1; Best Side

85 9 21
                                    

Jeon Jungkook, tidak pernah memiliki waktu hanya sekedar untuk merebahkan diri sepulang dari tempat kotor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungkook, tidak pernah memiliki waktu hanya sekedar untuk merebahkan diri sepulang dari tempat kotor ..yang sayangnya telah banyak memberinya makan hingga kehidupan yang cukup layak.

    
Selalu sampai di rumah tepat pukul lima dini hari, dan sudah menjadi rutinitas ..tempat pertama yang menjadi targetnya berpulang bukanlah kamar, melainkan dapur. Jika waktu masih memungkinkan, ia akan bertempur dengan pakaian kotor lebih dulu. Tetapi jika tidak, ia akan langsung bergulat dengan bahan makanan di depan pantry.

     
Menyiapkan sarapan —yang diusahakan lebih daripada layak, setidaknya untuk satu perut kecil yang teramat membutuhkan asupan terbaik. Jungkook rela bahkan menggiling diri sendiri hanya demi memberikan kata 'layak' untuk satu sosok tercintanya itu. Satu-satunya sosok yang menjadi alasan Jungkook untuk tetap bertahan hidup, sekalipun harus berada di dalam kubangan lumpur kotor —atau barangkali busuk.

    
Tepat ketika jarum jam menyentuh angka enam, menu sarapan sudah siap di meja makan. Maka tugas selanjutnya adalah membangunkan malaikat kecilnya.

   
Hal pertama yang Jungkook lihat ketika pintu kamar dibuka adalah ..tumpukan kecil bergelung di balik selimut. Secara otomatis mengundang garis bibirnya tertarik lengkungan manis, selaras dengan langkah terdorong tuk mendekat.

   
"Junkyu, bangunlah." Jungkook menarik pelan selimut, dan sedikitnya itu cukup mengusik tidur si kecil. Caranya menggeliat telak menyulut Jungkook tuk terkekeh, menggemaskan sekali.

    
Jungkook merunduk, menyempatkan diri mengecup gemas pipi gembil itu lalu berbisik. "Ayo bersiap. Aku membuat makanan kesukaanmu untuk sarapan pagi ini."

    
Semudah umpan termakan, pancingan Jungkook total berhasil membuat sepasang mata bulat itu sontak melebar. "Bulgogi?" Menggemaskan bagaimana netra jernih itu berbinar antusias.

   
Usai dibalas anggukan, bahkan bocah laki-laki yang akan segera genap berusia lima tahun itu lantas beranjak terlalu semangat —melompati tempat tidur tuk lekas menuju kamar mandi. Meninggalkan Jungkook dengan gelengan tak habis pikir, lantas membenahi tempat tidur si pangeran kecil. Usainya menyusul menuju kamar mandi, tuk memastikan anak itu membersihkan diri dengan benar. Telaten bagaimana Jungkook menyiapkan Junkyu, selalu memberi si Jeon kecil dengan pakaian terbaik.

    
     
    
    

Antusias kian melonjak begitu aroma olahan daging itu kian menyeruak, memanggil perut tuk dilanda lapar. Sepasang kaki mungil itu berlari secepat kilat, bahkan sigap menaiki kursi sendiri —meski memerlukan cukup usaha sebab masih terlalu tinggi dari kedua kaki kecilnya.
    

Spring Day || Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang