“Gimana kalo pulangnya kita jajan dulu? Beli camilan gitu...?” Runa menatap sosok Rubi yang tengah membaca buku.
“Aku mau langsung pulang.” Jawab Rubi, tanpa mengalihkan pandangan.
Runa mengerucutkan bibirnya, menempatkan kepala di atas meja. “Rubi dijemput?”
“No.”
“Naik bus?”
“Hm.”
Senyuman Runa mengembang. “Kalo gitu, pulang bareng Runa aja. Gimana?”
Menggulir halaman buku berikutnya, seraya menjawab. “No.” Rubi berikan, membuat senyuman Runa kembali luntur.
“Kenapa?”
“Just won't.”
Tatapan datar Runa berikan pada sang empu. Kemudian helaan nafas terdengar.
Rubi melirik gadis di sampingnya sejenak, lalu kembali fokus pada tulisan.
Bibir Runa mengerucut, ia tidak akan memaksakan gadis itu untuk ikut pada ajakannya.
~~~
Jam pulang sudah berlangsung, saat ini Runa dan Rubi tengah berjalan menuju gerbang sekolah sembari berbincang ringan.
“Runa.”
Pandangan kedua gadis itu beralih pada seorang pria bersurai biru yang tengah menunggu tepat di depan gerbang.
“Souta.”
Runa mendekat, ia tersenyum begitu melihat keberadaan kakaknya. “Ternyata Souta yang jemput Runa.”
“Kenapa emang? Gak suka?” Souta menatap sang adik tajam.
“Siapa yang bilang?”
“Perkataan kamu yang kayaknya gak suka di jemput sama Souta.”
“Enggak tuh, Runa gak bilang yaa.”
Rubi menatap perdebatan kedua remaja di hadapannya dengan tatapan datar seperti biasa.
Atensi Souta beralih pada gadis di belakang adiknya. Seolah paham apa yang ada di tatapan sang pemuda, Rubi segera memperkenalkan diri.
“Halo kak, nama aku Rubi.” Ucap Rubi memperkenalkan dirinya, seraya membungkuk kecil sebagai rasa hormat.
Senyuman Souta mengembang begitu melihat Rubi yang memperkenalkan diri dengan sopan. “Halo! Aku Souta, kakak kesayangannya Runa yang paling cakep.”
Runa menatap datar sang pemuda. Rubi tersenyum kecil pada Souta.
“Jadi kamu yang namanya Rubi.”-Souta
“Em?”-Rubi
“Runa cerita soal anak kecil yang dulu nolongin dia di mall.”-Souta
Rubi tersenyum simpul untuk menanggapi penuturan sang empu. “Ah gitu...”
“Makasih loh udah nolongin Runa.” Ujar Souta dengan senyuman manis. Rubi mengangguk. “Sama-sama kak.”
“Nahh!! Sebagai rasa terima kasih. Gimana kalo kita ajak Rubi main ke rumah?”-Runa
“Boleh-boleh, ayo kita ke rumah.” Souta segera berbalik dan memasuki mobil. Runa bersorak senang. “Yey!! Rubi main!!”
“Tapi aku-"
“Eh Rubi gak boleh nolak yaa.” ucap Souta dari dalam mobil, membuat Rubi tak bisa menentang pemuda itu.
Runa menyentuh bahu sang gadis. “Gapapa, sebagai rasa terima kasih dari kita.” Rubi menghela nafas, seraya mengangguk pasrah. “Oke...”
Senyuman lebar terukir manis di wajah Runa, ia membuka pintu mobil dan mengajak Rubi masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE SISTER [Reader's×Sol.4ce]
FanfictionPara kakak yang masih sangat menyayangi adiknya, bahkan saat sang adik sudah beranjak remaja. Memberikan kasih sayang, dengan 'sedikit' rasa protektif. Tentu saja para kakak yang berbeda kepribadian, namun hanya dengan satu cara mereka memberikan ka...