Tragedi

14 4 0
                                    

Hari ini hari ketujuh sekolah. Haikalpun berangkat lebih pagi dari biasanya. Ucapan Rama benar benar membuat dia tidak bisa tidur. Semoga lo gak ngelakuin hal hal berbahaya Ram batin Haikal. Entah kenapa perasaannya gelisah jika menyangkut teman sebangkunya itu.

Setengah jam berlalu, siswa lain mulai berdatangan. Haikal yang sudah lemas melepas kacamatan dan meletakkan kepalanya diatas meja sambil memandangi mereka yang datang satu per satu.

Ada yang senyum padanya, ada juga yang memasang tampang datar, bahkan ada yang merasa Haikal terlihat berbeda ketika tidak pakai kacama culunnya itu. Ada juga yang memujinya dalam hati.

Wilona akhirnya muncul, melihat Haikal yang seperti itu mendatangi dan mengelus puncak kepalanya, Haikal yang diperlakukan seperti itu memberikan senyum cengiran andalannya. Wilona melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum.

Disisi lain ada Jeremy yang tengah memperhatikan interaksi mereka. Aneh batinnya, kenapa mereka terlihat dekat sekali padahal baru ketemu. Ada rasa kesal didirinya melihat interaksi tersebut, tapi kenapa?. Kembali fokus dan mengakhiri pikirannya menurutnya adalah yang terbaik.

Yang ditunggu datang, Haikal yang melihat Rama menegakkan kepalanya. Rama terlihat lebih cerah dibanding hari sebelumnya. Melihat Haikal yang sudah datang dia tersenyum lebar kearahnya. Bahkan Reno yang menyadarinya ikut tersenyum, semoga senyum ini awal yang bagus buat lo Ram batin Reno.

"Kal, makasih ya" ucap Rama sambil mengeluarkan buku pagi ini. Haikal yang diberi ucapan terima kasihpun heran. Tapi melihat senyum dan raut muka Rama yang bisa dibilang jauh lebih baik dibanding sebelumnya Haikal membalas dengan anggukan kepala.

Wilona yang melihat interaksi mereka dari belakang juga ikut tersenyum.

Seperti biasa istirahat Rama tidak ikut ke kantin, Haikal, Wilona dan Yemi duduk semeja. Sedang menikmati makanan masing masing dan saling bercanda.

"Guys gue mau jujur" kata Yemi dengan serius

"Kenapa yem?" Jawab Wilona

"Hehe gue suka sama Rama" Kata Yemi malu malu

"Wowwww" Wilona dan Haikal kompak mengomentari dengan mata berbinar

"Deketin Yem, pepetin, kalau udah deket langsung tembak aja, ajakin pacaran" Haikal dengan santainya memberi saran pada Yemi.

Wilona yang mendengarnya hanya bisa melotot tajam "yak, Yemi cewek, kenapa kamu nyuruh dia yang gerak sih"

"Ya kamu pikir si Rama yang bakal gerak?"

"Iya sih, si Rama kan malu malu gitu"

"Karena itu si Yemi yang harus gerak duluan"

"Ish tapi kan Yemi cewek"

"Ya apa masalahnya"

"Harga diri Haikal, harga diri"

Yemi yang mendengar perdebatan merekapun tertawa. "Kenapa kalian yang berdebat sih dan apa ini, kenapa kalian pakai aku kamu hm?"

"Kalian pacaran? Baru satu minggu lo ini kenal."

"Gakkk" jawab Wilona dan Haikal bersamaan.

"Anggap aja kami dalam tahap pendekatan seperti lo yang mau deketin Rama Yem" tambah Haikal.

Yemi yang mendengarnya pun terheran. "Kalian ini" belum selesai melanjutkan kalimatnya terdengar suara benda jatuh dengan kencang

Braaakkkk

Setelah itu terdengar teriakan siswa siswi dari arah suara tersebut. Mereka bertiga yang kaget berdiri dan mendekat ke lokasi yang sudah penuh dengan kerumunan itu.

THE TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang