New Chapter [S2]

637 66 6
                                    

Runa tersenyum pada gadis di hadapannya yang tengah fokus mengobati luka di lututnya

Ia tak menyangka akan jadi seperti ini, memiliki seorang teman yang perhatian padanya.

"Kenapa senyum?"

Runa menggeleng dengan senyum yang terus tertahan. "Enggak, lanjut-lanjut."

Gadis yang berada di hadapan Runa mulai mengangkat sebelah alisnya bingung. "Kamu gak ngerasa sakit?"

Runa kembali menggeleng. "Emang gak sakit kok." Ungkapnya disertai senyuman manis. Membuat gadis itu semakin bingung, padahal luka di lutut Runa cukup parah.

Gadis itu menghela nafas panjang. "Besok, kalo makin parah sakitnya, gak usah maksain ke sekolah. Aku yakin ini bakalan ngaruh ke cara jalan kamu."

Raut wajah khawatir diberikan sang gadis, ia menatap sendu ke arah Runa. Sementara sang empu hanya mengangguk dengan wajah senang.

"Aneh." gumam gadis itu bingung karena sikap Runa yang tenang.

"Runa gak aneh."

"Aneh, karena kamu gak ngerasa sakit."

"Hee...Runa kuat."

"Liat aja besok, pasti gak akan sekolah."

"Sekolah kok!"

Semuanya berawal dari hari pertama Runa memasuki dunia sekolah menengah atas.

Di sinilah semua dimulai, Runa dengan cerita dan kesehariannya di masa remaja.

Kehidupannya dengan para kakak yang masih bertekad menjaga dan menyayanginya sepenuh hati. Runa mereka yang kini sudah berumur delapan belas tahun.

Kehidupan Runa dimasa remaja dengan para kakaknya yang masih ia sayangi.

___


"Kak, Runa udah gede. Gak usah di anterin sampe kelas juga~"

"Kenapa? Kamu gak suka?"

"Malu yaa?"

"Yang lain juga gak masalah."

"Kenapa banyak yang ngeliatin dah?"

Pipi Runa mulai memerah saat atensi para murid tertuju padanya.

Bagaimana tidak?! Kini dirinya tengah berjalan menuju kelas dengan diiringi keempat kakaknya dari belakang.

Para siswi disana terpesona oleh visual dari keempat pemuda itu. Meskipun tidak diragukan ketampanan mereka memang sempurna.

Runa bukan malu berjalan bersama para kakaknya, ia hanya malu dipandang oleh para murid lain. Ini hari pertama ia bersekolah, tapi sudah menjadi pusat perhatian.

"Di mana kelasnya?" tanya Gin seraya mengedarkan pandangan ke setiap kelas.

"Coba tanya."-Harris

Arion mendekat pada salah satu siswi yang tengah menatap mereka dengan kagum. "Maaf, kamu tau kelas B-1?"

 "Maaf, kamu tau kelas B-1?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY LITTLE SISTER [Reader's×Sol.4ce]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang