Part 8 (END)

5 0 0
                                        

Malik dan Daniel serentak menoleh ke sumber suara diikuti Chris, Karina, dan teman- teman mereka yang sejak tadi mendengarkan percakapan mereka.

Di hadapan mereka tampak Arina berdiri dengan anggunnya hingga teman- teman Malik terpesona melihat kecantikannya.

Arina menatap Malik tepat dimatanya.

"Sayang maaf aku telat" ucapnya dengan suara yang dibuat manja kemudian memegang lengan kanan Malik yang jelas terkejut dengan perlakuan Arina, lain lagi dengan Daniel yang lebih tanggap menyadari situasi.

"Dateng juga kamu Rin. Duduk ayo duduk!" Ajaknya dengan sumringah dan Arina menurut dengan duduk disamping Malik dan kini menggenggam mesra tangan pria itu.

"Kamu..." Tunjuk Chris ke arah Arina.

"Oh iya. Kenalin aku Arina, pacarnya Mas Malik" ucap Arina ceria membuat Malik menatapnya kaget begitu pun dengan Chris dan kekasihnya.

"Woah~ ternyata keren juga Malik pacarnya. Ngomong- ngomong apa yang bikin kamu tertarik sama Malik? Malik pasti effort banget ya dapetin kamu?" tanya Chris lagi.

"Nggak kok. Aku duluan kok yang deketin Mas Malik" jawab Arina lagi- lagi membuat Malik tapi tidak hanya Malik namun hampir semua orang yang terlibat dalam percakapan itu terkejut.

"Iya? Wow... Keren sekali. Pasti dia punya nilai luar biasa ya dimata kamu" ucap Chris terdengar menyebalkan ditelinga Malik dan Daniel.

"Iyalah. Ganteng iya, baik iya, perhatian iya, pekerja keras juga, sayang keluarga. Terlalu banyak plusnya sih dimata aku" sahut Arina membanggakan Malik sampai Malik bingung apakah harus senang atau bagaimana. Dia tidak tahu jika Bossnya saat jadi perempuan tulen seceriwis ini.

"Tapi biasanya cewek realistis deh. Apalagi kayaknya kamu bukan dari keluarga sembarangan. Kerjaan Malik gak masalah buat kamu?"

"Keknya ini udah keterlaluan deh" Daniel tampak marah kali ini. Chris terus memojokkan Malik sejak tadi dan sahabatnya ini hanya bisa menerima karena Malik memang bukan tipikal pembuat onar.

"Emang kenapa kerjaan pacar aku? Kerjanya halal. Lagian bentar lagi juga jabatannya naik jadi Manajer" sahut Arina lagi- lagi membuat Malik tercengang.

"Kayaknya aku duluan aja deh. Yuk!" Malik nyaris membawa Arina pergi namun kemudian di tahan Arina.

"Bentar Mas. Arin mau bilang sesuatu ke Mas ini dulu" Arina melepas genggaman tangan Malik dan mendekati telinga Chris dan berbisik disana.

"Kenal Bapak Edward Harvian Kusuma kan? Itu calon ayah mertuanya Mas Malik dan Mas Malik salah satu kandidat kuat penanggung jawab sebagian besar saham di perusahaan dengan sokongan dari banyaknya jasa dan prestasi kerja yang dia raih. Mas gak mau donk ayah Mas kehilangan investor terbaiknya. Mas tahu kan harus gimana?"

Seketika mata Chris membulat membuat Daniel dan Malik penasaran dengan apa yang dibisikkan Arina padanya.

Chris menatap Malik dan menelan ludahnya berat sementara Arina kembali merangkul Malik.

"Duduk Sayang. Makan dulu kita" ajak Arina kembali menyuruh Malik duduk.

Arina menatap Chris pongah hingga terpaksa berkata.

"Sorry Lik. Gue udah keterlaluan sama loe. Gue juga minta maaf buat masalah kita dulu" ucapnya membuat Malik tercengang hingga menatap Arina yang malah tersenyum misterius.

Chris sendiri tampak masih terkejut dengan ucapan Arina. Jangan sampai dirinya membuat sang Papa marah karena menyinggung keluarga investor terbesar di perusahaan ayahnya itu.

Mantan pacar Malik yang kini menjadi kekasih Chris tampak kebingungan dengan sikap Chris yang mendadak takut pada Malik.

Kalau boleh jujur melihat Malik dengan gadis lain membuatnya tak nyaman.

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang