Bagian 13

1.5K 63 0
                                    

Sesuai judul, ini adalah percum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai judul, ini adalah percum. 21+ jadi jangan heran kalo isinya ngesexs, ada ucapan adegan dewasa. Tolong banget bijak baca ya kan sudah di labeli 21+

Jadi jangan salahkan hamba.

Tengkyuu.

______

Matahari sudah naik sempurna, sudah bukan perlahan lagi. Jam di nakas sudah menunjukkan pukul 11 siang. Langkah kaki seorang terdengar terburu-buru.

"Oh sialan itu, apa dia sengaja meninggalkan pekerjaannya. Sudah tahu aku masih cuti" Ocehnya sambil terus berjalan cepat.

Brak!

Kamcagiya, huft. Aku kaget

Sasuke lebih kaget lagi, ia melihat Kakashi berada di atas tubuh Obito. Kedua tangan Obito memeluk pinggang Kakashi. Selimut, baju, kemeja berceceran di lantai.

Sial, kenapa aku masuk kesini. Batin Sasuke bergejolak.

Pasalnya itu hm keduanya telanjang, dapat ia lihat pun badan Kakashi penuh dengan tanda merah. Mereka tidak terganggu sama sekali dengan kehadiran Sasuke.

"Baiklah-baiklah. Silakan nikmati sexs kalian sampai lumpuh, aku akan menyuruh Sakura untuk menghandle semua pekerjaan. "

Sasuke menutup kembali pintu kamar Obito, ia tersenyum malu. Sial dia yang menikah tapi Obito pula ikut malam pengantinan.

Ia menuruni tangga menatap Itachi yang datang menenteng tas dokternya, ya omong-omong harusnya ia memeriksa Obito. Punggungnya dan juga kesehatan Obito karena itu setiap bulan rutin.

"Dia sudah sehat, jangan masuk ke kamarnya. Mereka masih telanjang" Ucap Sasuke sambil mendudukan dirinya di sofa.

Ia meminta pelayan disana, lalu di bawakan minuman dan cemilan. Itachi ikut duduk sambil mengobrol dengan Sasuke.

"Dengan siapa Obito didalam?" Tanya nya.

Itachi mengambil cangkir teh, lalu menyeruputnya.

"Siapa lagi, Kakashi."

Hampir saja teh yang ia minum menyembur pada muka Sasuke.

Obito membuka matanya perlahan, ia menatap wajah Kakashi yang menempel pada dadanya. Laki-laki manis itu masih tidur setelah di gempur sampai pukul lima pagi.

Gila, bukan main. Badannya pasti remuk.

Ia mengusap-usap rambut perak Kakashi, mengecup pucuk kepala si manis. Pemandangan indah yang slalu ingin ia lihat setiap bangun tidur adalah wajah manis, Kakashi.

"Kau pasti capek ya, sebentar aku harus menghubungi Sasuke. " Obito bangun dengan pelan, ia membaringkan Kakashi di ranjang.

Ia hendak bangun tapi Kakashi menarik tangan Obito sambil membuka matanya, ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Obito terkekeh ia mengusap wajah Kakashi.

Percum, Love? 🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang