6; Tragedy

74 8 14
                                    

Jungkook selalu menghindari pulang larut, dan hari ini ia teramat menyesal sebab diri telak tidak bisa menyergah seluruh pinta si gadis Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook selalu menghindari pulang larut, dan hari ini ia teramat menyesal sebab diri telak tidak bisa menyergah seluruh pinta si gadis Kim ..menghabiskan waktu hingga larut malam di taman bermain.

    
Sebab sesuatu yang buruk akan selalu terjadi, persis seperti saat ini.

    

Kebisingan di dalam rumah mendorong tungkai Jungkook tuk berlari, tidak segan bahkan membanting pintu ..hingga telak membungkam si pelaku keributan. Jungkook sempat stagnan —terkejut melihat kekacauan yang dihasilkan. Lupakan perihal kondisi rumah, yang membuat ulu hati Jungkook tertekan nyeri bercampur emosi adalah ..

    
.. sang ibu telah bersimpuh di depan kaki pria tempramen itu, kacau bagaimana rambutnya dijambak kuat. Air mata yang membanjiri hingga sembab yang teraba kentara, menjelaskan seberapa lama penyiksaan itu berlangsung.

    
Maka Jungkook lantas mendekat, melepas paksa jambakan di rambut sang ibu —meski perlu sedikit pertentangan sebab pria itu melakukan perlawanan.

   
"Kau gila?" Tanpa mengurangi rasa hormat, Jungkook hanya sudah tidak bisa berpikir lagi atas kewarasan pria ..yang sayangnya merupakan ayah kandungnya sendiri. "Dimana nuranimu?" Retoris yang terdengar menjadi bodoh, bahkan Jungkook sendiri tahu ..

    
.. pria itu tidak pernah memiliki nurani yang baik, selama Jungkook mengenalnya. Tapi —

    
"Tidakkah berpikir bahwa wanita yang kau siksa itu sedang hamil tua?" Sebesar emosi kian bergemuruh di dalam diri, kepalan kuat tercipta di kedua sisi tubuh. "Dan itu anakmu sendiri!"

    
Tubuh Jungkook terguncang dengan cengkraman kuat di kerah seragamnya, tetapi tidak gentar bagaimana ia membalas tajam tatapan mematikan Jinhyun. "Sudah pulang larut malam, sekarang kau berani memaki dan meneriakiku, hah!"

    
Tidak, Jinhyun bukanlah seorang strict parent. Dia hanya selalu mencari kesalahan Jungkook, bahkan Jeena, tuk dijadikan peluap emosi.

   
"Cukup!" Jeena melepas paksa cekalan kuat Jinhyun terhadap Jungkook, lantas memblokade jarak diantara keduanya. "Hentikan sampai disini, Jinhyun." ..sebab pertengkaran seperti ini akan selalu berakhir buruk, Jeena sudah terlalu lelah dengan semua ketegangan ini.

     
"Menyingkir!"

   
"Akh!"

    
"Eomma!!" Jungkook membelak, melihat Jeena tersungkur sebab dorongan kuat Jinhyun. Lantas Jungkook memastikan, dan sial bagaimana wanita itu mengeluhkan nyeri di pinggang dan keram hebat di perut.

Spring Day || Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang