Kamu telah mengganti mimpi burukku dengan mimpi indah, kekhawatiranku dengan kebahagiaan, dan ketakutanku akan cinta. Mungkin kata kata itulah yang bisa Pavel ungkapkan atas rasa syukur nya karena telah bersama dan menikah dengan pooh, seseorang yang menurutnya sangat sempurna, dimana kehadiran pooh dalam hidupnya membuat semuanya menjadi lebih indah dan berwarna, pooh
Tiga tahun berlalu tanpa terasa, semuanya seakan mengalir begitu saja, namun kehidupan keluarga pooh terasa sangat membahagiakan, mungkin sebagian besar orang akan merasa iri saat melihat keharmonisan rumah tangga mereka, sifat saling pengertian dan dewasa membuat rumah tangga yang mereka jalani berjalan dengan sangat indah dan bahagia.
***" Arthur, ayo cepat sini ganti baju dulu nak, atau kita akan terlambat nanti " Bujuk Pavel pada putra kecilnya yang tidak henti hentinya berlari.
"Sayang jas yang kamu setrika tadi malam dimana? " Tanya pooh sambil memakai celananya.
"Ada di lemari, pojok sebelah kiri, aku menggantungnya di sana"
Suasana pagi menjelang siang, di kediaman kirittin itu cukup riuh karena hari ini adalah hari yang cukup penting, dimana hari ini adalah hari kelulusan pooh.Sekarang Pavel sudah sangat terbiasa dengan tugas rumah tangga layaknya seorang ibu yang baik, ia dapat mengurus segalanya. Mereka juga tidak memperkerjakan seseorang layaknya pembantu untuk hal itu.
**
"Apa kalian sudah siap?" Tanya pooh pada anak dan istrinya."Siap papa~'" Sahut keduanya
"Aaaa~ gemas Nya, baiklah ayo kita pergi"
Acara kelulusan berjalan dengan lancar, pooh berhasil lulus dengan predikat cukup baik, semua orang memberikan selamat akan kelulusannya.
"Selamat ya pooh, gak nyangka akhirnya kita lulus juga" Sapa Ming
"Iya selamat juga untukmu" Timpa pooh
"Dan dimana ponakan lucu ku? " Tanya Ming memutarkan matanya mencari seseorang.
"Ah, itu dia" Seru pooh sambil menunjuk kearah Pavel dan Arthur yang menghampiri mereka.
"Aunty Ming!!!" Seru Arthur
"Auuu ponakanku yang tampan, sudah lama tidak bertemu sekarang kamu jauh lebih tampan " Puji Ming sambil membungkukkan badan untuk menggendong Arthur.
"Iya mirip kan kaya papa? " Tanya Arthur polos
"Iya, kalian berdua memang sangat mirip, mau eskrim tidak?, ayo aunty belikan"
"Mauuu"
"Pooh, khun, aku pinjam dulu ya Arthur nya" Pooh dan Pavel mengangguk tanda setuju.
"Dadahh mama~ papa~" Arthur melambaikan tangan.
"Dia sangat menempel dengan Ming" Pavel menggelengkan kepalanya.
"Iya"
"Dan kamu, sepertinya kamu juga tidak kalah bahagia dari Arthur, lihat semua hadiah ini" Pavel menatap sinis ke arah tumpukan buket bunga dan beberapa Tote bag berisi hadiah yang diberikan kepada pooh
"Kan aku tidak minta, mereka yang memberikannya, tidak sopan jika aku menolak"
"Tetap saja"
"Dan bagaimana denganmu? Apa aku akan dapat hadiah juga dari kamu" Bisik pooh
"Untuk apa minta hadiah dariku? Kau sudah punya banyak hadiah disini apa masih kurang? "
"Hadiah dari mereka dan darimu itu berbeda sayang~"
"Papa~~ mama~~ eskrim" Teriak Arthur dari kejauhan, terlihat di tangan mungilnya ia memegang beberapa bungkus eskrim
"Ming, kenapa kamu membelikannya banyak sekali? " Tanya Pavel.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE YOUR BOY S2 |PoohPavel🔞[END]
FanfictionBiar nyambung baca S1 nya dulu ya 🖤 [END]