1. Sang Iblis Pengatur

1.2K 83 4
                                    

Warning⚠️Harsh words area Tandai typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning⚠️
Harsh words area
Tandai typo

"Pria yang sudah menjadikanmu tujuannya akan semakin mengejarmu jikapun kamu menolaknya."

👠

Sudah Tania katakan, bahwa tidak boleh ada yang mengatur dalam hidupnya. Setiap orang berhak mendapatkan kebebasan. Tapi tunangannya itu dengan berani selalu mengatur dan mengganggunya.

Bagaimana tidak? Saat Tania mengunggah story, Kalendra langsung membalasnya dengan menanyakan di mana keberadaannya dan menyuruh Tania untuk pulang. Padahal dirinya sedang bersama teman-temannya.

Ponsel Tania bergetar, tanda panggilan masuk. Namun, ia enggan mengangkatnya setelah mengetahui nama yang tertera di ponsel itu. Siapa lagi? Tentu saja Kalendra.

Siapa yang berani menantang Kalendra selain Tania?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang berani menantang Kalendra selain Tania?

Tania mengira bahwa Kalendra tidak mungkin mendatanginya. Untuk apa pria itu membuang-buang waktunya hanya untuk mendatangi Tania di tengah malam begini.

Tetapi, perkiraan Tania salah. Kalendra justru terlihat saat ini sedang berjalan ke arahnya dan akan menghampirinya. What is he doing?

Tania membulatkan mata kala ia melihat Kalendra yang menghampiri dirinya. Siapa sangka pria itu akan benar-benar menanggapi pesan yang ia kirim.

"Siapa?? dia ke arah sini." Teman-teman Tania berbisik-bisik, mereka saling melirik satu sama lain.

Kalendra berdiri menjulang di samping Tania yang sedang duduk, mata pria itu menatap tajam kearah Tania dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Menambah kesan intimidasi. Tania yakin pria itu baru saja dari kantornya.

Kalendra tetap menatap Tania. Tidak peduli dengan wanita-wanita yang heboh di sana.

"Pulang!! atau mau saya seret??" Suara bariton itu yang pertama kali menyapa indera pendengaran Tania.

Tania yang mendengar suara Kalendra lantas berdiri dengan wajah tak sukanya yang terpampang jelas di sana. Menatap Kalendra lekat, kedua alisnya menyatu, kemudian menarik tangan pria itu. Membawa pergi Kalendra tanpa peduli dengan wanita-wanita yang sudah memekik heboh.

Beside Into You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang