Chapter 22

1.7K 217 19
                                    

Mengingatkan kembali, ini story🔞

(Contain dirty talk & praise kink)

Btw, ada penulisan yang aku ubah, biar vibe cerita dewasanya kerasa.
.
.
.
.
.

Setelah menyelesaikan makan malamnya, mencuci muka dan sikat gigi bersama, sekarang Seulgi dan Irene bermain ular tangga di ranjangnya.

Irene tidak melakukan rutinitas skincare nya karena Seulgi tidak memakai yang seperti itu dan dia tidak membawanya, semoga saja dia tidak berjerawat karena sehari tidak perawatan.

"Ya kau curang! harusnya kan turun karena berhenti di ular" kesal Irene karena Seulgi bermain curang.

"Ularnya kan menutup mulutnya, kalau seperti ini baru aku turun" ucap Seulgi menunjuk gambar ular dengan mulut terbuka.

"Memangnya ada yang seperti itu?? Ini kan sama sama ular. Kau harusnya turun. Jika seperti ini kau sama curang nya seperti Seungwan" rengek Irene tidak terima.

Seulgi terkekeh pelan, dia menarik Irene ke pangkuannya dan mencium pipinya penuh penekanan.

"Sayang, gigitan ular di gambar itu tidak ada rasanya. Bagaimana jika aku saja yang menggigitmu hm? Gigitan ku lebih terasa, kau bisa mengetahui rasanya sehebat apa melalui jeritan mu"

Tubuh Irene merinding karena ciuman kecil Seulgi di leher dan pundaknya, kekasihnya itu menarik bajunya ke atas dan membuatnya telanjang.

"Kau cantik sekali" Puji Seulgi saat menatap tubuhnya dan berhenti di kedua payudaranya.

Seulgi mencium rahang Irene sambil mengusap punggung kekasihnya, menggerakkannya semakin ke bawah dan berhenti di kedua pantatnya. Seulgi meremasnya gemas tanpa menghentikan kecupan kecupannya di rahang dan lehernya.

"Buka baju mu juga"

Seulgi membiarkan Irene melepas bajunya, membiarkan kekasihnya menyentuh tubuhnya juga, sentuhan Irene di tubuhnya membuatnya nyaman, meskipun masih sedikit takut tapi ingatan mengerikan itu tidak lagi terlintas di kepalanya.

"Kau masih gemetar" Ucap Irene saat tangannya mengelus perut Seulgi.

"Hm, aku masih sedikit takut. Tapi aku baik baik saja" Seulgi mengambil tangan Irene dan menciumnya.

Irene tersenyum senang, dia mengecup pundak telanjang Seulgi dan memeluknya.

"Kau hebat karena bisa bertahan sejauh ini. Kau luar biasa karena berani menghadapi ketakutan mu. Terima kasih karena sudah terlahir dan jadi kekasih ku" Ucap Irene menatap Seulgi dengan tatapan cintanya.

Seulgi membalas pelukan kekasihnya, membenamkan wajahnya di dada telanjangnya dan mengecupnya beberapa kali.

"Aku juga berterima kasih, aku sepertinya bisa sedikit menghadapi ketakutan ku karena kau selalu melakukan skinship dengan ku, sepertinya aku harus lebih sering menyentuh mu seperti ini agar terbiasa"

Irene merinding karena Seulgi menjepit putingnya nya di bibirnya sebelum akhirnya menghisapnya. Dia mendongak dengan napas memberat dan terengah engah mengeluarkan desahan pelan. Tangannya meremas rambut pendek kekasihnya dan menekan kepalanya agar menghisapnya lebih kuat.

"Baby lebih kencang" pinta Irene membusungkan dadanya.

Irene mengubur jari jarinya di rambut Seulgi dan mencengkeramnya saat kekasihnya menghisapnya lebih kuat hingga dia mengeluarkan desisan pelan.

"Sakit?" Tanya Seulgi mendongak tanpa melepas mulutnya di payudaranya.

"Sedikit" Irene menunduk melihat kekasihnya yang hanya tersenyum dan kembali menghisapnya lagi.

Give Me a Taste || SeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang