7. Friend?

147 19 7
                                    

Zero Arena.

Beberapa hari telah berlalu. Persiapan event tahunan MOP menjadikan suasana di dalam Zero Arena tampak begitu sibuk.

Panggung megah sudah ditata sedemikian rupa. Layar monitor berukuran besar terpasang di atasnya, menampilkan wajah ke-3 idol muda yang ada di panggung. Lampu-lampu proyeksi berkedip dan bergerak memukau menyesuaikan tempo lagu yang sedang diputar untuk mengiringi tarian mereka.

Apakah ini hari yang ditunggu itu? Belum. MOP masih akan dilaksanakan 3 hari lagi. Tapi sekarang, di sinilah Riku berada.

Riku menyelinap masuk ke lorong dekat panggung. Pemuda itu memang seharusnya datang ke Zero Arena untuk melaksanakan geladi, tapi jadwalnya masih beberapa jam lagi. Ia justru datang lebih awal dan sengaja mengintip sesi latihan grup idol lain.

Di sekitar area panggung, beberapa staf sibuk bergerak kesana-kemari, tak peduli jika Riku bak seorang penguntit sedang mengintip di sana. Riku pun tak peduli. Ia sendiri juga tengah sibuk menyaksikan penampilan para pemuda yang sedang berdiri di atas panggung. Trigger.

"Taste you, taste you. Motto misete."

"Melty love, melty kiss. Motomete mite."

"I don't know, I don't know."

"Unazuku made, kaesanai yo."

"AH AH AH AH Leopard eyes."

Riku tak berkedip. Matanya lekat menatap ke arah salah satu pemuda yang tampil di sana. Kujou Ten.

"Ten-nii chou kakkoii.." bisik Riku.

Tarian Ten-nii begitu bertenaga.
Bagus, seakan panggung itu miliknya.
Suaranya bahkan tetap stabil.
Meskipun ini hanya rehearsal, penampilan Trigger tidak main-main. Mereka semua..

"Profesional.." Riku bergumam lagi.

Satu lagi detail yang tak luput dari perhatian Riku. Senyuman Ten. Tegas, penuh percaya diri dengan aura mendominasi. Riku tidak bisa tidak terkesan saat melihat persona maskulin yang Ten bangun. Itu membuatnya bertanya-tanya.

Apa Ten-nii selalu tersenyum seperti itu? Riku merasa itu bukan senyuman hangat dan tulus seperti yang dulu ia dapatkan.

Riku menghela nafas. "Memangnya kapan terakhir kali aku melihatnya tersenyum tulus?"

Ten bahkan lebih sering cemberut saat bertemu dengan Riku. Sedikit banyak, kenyataan itu membuat Riku agak sedih.

"Sudah cukup!" Riku menepuk pipinya. "Aku harus fokus dengan penampilanku sendiri. Trigger mungkin memang bagus, tapi akan kubuktikan kalau Idolish7 adalah yang terbaik!" ucap Riku.

Wajah Riku kembali melongok ke arah panggung. "Aku jadi penasaran dengan penampilan Touma-san. Persiapan Zool bagaimana, ya?" Riku bertanya-tanya dalam hati. Sebentar lagi mereka juga akan latihan di sini kan?

"Aree, coba lihat siapa di sanaa?"

Riku menoleh saat tiba-tiba suara keras itu terdengar di lorong.

Dari tempatnya, ia melihat seorang pria berambut ungu dengan tubuh berbalut setelan jas mahal dan elegan. Orang yang familiar bagi Riku. "Un? Kalau tidak salah.. Bukankah itu Tsukumo-sachou?"

Yap, benar. Tsukumo Ryo. Langkah panjang pria itu dalam waktu singkat sudah berhasil mencapai Riku. "Yoo Rikuu. Akhirnya kita bertemu. Kau tau? Aku selalu ingin melihatmu lhoo~"

Riku tak menduga akan sikap itu. "E-eh, aku? Kenapa?"

"Eheumm, kenapa yaa?" Ryo berlagak bingung. "Penampilanmu di Kimi to AinanaNIGHT pekan lalu sangat baguss! Aku terkesan hingga memutar videonya berkali-kali."

IDOLISH7: AcheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang