Spring Day || Jeon Jungkook

8; Retry

≈ S P R I N G D A Y ≈
~About spring days and you, who erased my dark world~
 

       

     

    
Tidak ada waktu untuk berdiam diri. Sekalipun kini masih cukup, itu akan tetap menyusut. Jungkook tidak ingin Junkyu ikut tertimpa dampak masalah yang sedang terjadi. Apapun yang terjadi, Junkyu harus tetap lebih daripada cukup.

        
Mencari tempat kotor lain semacam Meix-ji club, itu bukan pilihan satu-satunya, 'kan? Jadi biarkan Jungkook kembali mencoba dari nol.

        
Sekalipun tidak mudah. Cafe, kedai makanan, kedai kopi, toko elektronik, bahkan Jungkook suka rela menawarkan jasa tenaga untuk suatu proyek bangunan ..semua berujung penolakan. Perihal keterampilan, kemampuan dan kesanggupan ..sejujurnya Jungkook memenuhi kriteria berada di profesi yang manapun. Tetapi disini yang menjadi masalahnya masih sama sejak awal ..riwayat kriminal yang tak kan bisa lepas tersemat di atas kepalanya.

      
Pencarian selama dua hari pulang dengan kegagalan, Jungkook harus puas atas hasil akhir dengan posisi sebagai ..

      
Street cleaner.

     
.. diterima dengan segala keterpaksaan, sebab kekosongan tenaga kerja. Dan di kesempatan yang pada akhirnya didapat, jelas Jungkook tidak menyia-nyiakan. Bekerja sepenuh hati, sebaik mungkin memenuhi profesi baru itu.

       
Benar. Tidak ada pekerjaan yang buruk, kecuali yang Jungkook lalui sebelumnya. Sekalipun teramat kecil, ini jauh lebih bersih ..persis sesuai dengan isi pekerjaannya.

       
Sepekan penuh tantangan, selain harus beradaptasi dengan terik matahari, tenaga dan keringat yang berkali-kali lipat terkuras ..hal-hal tak terduga yang bisa kapan saja terjadi, mengharuskan Jungkook mempertebal kesabaran. Seperti saat ini..
      

Seseorang yang merasa diri lebih tinggi, sesuka hati dan tanpa adab ..membuang sisa makanan begitu saja, tepat di depan kaki Jungkook, bahkan itu baru dibersihkan detik yang lalu. Tampilannya mungkin terlihat seperti si kaya penuh kekuasaan, tetapi tingkat kemanusiaannya ..tidak jauh lebih baik daripada Jungkook, sebagai mantan gigolo.

     
Baik, lupakan profesi kotor itu.
      

Jungkook hanya bisa diam, seperti tiada hak tuk memberi suara. Sang pelaku bahkan hanya menatap tanpa bersalah —seperti sengaja menantang kesabaran Jungkook, lalu melenggang begitu saja. Sungguh mengharuskan Jungkook mempertebal sabar, dengan helaan teramat dalam. Selanjutnya hanya perlu kembali membereskan sesuatu yang mengotori hasil kerjanya.
     

    
Sementara, hasil dari sepekan penuh tenaga serta kesabaran dikerahkan dengan semaksimal mungkin ..bahkan tidak bisa menandingi bayaran satu jam kerja, di pekerjaan Jungkook sebelumnya.

    
Tetapi Jungkook harus tetap merasa cukup, dengan menatap beberapa lembar uang di tangan ..untuk bayaran pertamanya sebagai street cleaner. Tidak lebih hanya cukup untuk kebutuhan makan selama sepekan ke depan, sampai kembali mendapat bayaran selanjutnya. Sementara untuk kebutuhan yang lain —mungkin untuk saat ini masih bisa terpenuhi oleh tabungan yang tersisa, tetapi tidak tahu untuk selanjutnya jika sudah habis.

    
Baik, ini tidak jauh lebih buruk. Sedikit, tetapi bersih. Itu lebih daripada cukup. Daripada berlimpah, tetapi kotor.

    
Begitu kalau kata Sejeong.

    

Jungkook menggeleng sedikit keras. Oke, ini bukan waktunya memikirkan gadis itu. Lantas ia memasukkan hasil setumpuk keringatnya itu ke dalam saku celana, lalu mengistirahatkan diri ..tangan menumpu diri di kedua sisi tubuh, menengadah dan terpejam, membiarkan terik serta semilir bekerjasama mengeringkan keringatnya yang membanjir.