syuting dan tidak ada waktu berduaan lagi." ucap Linghe membuat Dilraba sedikit berpikir.

     Tanpa menunggu respon dari Dilraba, Linghe pun menarik tangan kekasihnya dan mendudukkannya disofa ruang tengah lalu menyalakan TV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Tanpa menunggu respon dari Dilraba, Linghe pun menarik tangan kekasihnya dan mendudukkannya disofa ruang tengah lalu menyalakan TV. Mereka berpelukan sehari menonton film. Film yang mereka tonton menunjukkan aksi kejar-kejaran sebuah geng dan membuat keduanya terlihat fokus. Namun saat adegan mulai beralih kearah romantis yang panas, Linghe sedikit bereaksi karna suasana ruang tengah yang remang-remang saat mereka menonton bersama. Mereka berdua lebih suka menonton dalam keadaan lampu yang redup. Linghe mengelus pipi Dilraba yang ada disebelahnya dan mengecup pipi wanita itu. Dilraba yang diperlakukan seperti itu oleh kekasihnya pun mengeratkan pelukannya sembari tersenyum gemas. Linghe yang melihat reaksi positif kekasihnya lantas mengendurkan pelukannya dan beralih menatap Dilraba. Diraihnya wajah wanita itu lalu mengecup bibirnya sekilas, ditengah kecupannya Dilraba terasa tersenyum menanggapi perilaku Linghe. Wanita itu kini yang memulai untuk menciumi Linghe secara perlahan namun Linghe yang diperlakukan seperti itu malah kembali memegang kedua pipi Dilraba. Ia menciumi wanita itu tanpa henti hingga tubuh mereka tiduran diatas sofa. Namun tiba-tiba saat tangan Linghe mulai masuk kedalam baju Dilraba, wanita itu tersentak dan menghentikan aktifitas Linghe. Membuat lelaki itu kaget dan meminta maaf, "maaf, aku terlalu terbawa suasana." ucap Linghe. Dilraba yang melihat wajah memelas dan sexy diwaktu yang bersamaan membuatnya tak enak hati.

      Dilraba membisikkan sesuatu pada Linghe, "setidaknya jangan di sofa." sukses ucapan itu membuat semangat Linghe membara lagi. Seketika ia menggendong Dilraba dan membawanya kekamar. Menciumi wanita itu dan menidurkannya tepat diatas ranjang, kembali Linghe melanjutkan aktivitasnya yang tertunda. Namun lagi-lagi saat tangan Linghe meraba tubuh Dilraba, wanita itu sedikit tersentak kaget. Linghe pun yang cukup sadar diri mulai mengurangi ritme pergerakan tangannya yang bergerilya ditubuh kekasihnya. Dilraba kembali rileks dan Linghe mulai kembali berani menyentuh bagian-bagian sensitif wanita itu namun kali ini respon Dilraba mengejutkan Linghe. Tubuh mereka yang banyak terekspos dan pakaian yang sudah tidak berada ditempatnya lagi seketika membuat Dilraba tersadar. Linghe memeluk wanita itu, "tak apa jika kau tak siap untuk ini. Maafkan aku yang terlalu serakah." ujar Linghe dengan nada menenangkan walau dirinya pun harus kembali memukul mundur gairahnya.

     Dilraba memeluk tubuh Linghe dan pria itu membalas pelukannya, keduanya memutuskan untuk menyudahi aktivitas itu. Mereka memilih untuk merebahkan tubuh dan tidur bersama karna jam sudah cukup larut. Mereka berdua tidur dengan posisi saling berpelukan. Linghe memeluk Dilraba dari belakang sambil menciumi pundak wanita itu. Setetes air mata terlihat mengalir dipipi Dilraba saat sekelebat memori malam itu terputar secara randome dipikirannya dan sebuah video yang Keyu tunjukkan beberapa hari lalu membuat pikirannya menjadi kacau.
*****

The Real Life (FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang