ㅤ12 𑂆ㅤׄ Changbin 🦢ক ㅤׄㅤ꯭─꯭─ㅤᘞ

150 18 5
                                    

"tumben sekali kalian datang. dan han? kau mengenal seungmin darimana? aku baru tahu" Felix datang dari dapur dengan membawa teh juga beberapa makanan ringan.

"ah itu-"

"tidak ada! kami hanya ingin bertemu saja. dan aku kenal dengan han karena kami satu pekerjaan" Seungmin memotong pembicaraan han. han yang mendapat perlakuan hanya bisa diam. bingung agaknya.

"ah..." Felix ikut duduk disebelah seungmin."pekerjaan apa? kau sudah bekerja seungmin? kenapa tak memberitahu ku?"

Seungmin gelagapan. Tak tahu harus menjawab apa. Tak mungkin ia bilang ia bekerja di bar. Itu memalukan.

"k-kami.. kerja di kafe! iya! kafe.." Dahi han berkerut. Apa-apaan seungmin ini? berbohong? Kenapa ia harus berbohong?

"oh.. ini. makanlah, aku sudah menyiapkan nya" Felix menawarkan makanan di meja bundar itu yang langsung disambar oleh han.

"mana suami mu, lix?" Tanya han tiba-tiba, masih dengan mulut penuh roti. yang ditanya mengalihkan pandangan nya. raut wajah nya yang tadinya sendu semakin sendu.

"ah.. maafkan aku. aku terlalu lancang ya?" Sesal han.

Felix menatap han. "tidak. dia sedang bekerja, nanti malam pulang" Oh. jawaban yang sama seperti saat seungmin bertanya.

Hening.

Tak ada yang mau memulai percakapan, han sibuk makan dan seungmin sibuk bergelut dengan pikirannya sendiri. Felix? raut wajahnya selalu terlihat khawatir.

ceklek

Pintu terbuka, terpampang jelas lah laki-laki agak pendek dengan jas hitam. Changbin.

Felix, han maupun seungmin berdiri serentak.

Felix terlihat terkejut, apalagi changbin.
Changbin menatap felix lekat, wajahnya seakan bertanya 'ada apa ini?'

"ah.. han, seungmin. ini changin, suami ku" Felix menarik changbin menuju kamar utama.

"suami felix pendek ya?" Tanya seungmin. Han hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Changbin? mereka menikah? batin han.

"kenapa bisa ada seungmin!?" Tanya changbin sedikit berbisik namun suaranya terdengar lantang.

"g-ga tau hyung.. mereka dateng kesini" Felix hanya bisa menunduk, ia takut.

"suruh mereka pulang abis itu kita bicara." Mutlak changbin. yang lebih tua melepas jas yang menurutnya sesak itu, juga mendorong felix keluar kamar.

".... han.. seungmin.." Felix keluar kamar. menatap kedua insan itu bergantian.

"kenapa lix?" Tanya han dan seungmin bersamaan.

"kalian.. bisa pulang ga? maaf.." Lirih felix. Jujur felix merasa tak enak hati. ia terlihat jahat sekarang.

"oh.. iya gapapa.. kita ngerti" Seungmin menarik han keluar, han tak menjawab apapun, mata nya sibuk mencari letak kebohongan di mata felix.

"kenapa? kenapa changbin?" Tanya han saat sudah tepat di depan pintu.

"kita bicara besok lagi. maaf" Felix menutup pintu itu, menyisakan seungmin yang bingung dan han yang terlihat begitu marah.

Ada apa sebenarnya, mengapa semua ini terlihat begitu rumit? Seungmin lelah.

.
.
.

"kenapa sih han? kok gua bingung? lu ada hubungan apa sama suami nya felix? kalian saling kenal?" Tanya seungmin bertubi-tubi saat mereka sudah sampai di apartemen.

Han tak menjawab apapun, raut wajahnya pun terlihat khawatir, persis sama seperti felix tadi.

"kasihan felix.." Gumam han yang tentu didengar oleh seungmin.

"kasihan? kasihan kenapa? emang dia kenapa?" Rupanya seungmin tak menyerah. Masih saja bertanya di
situasi rumit seperti ini.

"hhh.. lemme explain to you" Han memulai ceritanya.

"as you know, gua sama felix udah temenan dari masa-masa kuliah
dan gua sama felix pisah pas gua
pindah ke korea. felix itu anaknya
baik, manis dan lucu. dulu dia punya pacar yang namanya 'seo changbin'
yaitu suami nya sekarang. dari dulu
felix gabisa bener-bener cinta sama changbin karna sikap brengsek
changbin yang ga hilang-hilang. dia
suka selingkuh, minum-minum dan selalu main tangan sama felix. terus kenapa mereka bisa nikah? gua gatau pasti. ada kemungkinan itu karna felix dibawa kabur sama si changbin keparat. secara kan felix udah gapunya orang tua sejak dia smp. dan ya... setelah gua pindah dari australia ke korea, gua bener-bener ga pernah tau kabar nya si felix ini. gua bahkan syok karna bisa ketemu dia disini. lebih syok lagi pas tau dia nikahnya sama cowo brengsek kaya changbin. itu kenapa gua khawatir min.. felix deserve better.."

Seungmin menepuk pelan punggung han. Seungmin tahu bahwa han sayang menyayangi felix, kasihan felix.

"tapi kayanya si changbin kenal sama lu deh min... tatapan changbin ke lu kaya tatapan orang habis ngebunuh terus ketauan, serem jir" Han menyenderkan tubuhnya ke sofa itu. Lelah.

Seungmin terdiam.

"gausah terlalu dipikirin, dia ga penting juga" Pekik han.

.
.
.

"KENAPA BISA ADA SEUNGMIN!?" Changbin mencengkram pergelangan tangan ranting felix. Tak diperdulikan nya tangisan kedua anak nya.

Yang ditanya hanya bisa menangis sembari menggeleng kuat. "h-hiks... a-aku gatau mas.. seungmin tiba-tiba dateng"

"jangan sekali-kali lu kasih tau seungmin tentang hubungan gua sama chris. lu gamau kan anak-anak sialan lu itu gua bakar hidup-hidup depan mata lu?" Changbin tak lagi mencengkram pergelangan tangan istri manis nya. Suara nya berangsur santai, namun mengancam. Sangat.

Felix hanya mampu mengangguk ribut, menimbulkan kekehan dari yang lebih pendek. Orang pendek memang akalnya pun pendek.

Changbin pergi dari apartemen, barulah felix bisa meraung. Tangisnya pecah.

Ia berdiri dari kasur masih dengan tersedu-sedu, menghampiri anak-anak manis nya yang juga menangis akibat ditampar oleh ayah brengsek nya.

"huhuhu... eomma... appa j-jahat huhu..." Wony menangis dipelukan mama nya. sunghoon juga menangis, namun tangis nya tak sehebat wony.

Sunghoon hanya berani menunduk, menyembunyikan isakan nya, tak mau terlihat lemah didepan mama nya.

"stt.. maafin appa ya... appa mungkin lagi cape" Felix tak berhenti mengusap-usap pipi wony dan sunghoon bergantian.

Perih, itu yang felix rasakan. lima tahun dan satu atap bersama orang brengsek seperti changbin itu benar-benar menguras tenaga. Felix lelah.

Tapi ia sadar, ada kedua anaknya yang harus ia perjuangkan. setidaknya hingga mereka berdua benar-benar mengerti apa itu artinya kehidupan.

.
.
.

"kim seungmin... seminggu pergi dari neraka ini, udah berani ya membuat masalah baru..." Chris mengusap-usap foto polaroid seungmin. Foto telanjang.

"ga cape apa kabur-kaburan mulu.. pada akhirnya, lu bakal balik ke tangan gua.." Chris menjilat kertas itu tanpa jijik. foto itu yang selalu chris jadikan fantasi untuk menuntaskan hasrat nya.

"kangen desahan-desahan murahan lu min.. ayo pulang. masa harus gua yang dateng.." Chris itu orang gila, meracau seperti orang kehilangan semangat hidup.

Chris tentu tau seungmin dimana. ia hanya ingin memberi seungmin waktu untuk bebas sebelum akhirnya ia akan mengurung laki-laki bertubuh molek itu di neraka. mansion.

.
.
.

tbc - mong ! begitulah hidup, kadang diatas, kadang dibawah (dibawahnya chris aja gapapa)

 ─ׅ─ֹ─꯭┄  Naughty boy ˒˓   𝆋𝆯 (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang