9; Meet Again

50 7 17
                                    

≈ S P R I N G D A Y ≈
~About spring days and you, who erased my dark world~

    

    

   
Awal musim semi, bunga sakura yang baru tumbuh ..menjadi teman perjalanan Jungkook dan Junkyu pagi menjelang siang ini. Bergabung dengan lanskap teramat cerah, menjadi perpaduan panorama teramat apik tuk mengundang gembira. Bermotor dengan nyanyian girang, Jeon Junkyu itu selalu berisik. Tetapi menggemaskan bagaimana Jungkook tidak bisa berhenti tersenyum, melihat setiap tingkah random si Jeon kecil.

       
"Kau senang sekali bernyanyi." Baiknya suara Junkyu tidak cukup buruk, teramat merdu untuk anak seusianya. "Bagaimana jika kau besar nanti aku mendaftarkanmu ke agensi musik?"

     
"Menjadi idol? Tidak terlalu buruk."

     
Sudah tahu Junkyu itu akan selalu mengatakan iya untuk suatu apapun, tetapi sama randomnya bagaimana Jungkook berucap asal begitu saja.
      

   

Barangkali salah Jungkook sendiri ..diberi pujian sekalipun secara tidak langsung, Junkyu jelas kian menjadi. Nyanyiannya telak memenuhi sepanjang perjalanan, hingga mereka sampai di tujuan.

    
Usai mengamankan motor di parkiran yang tersedia, keduanya perlu berjalan sekitar sepuluh meter untuk benar-benar sampai di tepi pantai. Atensi Jungkook berpendar, sejauh bentang pantai yang dapat tertangkap retina, mencari ketiga pribadi yang mengharuskannya berakhir di tempat ini atas permintaan Junkyu. Banyak orang disini, tetapi Jungkook sama sekali tidak melihat presensi Minji dan kedua orangtuanya.

     
"Apakah mereka belum sampai?"

    
Pertanyaan yang telak tak kan mendapat jawabnya, Jungkook lebih dulu terkesiap ..kala atensi tanpa sengaja bertumbuk pada eksistensi seseorang, menghampiri dengan sesuatu di tangan. Berhadapan, ada seulas senyum kilas yang tertuju pada Jungkook, sebelum gadis itu beralih pada Junkyu ..merunduk guna mensejajarkan posisi.

      
"Selamat ulang tahun, Junkyu." Usai uluran pemberiannya diterima dengan baik, Sejeong merengkuh kedua sisi wajah Junkyu tuk mengecup gemas kedua pipi gembilnya.

    
"Terimakasih, Noona." Junkyu memajukan wajah, dan semudah keinginan dimengerti ..Sejeong menyerahkan pipinya tuk dikecup oleh bibir manis itu.

    
Konversasi manis diantara Sejeong dan Junkyu sedikit berlanjut menyenangkan dengan tawa kecil, hingga ..

     
"Junkyu."

     
Sontak terhenti, atensi keduanya kompak tertarik naik ..membalas tatapan penuh tuntutan sepasang mata bulat itu. Lalu Sejeong beranjak berdiri, kini mensejajarkan diri dengan si Jeon besar. Tetapi tiada atensi yang membalas, Jungkook masih berfokus pada bocah laki-laki itu.

     
"Dimana Minji?" Retoris yang hanya bermaksud sindiran semata. Kini Jungkook memahami maksud dan siapa tujuan kepergian ini yang sebenarnya.

       
Junkyu meraih tangan Jungkook, menjalin genggaman. "Maaf, Hyung-ie. Aku berbohong tentang Minji." Ada sorot bersalah dalam kilat polos itu. "Tapi jika aku mengatakan yang sebenarnya, Hyung pasti akan menolak pergi."

      
Oke, mereka sekongkol.

    
"Jungkook-ah, maafkan aku." Kini Sejeong yang memohon maklum. "Aku tidak bermaksud mengajarkan Junkyu berbohong. Jika aku meminta langsung padamu, ..alasannya sama seperti Junkyu."

Spring Day || Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang