00

783 80 2
                                    

Seorang pemuda yang memiliki paras manis nan lucu itu sedang menatap kosong kearah depan, membiarkan dua prajurit yang membawa nya ke depan, dimana tempat eksekusi.

Pemuda yang bermata biru permata kosong itu diam saja ditempat, dirinya sudah menyerah jika ia dihukum mati dengan tanpa alasan sedikit pun.

Ia sudah menyerah dalam takdir kehidupannya dan berharap bahwa dirinya tidak ingin lagi hidup dalam kedaaan seperti ini.

Ia hanya ingin... merasakan kasih sayang saja.

"Ada pesan terakhir mu?" Tanya seseorang yang duduk disinggah sana tersebut, yang dimana tempat duduknya itu berhadapan jauh ke tempat eksekusi untuk pemuda manis itu.

Pemuda yang bermata biru permata itu diam sejenak lalu menoleh kearah kanannya, dimana satu keluarga yang begitu menyayanginya itu menatapnya dengan berkaca kaca saat melihat dirinya akan di eksekusi di depaan publik.

Keluarga tersebut sudah berusaha menghentikan atau menentang bahwa pemuda mata biru permata itu tidak memiliki salah apapun,tapi orang yang sedang duduk disinggah sana itu lah yang juga menentang bahwa pemuda itu bersalah, dan membuat mereka tidak bisa apa apa dan dihalangi oleh beberapa prajurit untuk tidak mengacaukan keadaan disana.

Pemuda yang sudah melihat mereka pun tersenyum dengan manis.

"Untuk keluarga dari ayah ku... terimakasih telah menyayangi dengan tulus. Untuk paman tyrion, terimakasih telah menjadi sosok seorang ayah untukku..."

Pemuda itu menjeda kalimat ucapnya dan mengganti senyumannya ke senyuman penuh kepedihan. " apalagi untuk ibunda iris..terimakasih sudah merawat ku sebagai anak kandung mu sendiri.. huft.."

"Kalian berdua... paman tyrion dan ibunda iris, berjanjilah untuk tidak menangisi kepergian ku karna aku telah terbang bebas.. dan bertemu ibu ku diatas"

Kedua sepasang suami istri tersebut benar benar menangis, saat mendengar kalimat dari keponakan kesayangan mereka. Sedangkan sang pemuda tersebut itu menoleh kearah depan, dimana ayahnya sedang menatap kebawah, yang bertepatan juga menatap nya dengan tatapan sulit diartikan.

"Untuk ayah ku, claude de alger obelia. Anda harus hidup dengan bahagia ya? Maafkan aku jika aku benar benar tidak pantas menjadi anak kandung mu, maaf untuk itu. "

"Meskipun anda tidak pernah menganggap ku itu ada dan hanya makhluk tidak nyata.. aku tetap menyayangi anda dan juga anda tetaplah seorang ayah bagi ku..." ucap pemuda itu dengan dilehernya sudah diikat oleh tali untuk menjalani hukuman matinya.

"Hanya itu yang kukatakan pada mereka"

Salah satu prajurit didekatnya itu diam sejenak dan kemudian berkata dengan lantang.

"DENGAN BEGINI, EKSEKUSI DIMULAI!!!"

Para rakyat serta para bangsawan tertinggi yang datang untuk melihat itu, langsung menangis. karna mereka akan benar benar kehilangan sosok yang memiliki jutaan senyuman indah tersebut.

Tyrion dan iris yang tadinya menangis itu semakin menangis karena melihat keponakannya mereka itu, kini telah dihukum mati dan dia sekarang sudah terbang bebas di langit.

Claude? Raja yang nobetnya sebagai seorang ayah untuk pemuda itu diam dengan menatap tertegun kearah anaknya yang kini tak bernyawa lagi, hanya karena dirinya.

Ada perasaan penyeselan kuat menghatam hati nya dan membuatnya tidak terima itu. Ingin berteriak untuk meminta kembali nyawa anaknya, tapi sayang..

Waktu tidak bisa diulang kembali dan kini hanya tinggal kenangan buruk -perlakuan claude kepada anaknya- serta senyuman tulus milik anaknya itu.

"M/NNNNNN!!!!!! TIDAKKKKK"




































'Pada akhirnya... perjalanan kehidupan ku telah selesai dengan tragis.'




























'Mati ditangan ayah sendiri, memang adalah luka yang sangat besar'























'Meskipun begitu, aku tetap menyayangi nya. Kuharap para dewa dewi selalu menjaga ayahku untukku'






















'Dan kuharap akan ada kesempatan untukku. Jika itu memang ada.. aku tidak ingin terlahie sebagai manusia biasa.. aku tidak ingin terlahir seperti dikehidupan pertama ku'






















'Aku menyayangi mu ayah..'































'Ibunda ku.. tolong jemput aku, karna aku telah terbang bebas untuk menemui mu. Maaf..'






















'Semuanya telah berakhir...'

Bersambung.
Tbc.

Bagaimana? Bagus ngga reader-san? Kalau iya komen ya!

Jgn lupa vote and komen, biarkan aku semangat untuk up chapter selanjutnya xixixi~♡



















[BL] A chance to change destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang