Haii kembali lagi bersama ai. Apakah kalian menikmati cerita ini?? Huhu
Maaf ya kalo ada typo, keanehan dan lainnya. Itu sebab karena ak memang suks typo hehe.
____
Sasuke tidak akan pernah puas jika seseorang memberinya jawaban, namun itu tidak sesuai yang ia harapkan. Masa bodo dengan segala ketidak sopanannya itu. Ia akan mencari tahu sendiri semuanya.
Sudah seminggu lebih dan Obito baru saja keluar dari rumah sakit karena punggungnya baru saja bisa ia gunakan untuk berdiri tegap.
Sial, sudah seperti lansia saja ia. Padahal baru duapuluh delapan lebih sedikit.
"Hati-hati, Obito." Obito mengangguk kala Rin memegang tangannya.
Obito tidak tahu selama seminggu ini tidak ada yang menemuinya, bahkan Sasuke pun seperti tidak terlihat batang hidungnya. Hanya ada Itachi yang terus memberinya obat dan juga terapi tulang punggung. Dan ayahnya yang menjenguknya.
Selebihnya hari-hari nya di temani Rin, teman baiknya sejak kecil. Tidak, Obito hanya tidak tahu apa yang dilakukan Rin.
"Aku merepotkanmu terus ya, Rin?" Obito mendudukan dirinya di ranjang tempat tidurnya.
Rin menggeleng pelan, ia membantu Obito bersandar. Punggungnya masih sedikit ngilu jadi ia tambahkan beberapa bantal untuk sandaran.
"Kalau tidak aku, siapa lagi yang mengurusmu. Pacarmu itu pergi meninggalkanmu, bukan?"
Deg.
Obito terdiam, ia jadi teringat Kakashi. Keduanya sama sekali tidak memutuskan hubungan, sudah seminggu lebih bahkan ia tidak bertemu setelah Kakashi marah dan juga resign dari kantornya.
"Dia tengah sibuk dengan kekasih barunya." Rin memberikan satu poto yang terlihat Kakashi tengah tersenyum dan Tenzou mengusak rambut perak lelaki itu.
Obito meremas poto tersebut, membuat Rin tersenyum tanpa Obito lihat. Bukankah mudah mempengaruhi Uchiha Obito.
"Jangan terpuruk karenanya, itu tidak baik. Kau harus mulai kembali bekerja oke?" Obito mengangguk.
Amarah dalam dirinya tengah berkumpul, haruskah ia datang kerumah Kakashi lalu memukul lelaki itu?
Atau haruskah ia datang ke Konoha dan memberi pelajaran pada lelaki yang mengusak surai perak Kakashi?
Sedang berkecamuk dengan segala pikirannya, dan juga amarah-amarah yang akan ia berikan pada laki-laki yang mempermainkannya.
Sasuke melangkah dengan cepat mengabaikan beberapa pelayan yang menyapanya, tidak peduli. Amarah Sasuke sudah memuncak.
Ia harus segera memberikan pelajaran pada sepupunya, ia mengabaikan pamannya yang juga memanggilnya.
"Ada apa ini? Sasuke kenapa kau datang dengan wajah seperti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Percum, Love? 🔞 END
RomanceDisclaimer Semua karakter milik [Masashi Kishimoto] Kakashi hanyalah seorang laki-laki biasa, yang hidupnya tidak begitu mewah, ia sangat sederhana namun tenang, bahagia dan terasa tanpa beban. Namun semuanya berubah saat ia baru saja dipindah tuga...