The Real Life (FF)

Beginning

#nowplaying:
Ronghao Li - The Weight of Life (成长之重量)
*****

     Satu hari sebelum keberangkatan beberapa pemain acara TV tersebut, Linghe terlihat tengah mengobrol santai dengan Yuning dan Keyu. Ketiganya berada disebuah bar dengan musik yang terlantun lembut membuai indra pendengaran mereka. Linghe yang setengah mabuk menceritakan semua kejadian yang ia alama sembari memegang pundak Yuning, "jadi time traveler itu nyata?" racaunya sambil meneguk minumannya sedikit demi sedikit.

Yuning tak menghiraukan ucapan Linghe yang cukup mabuk untuk menceritakan kisah khayalannya, Yuning hanya berfikir jika itu hanya sebuah alasan yang dibuat pria mabuk ini untuk menutup mulutnya dan Keyu agar tak banyak menanyainya soal Linghe yang menghilang tiba-tiba.

"Yayaya~ setidaknya ini penjelasan yang sangat bisa dipercaya." timpal Yuning sambil meneguk minumanannya cukup untuk mengejek Linghe.

"Mungkin He gege butuh rehat sejenak. Toh kita berdua juga pernah menghilang dari media setidaknya sekali karna hiatus sementara kan?" kini Keyu menimpali ucapan Yuning.

Tentu saya mereka pernah mengambil jeda pada pekerjaan mereka dan menghilang begitu saja. Tak ada yang tau keberadaan mereka dan apa alasan sebenernya mereka mengambil masa hiatus. Kemungkinan karna jadwal yang padat dan beberapa hal yang membuat mereka memutuskan untuk tak muncul dipublik beberapa waktu.

Dari hiatusnya Yuning bertemu dan mengenal Bai Yu, seorang psikolog terkemuka sekaligus pebisnis dunia malam paling berpengaruh di China. Banyak yang tak tau fakta itu namun keduanya menjadi akrab dan Yuning kerap mengunjungi tempat praktik milik Bai Yu.

Berbeda dengan Keyu, bahkan seluruh staff agency tak tau apa yang dilakukan pemuda itu saat setelah malam tahun baru. Ia menghilang setelah sebelumnya mengajukan untuk mendur dari industri entertain. Saat itu Keyu menghilang lebih dari dua bulan dan akhirnya kembali begitu saja dengan depresi ringan. Akhirnya Yuning yang mengetahui kabar orang yang sudah ia anggap seperti adil sendiri, ia antar ke tempat praktik Bai Yu. Keyu akhirnya pulih secara merlahan setelah mendapati penanganan profesional. Begitu juga dengan Yuning. Karna pengalaman buruk yang pernah ia rasakan, kali itu ia merekomendasikan ahli kejiwaan untuk menangani. Sudah bukan rahasia lagi bila dunia entertain menyimpan banyak tuntutan dan luka atau ketidak nyamanan yang membuat para bintang itu mengalami gangguan mental.
*****

Hari itu semua sudah tiba dilokasi syuting untuk episode pertama acara TV tersebut. Semua pemain sudah berada didalam mobil masing-masing yang akan mengantar mereka kesebuah lokasi yang akan jadi venue acara TV tersebut beberapa waktu kedepan.

Semua pemain mendapatkan mission untuk berjalan ditengah kegelapan menuju sebuah telfon koin yang berada di persimpangan jalan. Semua pemain dengan setingnya masing-masing dikejutkan dengan deringan telfon yang memecahkan kesunyian dan rasa takut mereka. Semuanya mengangkat telfon tersebut dan mulai mendengarkan arahan dari suara disebrang sana. Misi pertama malam itu pun dimulai sampai tak terasa waktu hampir tengah malam.
*****

Malam itu Yuning menyelesaikan proses syuting sekitar jam satu malam dan langsung menuju hotel yang sudah disiapkan pihak acara TV tersebut. Ia melihat Keyu sedang berdiri sambil memegang ponsel, saat Yuning ingin mendekatinya ia melihat Keyu bersama dengan Dilraba yang menunjukkan wajah pucatnya yang terlihat shock. Ingin mendengarkan hal yang mereka berdua bicarakan, Yuning mendekati perlahan keduanya. Bersembunyi dibalik pilar terdekat namun langkahnya dipergoki Linghe dan membuat kedua orang yang sedang ia buntuti mengalihkan fokusnya ke arah Linghe. Keduanya terlihat menjaga jarak dan Linghe menghampiri ketiganya. Mereka berbasa-basi sesaat dan saat Linghe hendak mengajak Dilraba kembali kekamar, Keyu menahan tangan Linghe yang seketika membuat Yuning mengernyitkan dahinya.

"Ge, kalau ada paparazi? gege mau berdalih apa? bisa-bisa rumor cinta segi tiga merusak semuanya." ujar Keyu. Linghe sedikit berpikir dan mengiyakan ucapan Keyu. Akhirnya mereka kembali kekamar masing-masing dengan lift yang berbeda.
*****