Hari ini hari libur, tapi tidak dengan Haikal dan yang lain, informasi dari Calvin kemarin membuat Haikal harus mengumpulkan timnya untuk membahas hal tersebut.
Setelah semua ada di ruangan, haikal alias Hayden memulai dengan menunjukkan rekaman yang diberikan Calvin kemarin.
Semua yang diruangan itu cukup kaget dibuatnya. "Gea?, serius? Jer, Jev, kalian tau?" tanya Reno. Sedangkan Jeremy dan Jevan yang ditanya terdiam.
"Jer, Jev ada yang mau kalian sampaikan gak?" Kata Hayden.
"Dari awal kita udah komitmen buat jujur disini, jangan karena dia sahabat kalian jadi kalian diem aja ya" kata Calvin sedikit kesal melihat mereka.
"Kalau dari rekaman itu kita gak punya bukti benar Gea atau bukan" sahut Nayla
"Nayla benar kita masih harus memastikan lagi, Jer Jev kalian berdua beneran gak tau apa apa?" Tanya Kataryn. Cih terdengar decihan Calvin disana, entahlah kali ini dia tidak bisa menahan emosinya seperti biasa.
"Itu memang Gea" Wilona alias Lily membuka suara.
"Kemaren malam akhirnya gue sama Aden ketemu sama mamanya Rama, beliau bilang cewek yang masuk kekamar Rama mengaku jadi gue dan yah beliau percaya karena memang kami gak pernah ketemu. Setelah tau gue yang asli beliau takut buat ngomong jujur,itulah alasan beliau susah ditemuin akhir akhir ini. Dan waktu gue tunjukin beberapa foto, beliau nunjuk Gea, jadi memang bener Gea yang ngambil barang buktinya" jelas Lily
"Dia memang Gea" kata Jevan "Sorry bukan mau nutupin tapi gue mau memastikan kalau dugaan gue bener atau salah" beberapa yang mendengarnya menghela nafas dalam.
"Kami bertiga bersahabat sejak kecil sama seperti kalian berempat, tapi karena satu dan lain hal saat kelas satu SMP gue dan Jevan terpaksa pindah rumah dan ngebuat kami jauh, selama bertahun tahun tidak ada satu kabarpun kami dapat dari Gea" Kata Jeremy "Setelah lulus SMP gue dan Jevan memutuskan kembali mencari keberadaan Gea sampai kami menemukan kalau dia sekolah disini" tambahnya sambil menghela nafas sejenak.
Gea, Jevan dan Jeremy ada trio yang sudah dekat sejak kecil. Gea seperti tuan putri di kelompok mereka, bukan karena dia satu satunya perempuan tetapi karena perlakuan Jevan dan Jeremy yang selalu perhatian dan mengutamakan Gea membuat dia seperti tuan putri mereka. Hingga kejadian saat kelulusan mereka, pertengkaran antar orang tua terjadi, penghianatan yang dilakukan oleh orang tua Gea membuat mereka bertiga terpisah. Jevan dan Jeremy dikirim ke luar kota oleh keluarganya agar menjauh dari Gea. Setelah kelulusan SMP Jevan dan Jeremy mencari Gea, dengan segala cara mereka akhirnya bisa pindah ke sekolah mereka saat ini di tahun kedua.
Dari awal pertemuan tidak sesuai harapan Jevan dan Jeremy. Gea berubah, menjadi pendiam dan angkuh. Tidak ada senyum manis yang menyambut mereka. Bahkan untuk bisa dekat seperti sekarang Jevan dan Jeremy melakukan banyak hal.
"Gue dan Jevan merasa ada yang aneh dengan Gea, akhirnya kita mencari informasi tentang apa yang terjadi sama dia, dari situlah gue menemukan beberapa hal yang janggal, Gea dengan sikapnya yang berubah, Gea yang tiba tiba berteman dengan Lya, Gea yang dulu sangat dekat dengan sama Agnes tapi sekarang malah jauh dan musuh mungkin, dan Gea yang ternyata punya kembaran" kata Jeremy
"Jujur gue gak yakin yang difoto dari Rama itu Gea, tapi kalau yang datang ke rumah Rama buat ambil kotak, gue bisa pastikan itu Gea" tambah Jeremy
"Kembaran?" Tanya Nayla. Jeremy menganggukkan kepalanya. "Tapi gue belum dapat info siapa kembarannya" kata Jeremy.
"Dari mana lo bisa yakin itu Gea?" Tanya Kataryn. "Cctv rumah Gea, dia memang keluar dengan penampilan itu. Gue juga ngecek dihari tragedi Cleo, tapi gak ada tanda dia keluar atau pakai baju yang difoto" jawab Jevan.
"Oke kita ubah tugas masing masing" sahut Hayden. "Jeremy Jevan gue serahin Gea ke kalian berdua, tolong mulai sekarang jangan ada yang ditutupin lagi. Kataryn Nayla awasi Lya, Calvin awasi Agnes, Gue bakal pantau Leo dan Lily awasi Yemi. Buat Reno tolong jadi penghubung masalah ini sama om gue ya, karena dari kita semua lo yang punya akses ketemu om gue tanpa dicurigai yang lain" Hayden dengan tegas membagi tugas pengawasan.
"Beb" panggil Hayden ke Lily. Lily yang mendengarnya mengerutkan kening. Tumben batinnya.
"Kenapa?" Tanya Lily. Hayden hanya tersenyum kemudian memeluk Lily dari belakang. Saat ini mereka sedang dipinggir danau, tempat mereka menghabiskan waktu berdua hanya dengan mengobrol dan ditemani makanan ringan.
"Aden capek?" Tanya Lily lagi. "Sedikit" jawabnya.
"Gak papa, kalau capek istirahat dulu, ada aku yang bisa dipeluk kan hehe" kata Lily, sedangkan Hayden tertawa mendengarnya.
"Sejauh ini rencana kita sudah berjalan dengan baik, tinggal beberapa tahap lagi ya, sabar ya Aden" tambah Lily.
Hayden melepan pelukannya, memutar badan Lily hingga berhadapan dengannya. "Aduh aduh lucu sekali si pipi cimol ini" kata Hayden sambil memainkan pipi Lily dengan gemas.
"Shdbkit Aduen" kata Lily tidak jelas. Hayden tertawa mendengarnya kemudian memeluk Lily dan berkata "terima kasih ya" dijawab dengan anggukan oleh Lily.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH
FanfictionBangkai tetaplah bangkai, mau ditutupi seperti apapun akan tercium juga. Disinilah Wilona dan Haikal berada, dua penerima beasiswa tahun kedua yang baru. Bisakah mereka mengungkapkan kebenaran kejadian satu tahun lalu? Apakah mereka yang berujung di...