Tidak seperti biasanya, pagi ini Wilona malas sekali beranjak dari kasur. Bahkan alarm sudah berbunyi tapi Wilona enggan menuju kamar mandi. Berakhirlah dia yang terlambat masuk sekolah dan terkena hukuman membersihkan area belakang sekolah. Saat sibuk membersihkan area belakang sekolah bersama tiga siswa lain yang terlambat terdengar suara orang yang sedang berdebat. Suaranya tidak asing batin Wilona. Sedangkan tiga siswa lain terlihat acuh akan suara itu.
Wilona yang penasaran sedikit mendekat ke arah sumber suara, tapi tetap saja suaranya terdengar samar. Karena rasa penasarannya yang besar Wilona nekat semakin mendekat dan mengintip siapa dari sumber suara tersebut. Terlihat Leo dan Lya yang sedang adu pandang dan melakukan perdebatan yang tidak Wilona pahami, Wilona yang melihatnya mengernyitkan keningnya bingung. "Wil sini, sebelah sini belum selesai njir" teriak salah satu siswa disana. Sial batin Wilona. Mendengar teriakan itu Wilona langsung berlari ke arah temannya. Sedangkan Leo dan Lya yang mendengar suara siswa lain memilih segera meninggalkan tempatnya.
Selesai dari acara hukuman pagi ini, Wilona memilih berjalan sendiri menuju toilet. Tapi ditengah perjalanan dia dihadang oleh Leo yang sendirian. Ditariknya Wilona ke gudang belakang tempat Haikal dan anak beasiswa lain pernah dibully. Tidak ada seorangpun disana. Wilona yang sendirian dicengkram oleh Leo.
"Apa yang lo liat dan dengar tadi?" kata Leo mengintimidasi.
"Apa maksud lo." dengan tenang Wilona menjawab meski lehernya berasa sakit karena cengkraman Leo yang semakin kuat.
Sedangkan ditempat lain, Calvin yang sedang mengecek area yang sudah dipasang cctv tersembunyi olehnya tercengang melihat Wilona berada digudang sendiri bersama Leo. Dengan cepat Calvin menghubungi Haikal. Untung saja saat ini kedua kelas tiga tersebut sedang ada jadwal kosong. Mendapat kabar tersebut Haikal dengan cepat pergi meninggalkan kelasnya. Jeremy yang merasa anehpun diam diam ikut keluar diikuti oleh Jevan dan Reno. Sedangkan Kataryn memilih diam dan memastikan teman sekelasnya tidak curiga melihat perginya mereka berempat, meski dalam hati Kataryn takut sedang terjadi sesuatu.
"Kal tunggu" teriak Jeremy. Haikal yang dengan cepat menghampiri Calvin yang sudah menunggu dipersimpangan koridor menuju gudang belakang. Diikuti oleh Jeremy, Jevan dan Reno yang baru datang, "Kenapa?" lagi lagi Jeremy bertanya.
Calvinpun menjelaskan situasi yang terjadi, entah kenapa dia melihat Wilona saat ini sedang digudang belakang bersama Leo. Haikal yang sudah beranjak menuju gudang ditahan oleh Jevan. "Tunggu, kalau kita langsung kesana nanti mereka akan curiga" kata Jevan.
Ah sial benar sekali, lalu bagaimana batin Calvin. "Gue ada ide" kata Haikal. Kemudian beranjak menuju satpam didepan. Kemudian bertindak seakan akan mereka mencari Wilona dan menggiring satpam kearah gudang belakang.
"Neng Wilonaaaa" teriak satpam tersebut. "Nengggg" teriaknya lagi.
Mendengar suara satpam dan beberapa siswa memanggil nama Wilona, Leo melepaskan cengkramannya pada Wilona.
"Pergi, bilang lo tersesat, awas sampai mereka nemuin gue disini" Ancam Leo sambil mendorong Wilona keluar gudang.
Segera Wilona merapikan dirinya dan berjalan mendekat ke mereka yang mencarinya. "Pakkkk, saya disini" teriak Wilona. Mendengar suara Wilona pak satpam yang mencarinya tadi menghampiri.
"Aduh neng, saya pikir kemana, eneng dicari sama teman temannya ini" kata pak satpam tersebut. Wilona yang mendengarnya menjawab "hehe maaf pak, tadi ketoilet yang belakang ternyata rusak jadi mutar dulu"
"Oalah, yaudah kalau gitu neng, saya permisi balik ke pos ya" kata satpam sambil berlalu. Ditempat lain Leo sudah pergi kembali ke kelas.
Sedangkan Calvin dan yang lain menunggu di balik ruangan yang tidak jauh dari tempat Wilona dan satpam tadi bertemu agar tidak dicurigai oleh Leo. Wilona yang bertemu mereka hanya tersenyum sambil berucap terima kasih. Haikal yang melihat langsung menarik Wilona kedalam dekapannya. "Kamu gak papa?" tanyanya khawatir.
"Gak papa, nanti aku ceritain ya." jawab Wilona sambil menatap Haikal yang masih terlihat khawatir. Mereka memutuskan kembali ke kelas masing masing dan berjalan terpisah.
Pelajaran terakhir hari ini selesai, melelahkan sekali hari ini batin Wilona. Dia mengemasi barang-barangnya, kemudian beranjak pergi untuk pulang dan istirahat sejenak. Ada Haikal yang sudah menunggunya untuk pulang bersama. Ditengah perjalanan mereka berpapasan dengan Leo dan teman temannya, Leo yang menatap Wilona dengan tajam, namun diabaikannya.
Sesampainya dirumah Wilona memilih membersihkan diri dan merebahkan badan di atas kasur empuknya. Kemudian suara ketukan pintu kamarnya terdengar, masuklah Haikal ke kamar Wilona. Ya selama ini mereka memang tinggal bersama hanya saja penampilan rumahnya dirubah seperti kos kos an agar tidak terlihat mencurigakan.
"Ly" panggil Hayden pada Lily yang terlentang diatas kasurnya. Lily yang merasa dipanggil mengalihkan pandangannya ke arah Hayden kemudian menepuk sisi kasur disebelah kanannya, kode agak Hayden mendekat dan berbaring disebelahnya. Hayden yang menangkap kode tersebut segera mendekat dan berbaring di sebelah kanan Lily.
"Aku gak sengaja liat Leo dan Lya bertemu diruang kosong belakang sekolah" kata Lily membuka percakapan kemudian menceritakan detail lengkap kejadian yang dia alami tadi. Kalau ditanya kenapa tidak membalas perlakuan Leo, bahkan Lily sanggup untuk menghajar Leo hingga babak belur kalau dia mau. Tapi Lily memilih mengalah agar dia tau apa motif Leo seperti itu dan ada hubungan apa Leo dengan Lya.
"Ly" kata Hayden "Hmmmm" jawab Lily
"Lawan, kalau kondisi sudah tidak memungkinkan jangan diam saja ya sayang." kata Hayden lembut. "Aku gak mau kamu terluka, apalagi kondisinya tadi gak ada yang tau. Beruntung kelas aku sama Calvin sedang kosong dan Calvin sempat cek cctv, kalau gak, jadi apa kamu tadi sayang kalau kamu gak ada perlawanan sama sekali" tambahnya
Lily yang mendengarnyapun meringis, benar kalau tadi gak ada mereka mungkin udah babak belur Lily sekarang. "Janji sama aku, kalau terjadi hal diluar rencana kita dan itu membahayakan kamu, kamu harus lawan Ly, kamu harus infoin ke aku" Kata Hayden lagi
"Iya Aden sayang, aku janji. Aku janji gak akan gegabah lagi" jawab Lily. Keduanyapun tersenyum. Dan berakhirlah mereka tidur berdua saling mendekap diatas kasur Lily karena merasa lelah untuk hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH
FanfictionBangkai tetaplah bangkai, mau ditutupi seperti apapun akan tercium juga. Disinilah Wilona dan Haikal berada, dua penerima beasiswa tahun kedua yang baru. Bisakah mereka mengungkapkan kebenaran kejadian satu tahun lalu? Apakah mereka yang berujung di...