Happy reading
.
.
Rapat akhir nya usai, Asean benar benar bersyukur telah keluar dari ruangan jerat pertanyaan yang membuat dirinya kewalahan dalam menjawab. Sudah cukup informasi bahwa ia mengadopsi anak ini menyebar, ia tidak mau di wawancarai siapa pun lagi jika itu bukan kepentingan antar bisnis.
Ruang kerja Asean senyap, hanya ketikan keyboard yang menggema. Hingga sebuah notifikasi hand phone memprovokasi Asean untuk segera menoleh.
Ia bawa benda ringan itu kegenggaman nya, berasal dari chat room. Tertera jelas nama Seato di layar sang hp.
Ujung bibir Asean perlahan terterik hingga menjadi sebuah smirk, tanpa basa basi ia telepon kontak tersebut agar mendapat kan info jauh lebih dalam tentang apa yang Seato share kepada nya.
"Apa itu info reality? Atau fake?"
"Saya tidak berbohong tuan, anda bisa melihat nya lewat email yang telah saya kirim kan ke akun laptop anda. Link yang saya kirim adalah data real dari orang tersebut"
Ting!
"Owh, cukup. Informasi yang menarik. Terimakasih, setelah urusan ku ini selesai. Ada satu hal yang ingin kau segera lakukan sekarang juga"
"Apa itu, tuan?"
Miris dan sedih, Asean tak menyangka dengan data lengkap yang berderet di layar laptop nya. Perempuan ini sangat Asean kenali. Yang membuat ia kecewa, kenapa anak sekecil Indonesia harus merasakan yang nama nya kekerasan dari wanita tersebut.
"Panggil FBI kesini. Aku punya rencana untuk di jalan kan dengan nya"
.
.
Kasus kematian seorang wanita, dan menjadi buah bibir di seluruh medsos pada bulan kemarin. Di gadang gadang kan pembunuh nya sudah kabur kemudian hilang kesuatu wilayah terpencil lalu ia pun bunuh diri disana. Karena pelaku dari pembunuhan sang korban turut menjadi tanda tanya. Kemana si pelaku itu pergi?.
Hingga tepat pada bulan ini, pelaku sudah di temukan. Namun pelaku tidak minggat ke tempat yang terpencil atau pun bunuh diri. Melainkan menetap dirumah layak nya hidup seperti biasa dan tak merasakan keberdosaan atas apa yang telah ia perbuat kala itu.
Ckitt!
Suara cekitan berasal dari rem mobil sport milik seorang pria. Ia berhenti di sebuah komplek perumahan umum, sebelum dirinya keluar dari mobil si empu menanyakan kabar dulu kepada orang yang akan ia kencani. Sesuai apa yang ia mau, wanita itu sedang bersiap. Namun dirinya memaksa ingin menunggu di dalam rumah wanita tersebut selagi ia bersiap. Tanpa rasa curiga wanita itu iya kan saja kemauan si pria hingga sebuah smirk sangat terpatri jelas di bibir pria tersebut.
"Terimakasih"
Seseorang turun dari mobil sport blue medium, kemeja hitam dengan lengan yang digulung nampak sekali pancaran aura gagah nya. Di genggaman pria tersebut sudah ada sebuah bouquet cantik dengan bunga mawar warna putih gading. Sayang nya ini malam, kelihatan agak aneh jika bunga itu di berikan kepada seseorang saat malam hari karena bunga tersebut mempunyai makna yang sangat mendalami.
Dengan senyuman teduh ia langkah kan kaki nya menuju perumahan yang pria itu incar, hingga tepat di depan pintu utama ia berdiri kemudian tangan nya cekatan menekan sebuah tombol bel sebanyak 2 kali.
Ding dong!
Tidak lama suara orang menyahut dari dalam rumah, hingga-
Ceklek!

KAMU SEDANG MEMBACA
Father (AU)
General FictionSuatu kejadian tak terduga yang menimpa seorang pemuda, dimana dirinya harus berperan sebagai seorang ayah atas dasar kesalah pahaman. Mengisahkan dirinya yang sedang belajar menjadi single parent dadakan dengan hanya memiliki 1 anak angkat saja? Se...