11. Crisis

171 18 20
                                    

Ruang talent Idolish7.

Kriet.

"Riku?!"

Begitu sang center muncul di ambang pintu, semua orang menyebut namanya. Tidak hanya ke-6 member Idolish7, beberapa staf lelaki juga hadir di sana. Ekspresi mereka yang sejak awal sudah tidak tenang kini justru menjadi semakin cemas. Bagaimana tidak? Wajah Riku sangat pucat. Tsumugi juga hadir di sebelahnya untuk menuntun pemuda itu menuju sofa terdekat.

Dengan sigap Tsumugi bergegas mengambil tas milik Riku. Ia merogoh kantong di dalamnya dan mengeluarkan inhaler, kemudian buru-buru membantu Riku mengenakannya.

Riku tak memberikan banyak reaksi sementara ke-6 member dan juga para staf mulai mengelilinginya dengan raut muka penuh tanya.

"Riku-kun kau baik-baik saja?"

Riku mengangguk. "Un."

"Manajer, dimana kau menemukan Riku?" tanya Yamato.

"Di luar toilet. Kami bertemu saat Riku-san sedang keluar dari sana bersama dengan Tsukumo-sachou."

"Tsukumo-sachou??" satu ruangan heboh.

"Nanase-san di sana selama itu?? Apa saja yang kau lakukan? Dan kenapa kau bisa bersama dengannya?" Iori gatal menuntut jawaban.

Riku sedikit meringis mendengar rentetan pertanyaan yang diajukan untuknya sekaligus. "Aku hanya sedikit gugup, jadi.. Aku pergi ke toilet. Tsukumo-san kebetulan juga ada di sana dan dia menolongku."

Lengang. Semuanya berusaha mencerna ucapan Riku.

"Menolongmu?"

"Un."

"Maksudmu.. Gugup? Apa asmamu kambuh karena gugup dan Tsukumo-san membantumu saat itu terjadi?" tanya Sogo.

Riku mengangguk. Meskipun nyatanya yang terjadi lebih dari itu, tapi mana mungkin Riku mengatakan kalau sebetulnya ia habis muntah? Riku memilih untuk menyembunyikannya.

"Pria itu tidak melakukan hal aneh sungguhan, kan? Momo-san pernah mengatakan padaku untuk berhati-hati pada Tsukumo-sachou," ucap Mitsuki.

Riku menggeleng. "Tsukumo-san benar-benar menolongku."

"O-oh," mendengar jawaban sang center, mau tak mau Mitsuki menahan prasangka buruknya. "Benarkah? Syukurlah kalau begitu."

Riku menundukkan wajahnya. "Maaf membuat kalian semua cemas. Aku sungguh hanya merasa gugup. Kalian tidak perlu khawatir.."

Suasana hening sejenak.

"Tentu saja kami khawatir! Tapi karena Rikkun sudah di sini, aku akan memaafkanmu," ucap Tamaki.

"Yes~ Yang terpenting Riku sudah kembali dengan selamat-desu," Nagi memberikan pijitan lembut pada pundak Riku.

Yang dipijat tersenyum lemah. Jika boleh jujur, Riku memang merasa lebih baik. Tapi bukan berarti ia sudah pulih 100% dari syok yang ia dapat. Pemuda itu berusaha mati-matian menekan rasa panik yang bisa kapan saja mengambil alih pikirannya. Mana boleh ia membiarkannya??

Sebentar lagi kami akan tampil.
Tubuhku.. Masih sanggup kan?

Riku melirik jam yang ada di dinding. Kurang 12 menit lagi!

Sogo memperhatikan jemari Riku yang tidak bisa diam. "Riku-kun, apa kau sungguh baik-baik saja? Kau.. Gemetaran."

Riku segera mengepalkan tangannya, "Un. Daijoubu, Sogo-san. Aku hanya perlu menenangkan diri sebentar," pemuda itu tersenyum lesu.

IDOLISH7: AcheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang