09

210 24 0
                                    

"Aisha! M/n!" Seorang pemuda bersurai pirang cerah itu menghampiri m/n dan aisha yang sedang berteduh dibawah pohon.

"Aku disini" lanjutnya lagi, sedangkan m/n dan aisha memandangnya dengan raut senang nya mereka.

"Kamu kesini, oppa isis?" Tanya aisha kepada isis yang tidak menjawab itu dan malah bertanya balik dengan duduk disamping sang adik.

"Emangnya lagi baca apa?"

"Ah itu ya.." aisha segera melihat kearah buku yang ada dipangkuannya lalu membalas itu.

"Pembentukan dan sejarah bahasa kuno beserta prinsip-prinsip perkembangan abstraknya" jelas aisha yang membuat isis melihat isi buku tersebut.

"Apakah anak yang berumur 7 tahun biasanya membaca buku seperti ini?"

Aisha hanya cengir kikuk, tidak tau mau balas apa untuk perkataan sang kakak.

"Aisha lebih pintar dari anak-anak lain" puji isis sembari mengelus kepala aisha dengan lembut.

"Aisha adalah gadis yang jenius"

Aisha menikmati elusan dikepalanya itu dengan senyuman teduhnya lalu menoleh kearah sampingnya, dimana ada kakak kembarnya yang telah memperbaiki posisi duduknya lalu menyadar dibatang pohon tersebut.

"Apa cuman aisha saja? Aku tidak?" M/n dengan cemberut kepada isis yang tertawa kecil melihat itu.

"Haha m/n juga kok. M/n adalah pemuda yang sangat jenius serta cantik"

"Kenapa ada kata cantik didalamnya?!"

Raut muka m/n menjadi masam saat mendengar kata cantik untuknya dari isis.

"Itu karena m/n cantik"

"Aku ganteng"

"Cantik"

"Ganteng lah"

"Cantiklah"

M/n mengembungkan pipinya dengan perempatan imajiner yang telah muncul didahinya, tak lupa rona merah dipipi nya yang mengembung dengan ekspresi kesal nya yang terlihat lucu dimata saudaranya.

"Hyung selalu mengatakan itu! Aku ini cowo, bukan cewe. Kata cantik itu seharusnya disandang oleh aisha, bukan aku" ucap m/n yang memasang muka cemberut yang sangat terlihat lucu di mata isis beserta aisha.

Aisha tertawa kecil lalu bersuara yang semakin membuat m/n merajuk, menggoda kakak kembarnya sesekali adalah hobi barunya. " walaupun begitu, kakak sangat cantik. Meskipun kakak seorang lelaki, iyakan oppa isis?" ujarnya sembari mengode kearah isis untuk menyetujui itu, lagipula ucapannya itu tidak salah kok.

"Hahaha itu benar sekali aisha!"

"Hyunggggg!" Rengek m/n yang benar benar tidak terima dengan itu, harga dirinya sebagai lakik telah hancur di kehidupan keduanya karna memiliki rupawan cantik bak angel.

Kedua saudara m/n yang melihat m/n merengek seperti bayi pun sontak tertawa lepas, bagi mereka m/n itu bagaikan sosok cahaya yang sangat rapuh dan jika disentuh dengan tenaga akan hancur begitu saja, dan mereka berdua akan menjaga sosok itu dari bahaya, serta berharap jika sosok cahaya yang menerangi hidup mereka itu tetap ada disamping mereka.

Suara tawa bergemang disekitar mereka dan menciptakan suasana yang sangat hangat disana. Sedangkan m/n yang melihat aisha dan isis tertawa lepas itu hanya bisa tersenyum lembut dengan tatapan menghangat juga.

'Tetaplah seperti ini.. ku harap suasana ini masih bisa diputar lagi, meskipun ada masalah yang menimpa kita' batin m/n yang tersenyum lembut lalu tertegun ketika telinga menangkap suara isis.

[BL] A chance to change destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang