Chapter 5

1.4K 175 10
                                    

Hari ini Irene berangkat lebih pagi dari biasanya. Sekarang pukul 07:00 dimana ini adalah waktu yang mustahil bagi seorang Irene untuk bangun. Tapi karena tantangan dari kedua temannya membuat Irene bangun pagi pagi sekali. Jadwal kuliahnya jam 10 nanti, tapi demi bertemu Seulgi dan menjalankan rencana yang sudah dia susun sebaik mungkin, Irene merelakan waktu rebahannya.

Sekarang dia berada di fakultas Seulgi, moonbyul mengatakan jika hari ini kelasnya masuk jam 8, jadi dia harus menunggu 1 jam lagi untuk bertemu Seulgi.

"Sepertinya aku terlalu cepat"

Karena tidak tau harus berbuat apa, Irene akhirnya memilih berjalan disekitar kelas moonbyul.

Irene akhirnya ke gazebo, rupanya di sana ada seseorang. Perlahan Irene mendekatinya. Setidaknya dia memiliki teman jadi tidak mati kebosanan karena menunggu.

"Kau??!" Kaget Irene, karena dia orang yang sama dengan yang menabraknya beberapa hari yang lalu.

Seulgi mendongak karena suara melengking gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi mendongak karena suara melengking gadis itu.

"Ada apa?" Tanyanya

Irene masih kesal dengan kejadian kemarin, karena itu dia memukul kepala Seulgi dengan topinya

"Akh!" Seulgi memegangi kepalanya yang sakit karena pukulan Irene

"Apa anda sudah gila?" Suara Seulgi memang pelan tetapi gertakannya cukup tegas.

"Rasakan! Itu untuk dendam ku karena kau menabrak ku lalu pergi begitu saja"

Irene ingin memukulnya lagi, tapi Seulgi lebih dulu menangkap tangannya dan menariknya hingga gadis itu terduduk di pangkuannya

"Kau sudah gila ya?!" Marah Irene kemudian berdiri, dia melihat sekelilingnya untung saja keadaan kampusnya sepi jadi tidak ada yang melihat kejadian memalukan itu.

Seulgi memasukkan bukunya ke dalam tas dan pergi begitu saja meninggalkan Irene, gadis itu terlalu berisik. Dia sengaja berangkat pagi pagi menghindari kerumunan orang yang penasaran dengannya, tapi ternyata sudah ada orang di fakultasnya.

Irene mengejar Seulgi. Dia kesal karena baru kali ini seseorang mengabaikannya. Yang benar saja, seorang Irene Bae di abaikan? Disaat orang orang diluar sana berharap menjadi kekasihnya atau menghabiskan satu malam panas bersamanya tapi seorang Kang Seulgi dengan begitu tenangnya melewatkannya.

"Sipit brengsek berhenti!" Teriak Irene, dia melangkah secepat mungkin tapi tiba tiba Seulgi berhenti membuat Irene tidak sengaja menabrak belakangnya, tubuh Irene kehilangan keseimbangan secepat mungkin tangannya menarik baju Seulgi dan mereka terjatuh bersama. Seulgi hanya menindih sebagian tubuh Irene, tangan kanannya dia gunakan untuk menahan beban tubuhnya.

Mereka terdiam beberapa detik karena masih terkejut, tapi Irene yang lebih dulu sadar saat merasakan beban di dadanya, dan itu tangan Seulgi.

"Brengsek!!"

Give Me a Taste || SeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang