Sacrifice [23].

86 12 1
                                    

🌘🌑🌒

Berita mengenai Alaric yang terlibat dengan seorang manusia segera tersebar di antara para tetua vampir. Tindakan berani Alaric dan penolakannya untuk menjauh dari Kamari membuat marah para pemimpin klan, dan mereka tidak akan membiarkan hal itu berlalu begitu saja. Dalam rapat darurat yang diadakan di ruang besar kastil, keputusan diambil dengan cepat dan tegas.

“Dia harus dihukum,” suara Vidar menggema di seluruh ruangan, menambahkan intensitas pada ketegangan yang sudah ada. “Kita tidak bisa membiarkan perilaku ini merusak norma-norma kita. Kita tidak bisa membiarkan manusia mengganggu keseimbangan yang telah kita pelihara selama ribuan tahun.”

Seon, Leonard, Gavriel, dan Nares, yang menjadi saksi atas keputusan tersebut, saling bertukar tatapan. Mereka tidak bisa membayangkan Alaric harus menghadapi hukuman berat seperti itu. “Hukuman ini terlalu ekstrem,” Leonard mencoba bersuara. “Alaric tidak melakukan kesalahan yang bisa mengancam kita. Dia hanya… mencintai.”

“Apa yang kau sebut cinta bisa menjadi bencana,” Vidar menanggapi dingin. “Kita sudah melihat konsekuensi dari hubungan terlarang seperti ini. Killian dan Laluna adalah contoh nyata dari kehancuran yang dihasilkan dari cinta yang tidak semestinya.”

Dengan suara berat, salah satu tetua lainnya menambahkan, “Kita tidak bisa membiarkan Alaric bebas setelah apa yang telah dilakukannya. Kita perlu memberinya waktu untuk merenungkan semua ini. Dia akan dikurung dalam peti matinya sampai kita merasa dia siap untuk kembali.”

Keputusan itu disetujui dengan cepat, meskipun ada keraguan yang menyelimuti hati para sahabat Alaric. Mereka tahu bahwa hukuman ini bukan hanya tentang menyiksanya secara fisik, tetapi juga menghancurkan semangatnya.

Ketika Alaric dibawa pergi oleh pengawal, ia merasa kosong. Terbelenggu dalam rantai, ia hanya bisa berharap untuk menemukan cara untuk kembali kepada Kamari. Dengan setiap langkah yang diambilnya menuju peti mati, rasa putus asa semakin dalam. "Aku tidak akan membiarkan ini menghentikanku," pikirnya, meskipun ketidakpastian menyelimutinya.

Dalam kegelapan peti mati, Alaric merenung tentang semua yang telah terjadi. Dia teringat wajah Kamari, senyumannya, dan rasa hangat yang ditimbulkannya dalam hidupnya. “Aku harus menemukan cara untuk keluar dari sini,” bisiknya, berusaha memelihara harapan meski semua tampak suram.
[30/10 08.07] Mamak: Hari-hari berlalu dengan lambat dan penuh ketidakpastian. Kamari merasa dirinya terjebak dalam situasi yang tidak bisa ia kendalikan. Rasa cemas dan rindu terhadap Alaric terus menghantuinya. Di sudut bangunan tua tempat Noah dan Victor membawanya, Kamari mencoba mengumpulkan potongan-potongan ingatan terakhirnya dengan Alaric, mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi hingga ia terpisah darinya.

Di dalam kastil, para sahabat Alaric tidak berhenti memikirkan cara untuk membebaskannya. Leonard dan Seon berusaha menenangkan diri, merencanakan langkah-langkah yang akan mereka ambil. Gavriel dan Nares, meskipun cemas, juga menunjukkan tekad yang kuat. Mereka tahu bahwa hanya persatuan dan rencana yang matang yang dapat membantu mereka melawan kekuatan para tetua, terutama Vidar yang tak kenal ampun.

“Jika kita tidak bergerak cepat, Alaric akan semakin terperosok ke dalam cengkeraman para tetua,” kata Seon pada malam itu, tatapannya penuh tekad. “Kita harus segera menemukan cara untuk membebaskannya.”

Leonard mengangguk, matanya memancarkan api pemberontakan. “Aku tahu satu-satunya jalan adalah menyusup ke tempat mereka mengurungnya. Tapi itu bukan tugas mudah. Pengawal para tetua tidak akan memberi kita kesempatan sedikit pun.”

Sementara itu, di dalam peti mati gelap yang menjadi penjara barunya, Alaric berjuang melawan kesunyian yang menghantamnya. Ia bisa merasakan bayang-bayang kemarahan Vidar yang mengancam untuk menghancurkan semua harapan yang ia miliki. Meski begitu, dalam kegelapan yang pekat, bayangan wajah Kamari adalah satu-satunya hal yang membuatnya bertahan.

Sacrifice [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang