PROLOG

128 11 0
                                    

Nuansa Internasional High School disingkat NIHS merupakan sekolah menengah atas dengan peringkat 3 besar di indonesia dan masuk peringkat 10 besar di asia. Hal ini dikarenakan prestasi yang dicapai siswa NIHS setiap tahun, didukung teknologi yang canggih dan fasilitas sekolah yang super lengkap.

NIHS sendiri memiliki 2 pemilik utama yakni keluarga Ganesha dan Danesha. David Ganesha dan Tommy Danesha merupakan dua bersaudara yang mendirikan NIHS bersama. Meski sekarang keluarga inti mereka memilih menetap di Paris, tapi David dan Tommy selaku dewan pengawas selalu menerima laporan tiap bulan dari pengurus yayasan yang dipegang oleh Robby Pangestu selaku direktur yayasan dan Lidya Maura selaku wakil direktur. Semua perkembangan sekolah NIHS dipantau langsung oleh Robby dan Lidya.

Tahun ajaran baru akan dimulai sebentar lagi yang artinya akan ada penerimaan baru untuk siswa tahun pertama sekaligus tambahan untuk siswa tahun kedua dan ketiga. Begitulah tradisi setiap tahun NIHS, sekolah akan membuka penerimaan siswa tambahan untuk tahun kedua dan ketiga, mereka adalah penerima beasiswa penuh bagi yang berprestasi sekaligus kurang mampu. Ini adalah salah satu bentuk tindakan sekolah menjaga kualitas siswanya serta nama baik dimasyarakat.

Siswa siswi yang diterima di NIHS merupakan siswa berprestasi, setiap tahun yang diterima hanya 40 siswa dibagi menjadi dua kelas, mereka adalah 40 siswa berprestasi dibidangnya masing masing. Namun seperti pada umumnya setiap sekolah selalu ada kasta di dalamnya, kasta yang terbentuk sendiri secara turun temurun, mereka yang kaya adalah pemilik kasta tertinggi, sedangkan mereka penerima beasiswa selalu menjadi kasta terendah.

Lalu bagaimana dengan pembulyan? Tentu saja ada, kehidupan sekolah NIHS tidak luput dari kekerasan, namun pernahkan orang luar sekolah tahu tentang hal ini? Pasti tidak. Segala tindakan buruk didalam sekolah akan tersimpan rapi disana, tidak ada yang berani membahasnya bahkan melaporkannya. Termasuk kejadian satu tahun yang lalu, pembulyan dan kekerasan yang berujung mengorbankan satu nyawa. Kekuasaan tetaplah kekuasaan, tidak ada yang berani mengangkat kasus ini. Image sempurna selalu dijaga oleh direktur dan wakil direktur yayasan, bahkan pendiri sekaligus pengawas NIHS tidak mengetahui kondisi sebenarnya.

Lantas bagaimana? Bangkai tetaplah bangkai, mau ditutupi seperti apapun akan tercium juga. Disinilah Wilona dan Haekal berada, dua penerima beasiswa tahun kedua yang baru. Bisakah mereka mengungkapkan kebenaran kejadian satu tahun lalu? Apakah mereka yang berujung dikeluarkan dari sekolah ataukah pelaku sebenarnya yang akan menerima hukumannya?

Jangan lupa vote, follow, dan komen ya, terima kasih sudah membaca, maaf kalau ada typo atau kesalahan kata

THE TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang