Bagian 3

1.8K 85 20
                                    

Udah baca tag dan desc kan? Jadi udah tau kan ini cerita arah dan rate nya kemana??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah baca tag dan desc kan? Jadi udah tau kan ini cerita arah dan rate nya kemana??

Okeyy minna-san jangan lupa vote komennya sebagai bentuk semangat buatku ya!!

Hari-hari berlalu begitu, sudah satu bulan lebih Kakashi dan Obito rasanya sering mengobrol berdua. Seperti sekarang keduanya tengah makan siang berdua di ruangan Obito.

Kakashi mulai merasa sedikit aman, karena selama sebulan lebih pun Obito tidak merecokinya dengan hal-hal berbau mesum dan sexs.

Ya Kakashi namanya juga lagi narik perhatianmu, belum tahu saja nantinya.

"Kenapa tidak mau makan berdua di luar?" Tanya Obito sambil menyuap makanan terakhirnya.

Kakashi meneguk minumnya hingga tandas, ia membereskan bekas makan lalu memasukkannya kedalam kantong dan menaruhnya di tempat sampah. Ia mengusap bibirnya dengan tissue.

"Tidak apa, aku tidak suka orang kantor melihatku denganmu. Tidak mau jadi bahan gunjingan" Jawab Kakashi.

Obito mengernyit sungguh ia tidak masalah pun, ia senang berduaan dengan Kakashi sepanjang hari. Karena hanya di kantor ia puas melihat Kakashi manisnya itu.

"Memangnya kenapa? Aku tidak masalah, Kakashi" Obito mengusap lengan Kakashi yang tengah membereskan beberapa map yang tadi ia bawa.

"Aku yang bermasalah, um sudah aku tidak mau jadi bahan omongan. Ya besok aku akan makan di kantin dengan teman lainnya."

Hah..

Obito menghela nafasnya pasrah, padahal sebulan ini mereka hanya 3 kali makan berdua di ruangannya. Kenapa Kakashi sulit sekali.

"Aku pergi dulu, sudah jangan lesu terus. Lihat berkas kantormu banyak, kau mau rapat kan?"

Obito mengangguk lemas, sudah tidak punya semangat rasanya ia mau terbang ke awan terus tiduran saja di awan.

Yah pikiran macam apa itu, Obito-sama.

Chu..

Kakashi tersenyum lalu mengusap pipi Obito perlahan setelah mendaratkan kecupan singkat di bibir Obito yang tadi cemberut.

"Semangat ya, Obito-kun!"

Kakashi segera berlari pergi dari ruangan bosnya itu, oh sial. Lihat Obito menganga dengan mata membulat.

Dia kaget cuy, lihat lah Kakashi yang sulit itu mau mengecupnya.

Ini bahkan lebih enak dari pada kecupan pertama Obito saat hari pertama Kakashi datang kemari, apalagi sex terburu-burunya seperti habis memperkosa Kakashi sebulan lalu.

Memang kalau sudah tumbuh rasa nyaman, cinta. Yang lainnya terasa lebih enak daripada sekedar hal yang terburu-buru bukan.

"Mau sampai kapan kau melongo seperti itu, wajahmu sangat tidak Uchiha"

Percum, Love? 🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang