Berkisah tentang seorang aktor terkenal yang mengalami perjalanan waktu akibat sebuah insiden tragis. Pria itu masuk kedunia paralel dan bertemu orang-orang yang ia kenal dengan beberapa perbedaan. Apakah perbedaan itu mengubah dirinya? Hanya ada du...
Semua pemain keluar dari ruang tunggunya masing-masing dengan penampilan layaknya pada tahun 1924. Dengan karakter yang hanya diketahui diri mereka sendiri. Adegan pertama menghafalkan pertunjukan pertama, set lokasi seperti panggung kecil yang akan menunjukkan pertunjukan tari serta nyanyian khas acara tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada kesempatan itu juga Dilraba menilai kostum yang digunakan para pemain lainnya. Dengan baju serba hitam pada pria itu terlihat tampan. Semua pemain hanyut dalam seketsa yang sudah disiapkan dan menghayati peran mereka masing-masing.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pandangan Linghe tak henti-hentinya melirik Dilraba saat wanita itu sedang berbicara atau sekedar tertawa. Ingin rasanya berada didekat wanita itu namun banyaknya mata yang memperhatikan mereka membuat ia tak bisa berbuat banyak. Linghe hanya menjadi sosok teman baru yang diketahui publik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Setelah semua proses syuting acara TV selsai untuk episode pertama, beberapa pemainnya terlihat menikmati waktu disana dan ada juga yang langsung kembali ke Shanghai seperti Bai Yu serta Yuning. Berbeda dengan Linghe yang menunda kepulangannya untuk bertemu secara diam-diam dengan Dilraba.
Mereka berdua terlihat tengah mengobrol disalah satu set yang sudah gelap dan tak ada satupun orang disana. Dilraba terlihat duduk di pangkuan Linghe yang sedang pengelus rambut wanita itu. Wajah mereka saling berdekatan dan ujung hidung mereka bertemu satu sama lain. Saat itu Linghe langsung menangkup kedua pipi kekasihnya dan mengecup bibir itu. Tanpa mereka sadari sebuah pasang mata memperhatikan keduanya dengan seksama. ***
Beberapa waktu kemudia Linghe pergi menuju Shanghai untuk kegiatan lainnya disana. Sedangkan Keyu dan Dilreba masih berada dilokasi syuting untuk lebih lama meluangkan waktu photoshoot pada tempat-tempat aesthetic. Mereka berdua terlihat berpose mesra di banyak tempat untuk kebutuhan berita. Namun kali itu Keyu tidak begitu bersemangat yang membuat Dilraba merasa aneh, "apa anak ini sedang tidak enak badan?" batinnya sambil mengamati pemuda itu. Keyu yang merasa diperhatikan pun menoleh, wajahnya terlihat seperti bertanya.
"Kau sakit?" tanya Dilraba pada pemuda itu. Kini mereka duduk disebuah bangku Dibawah pohon ceri. Semua fotografer meninggalkan mereka berdua disana.
Keyu yang ditanyai hal seperti itu hanya menggelengkan kepalanya, Dilraba yang tak enak hati ingin menghibur pemuda itu namun mengingat pemuda yang begitu menyeramkan saat sedang menggila membuat Dilraba mengurungkan niat baiknya. Lantas ia bangkit dari duduknya dan beranjak melangkah pergi namun Keyu meraih tangan wanita itu.
"Mau kemana? Temani sebentar." pinta Keyu dengan nada menyedihkan. Dilraba yang tak enak hati dan melihat Keyu seperti sosok adik yang telah lama ia rinduka rasanya kembali. Sosok yang lugu, manis dan tidak menyeramkan.
Dilraba lantas mengangguk dan kembali duduk disebelah Keyu. Ia mengambil permen dari sakunya dan memberikannya pada Keyu. Pemuda itu mengambil dan segera memakannya. Dilraba teringat bahwa manager Keyu berpesan hari ini harus mengupload foto non profesional silakan weibo milik Keyu.
"Hey, kau kan belu ambil foto untuk weibo." Dilraba mengingatkan, pemuda itu lantas menepuk keningnya sendiri.
"Aiyahhh~" respon Keyu yang menggemaskan seperti sosoknya yang dulu sebelum masa depresinya terasa kembali lagi. Membuat Dilraba tak tahan untuk menertawakannya, melihat hal tersebut Keyu langsung ikut tertawa bersama.
"Mau jiejie fotokan?" tawaran Dilraba sukses membuat Keyu tersenyum lebar. Mereka berjalan kearah sungai yang surut dan mulai mengambil beberapa gaya disana. Terik matahari membuat mereka tak begitu tahan untuk berlama-lama disana. Setelah mengambil gambar, keduanya segera bergegas kembali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Linghe yang sudah berada di bandara, kembali mengejek ponselnya. Kali ini ia mengecek pesan namun tidak ada satupun pesan baru dari kekasihnya. Saat ia membuka weibo, ia melihat postingan baru milik Dilraba yang menampilkan kekasihnya tersebut sedang perfoto dipinggir sungai. Ia mengamati wajah cantik kekasihnya, namun saat ia tak sengaja mengscroll weibonya. Linghe melihat postingan baru milik Keyu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ditempat yang sama, apa jangan-jangan..." Linghe menepis pikiran buruknya, tentu saja itu tuntutan pekerjaan mereka. Toh memang dimata publik mereka kini sebagai kekasih. Linghe pun kembali berjalan memasuki mobilnya menuju Shanghai untuk kegiatannya hari itu. *****