Bab 2: Tidur Jelek

27 16 1
                                    

-🦖-

Sinar matahari menerobos masuk melalui celah celah jendela kamar, terpapar langsung ke wajah Anna yang masih tertidur lelap dengan gaya yang tidak estetik, rambut berantakan penuh dengan iler. Merasa terganggu dengan silau cahaya, Anna pun perlahan membuka matanya, mengumpulkan nyawa sembari menatap jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 06:40 pagi.

"Bunda kok tumben ga bangunin Anna sih" teriak Anna dari dalam kamarnya sembari meraih handuk dan berlari menuju kamar mandi.

***

Setelah selesai bersiap, Anna turun ke meja makan dan melihat hidangan yang tersedia. Di sana sudah duduk bundanya dan Evan, yang sudah siap menjemputnya.

Anna menghampiri meja makan dengan langkah yang ringan, mengambil sepotong roti
"Yuk" ajak Anna ke Stevan yang tengah menikmati nasi goreng buatan Bunda Anna, mengajaknya untuk bergegas berangkat sekolah.

"Sabar dong Na, Stevan kan lagi makan" sahut Bunda.

"Gapapa bunda, Stevan sudah selesai kok" jawab Stevan. Bangkit mengambil tasnya lalu menyalimi Raina, wanita paruh baya yang merupakan ibu sahabat kecilnya itu. Disusul Anna.

"Bunda Stevan sama Anna berangkat yaa" Teriak Anna yang sudah duduk manis mengenakan helm dimotor milik Stevan sembari melambaikan tanganke arah Bundanya.

Stevan dengan penuh konsentrasi menarik tuas gas pada motornya, membiarkan mesinnya bergetar sebelum akhirnya kendaraan itu mulai melaju perlahan, menyusuri jalan menuju sekolah.

"An" panggil Stevan memecah keheningan antar keduanya.

"Hah" teriak Anna  tepat disamping telinga Stevan.

"Ternyata lo pas lagi  tidur tambah jelek ya?" ucap Stevan terkekeh menahan tawa.

"maksud lo? Lo ngeliatin gue tidur? GILA EVAN CABUL..."teriak Anna yang menjadi sorotan pengemudi lain.

"lagian lo dibangunin ga bangun bangun An"

"jadi lo ke kamar gue? Gila lo ya, siapa yang ngizinin kek gitu"

"Bundaku"jawab Stevan dengan santai.

"HEH, enak banget mulutnya, itu bunda gue ya" tutur Anna kesal.

"Bunda gue juga"

"Gue cekek lo ya" ucap Anna mengalungkan lengannya ke leher Stevan lalu mengguncanginya.

"Eh eh sakit An, ampun"

Tingkah konyol keduanya tak luput dari sorotan pengemudi disekitarnya. Merasa diperhatikan pengemudi lain mereka berdua tertawa lepas karena malu.

***

"MORNING PAK JOKO!!!" teriak Anna pada satpam penjaga gerbang saat memasuki gerbang SMA Bakti Pertiwi

"Tumben ga telat Na?" tanya pak Joko

"yeee...pak Joko pasti ga seneng kan liat Anna tepat waktu"jawab Anna

"Enggak, ya senang lah Na, cuman syok aja hehe, biasanya kalo telat ada yang nawarin kopi serenteng biar bisa dibukain gerbang" ucap pak Joko, memang benar Anna pernah menyogok satpam tersebut dengan serenteng kopi demi bisa masuk sekolah, namun itu semua terjadi jauh sebelum Stevan menjadi ketua OSIS.

"yahhh pak joko senang banget minum kopi hasil disogok. bibit-bibit koruptor ni pak joko" tutur Anna membuat pak Joko terdiam, Stevan dan beberapa siswa yang mendengar hanya tertawa.

"Pulang nanti bareng gue" ucap Stevan yang dibalas anggukan Anna.

"entar sore jadwal latihan, gue yang jemput"

"Siap kapten" jawab Anna

Dua remaja itu langsung menuju ke kelas masing-masing Stevan di kelas 12 IPA 1 dan Anna di 12 IPA 3, tidak lama menyusuri lorong Anna menemukan kelasnya sampai di pintu kelas Anna merasa lega karena belum ada guru yang masuk,baru saja ia melangkah kan kaki menuju kursinya tiba-tiba saja trio kocak datang dengan kegaduhan ala mereka, siapa lagi kalau bukan Roy, Alda dan Ruben.

"Alamak...Gue ga salah liat cok" teriak Ruben sembari menepuk bahu Roy, kanget melihat siapa yang sedang berdiri dihadapannya.

"cu-cubit gue Da"pinta Roy kepada Alda.

"Anjing sakit cok" teriak Roy ketika Alda mencubit perutnya.

"serius ini, ga salah liat kan gue? Ini lo Na?" tanya Alda.

"Apa sih lebay bin alay, lo semua berisik tau ga" ujar Anna kesal

"tumben banget Na ga telat?" tanya Roy

"pasti lo tadi malem ga ikut ngeronda kan? Lo ga ikut main domino sambil ngopi sama bapak-bapak ronda kan makanya bisa dateng pagi?" ujar Ruben.

"Baru ingat gue, pantes datengnya pagi kan Stevan kemaren udah janji bakal jemput" sahut Alda

"Aduhh si tolol, bisa ga sii kalian ga ganggu ketenangan gue pagi ini aja"

"yeee.... Kan nanya Anjeng" ucap Alda, sebelum keempat satwa tadi kembali duduk ke bangku masing-masing.

"nanti sore ngumpul yok, ke pantai" ajak Roy.

"yok" sahut Alda

"mbolehh oke gass" sahut Ruben.

"Ga, gue ga bisa, hari ini gue sama Stevan latihan, next time deh, lo udah bisa latihan da?" ucap Anna.

"Ga, belom boleh Na, masa rehab gue belum habis" jawabnya, ia sempat mengalami cedera lutut akibat turnamen tahun lalu dan memutuskan untuk rehab dari olahraga extrim. "ohiya gue baru inget Stevan minggu depan turnamen di bandung ya?" tanyanya.

"lo tau dari mana?" jawab Anna memandangi Alda.

"loh, Stevan belom cerita ke lo?" ucap Alda, sementara Anna hanya menggelengkan kepala.

"yahh...yaudah deh semangat Na jadi body protector" ucap Ruben.

***

Sore ini Anna dan Stevan berlatih seperti jadwal biasanya, tepat di doejang taekwondo.

"Van, lo kok ga cerita sih minggu depan lo mau turnamen lagi" teriak Anna yang duduk tak jauh dari Stevan yang tengah sibuk berlari mengelilingi lapangan.

Mendengar teriakan Anna, Stevan memutuskan menepi dan beristirahat, duduk disampingnya, sembari meneguk sebotol air mineral.

"Rencananya gu mau ceritain ke lo sore ini, tapi lo udah tau duluan" jawab Stevan.

Anna mengangguk paham "Sebenernya lo ga perlu latihan juga bakal tetap menang Van"

"gue harus tetap latihan An, kita ga tau kondisi lawan kita kek gimana dimatras nanti"

"iyaa sih, tapi gue bosen latihan mulu Van, emang lo ga bosen?" tanya Anna.

"Bosen juga sih" jawab Stevan.

"Nah, tu bosen, gimana kalu kita....bolos aja, Yuk" ajak Anna.

"Kebiasaan, entar ketahuan sabeum (pelatih) gimana?" Ucap Stevan menjentik jidat Anna yang selalu punya ide konyol. Sejenak Anna meringis kesakitan, namun wajahnya langsung kembali ceria.

"Tenang aja, ntar kita bilang latihan tambahan buat persiapan, lagian lo juga butuh istirahat kan?" kata Anna sambil menggoda.

Stevan menggeleng pelan, namun senyumnya tak bisa ditahan. "yaudah entar gue omongin izinnya ke sabeum, besok hari minggu kita ambil waktu istirahat, lo mau kemana? Dermaga?"

Anna mengangguk antusias. "Oke dermaga, Deal!"

-🦖-

Hayo Mungggs, gimana kabarmu, baik aja kan? Semoga selalu begitu sampai Author update chapter selanjutnya.

Untuk beberapa Bab ini Author masih memfokuskan pada cerita hidup Anna dan Stevan, jadi wajar kalau Mungggs sekalian sedikit bosan.

Anna titip salam katanya "Jangan lupa VOTE nyaa" hihi😆✨
Comment bantu Author menandai typo ya...

See you di chapter selanjutnya

REVANNA Best Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang