12; Our Spring

61 5 18
                                    

⚠️MATURE AREA!🔞

         

       

      

≈ S P R I N G D A Y ≈
~About spring days and you, who erased my dark world~

        

       

Musim semi, akan selalu menjadi waktu berharga bagi Jungkook. Musim penuh cerita, penampung banyak kenangan —pahit maupun manis.

        
Musim semi yang menjadi saksi bisu perpisahan Jungkook dan Sejeong kala itu, lalu musim semi pula yang mengantarkan Sejeong kembali ke kehidupan Jungkook. Menghapus segala gelap yang melingkupi dunianya, kembali menaruh cahaya dan berbagai warna ceria di sepanjang perjalanan Jungkook menuju kesembuhan diri dan mental. Spring -musim yang menjadi saksi mutlak, bagaimana Jungkook dan Sejeong bersatu dalam ikatan suci. Di bawah naungan bunga sakura yang tumbuh lebat —kala itu, mereka mengucap sumpah pernikahan, berjanji untuk sehidup semati, bersama, hanya satu.

         
Dan di musim semi kali ini ..Jungkook berharap sesuatu yang baik kembali datang.

         
Jungkook terpejam, bersandar pada bingkai jendela —yang sengaja dibuka, menikmati semilir malam melingkupi tubuh. Sampai dekapan mendadak di samping tubuh, menariknya tuk kembali membuka mata. Tolehan ke sisi telak sepenuhnya bertemu dengan wajah teramat cantik itu, nyaman bersandar di bahunya.

             
"Junkyu sudah tidur."

      
Jungkook tersenyum, lalu mengecup hidung mancung itu sekilas. "Bagus. Ini sudah larut, kita pun perlu istirahat." Disela tangan kiri balas merengkuh pinggang ramping itu, tangan yang lain terulur menutup jendela kamar —berikut menarik gorden.

        
Tetapi Sejeong mendengus, .. "Kau tidak mengerti." Katanya, sarat akan kekecewaan.

        
Jungkook yang sungguh tak mengerti, mengernyit bingung.

       
"Ingat sepekan lalu Junkyu meminta keponakan? Ayo kita mencobanya lagi."

       
Terkejut? Secara otomatis sepasang mata bulat Jungkook melebar sempurna. Sejeong terlalu terang-terangan, terlalu santai, dan teramat lancar. Dan itu menjadi terdengar lucu di telinga Jungkook, terlebih serautnya yang polos -jelas tidak dengan isi kepalanya.

       
Jungkook sedikit beringsut dari dekapan, menjalin lebih sempurna dalam posisi berhadapan. Manis bagaimana ia mengecup belah bibir merona itu.

        
"Harus dengan cara apa lagi agar kita benar-benar berhasil kali ini? Setiap kali melakukannya, terkadang aku merasa kasihan melihatmu. Aku merasa ..aku justru menyiksamu secara tidak langsung."

       
Begini.. Ini perihal kelebihan Jungkook, yang justru menjadi sebuah masalah besar dalam pernikahan mereka. Kuat —itu hanya perhalus bahasa untuk dipandang secara positif. Tepatnya, Jungkook terlalu lambat —lama setiap mendapatkan putihnya. Sepanas apapun permainannya, segila apapun Jungkook tergoda melihat tubuh Sejeong ..itu sama sekali tidak mempengaruhi waktu puncaknya. Jungkook seringkali merasa masih jauh, disaat Sejeong nyaris setengah mati menahan —untuk tetap berlanjut melayaninya. Hanya untuk menyambut putih Jungkook, sama-sama berada di puncak untuk mempertemukan calon masing-masing.

        
Buruknya lagi, Sejeong adalah antonim Jungkook -dalam masalah seks. Hanya dengan melihat tubuh polos Jungkook, mendengar suara —desahan atau geraman— Jungkook, terlebih jika sudah disentuh tangan Jungkook ..diri Sejeong sudah lebih daripada terangsang. Bahkan Sejeong bisa mencapai pelepasan dalam waktu tidak lebih dari dua menit, hanya dengan ..finger job?

Spring Day || Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang