LEPSKAN AKU BAJINGAN!!!! SESEORANG TOLONG AKU " Teriak Pavel meronta berusaha untuk melepaskan ikatan nya.
"Hahaha Pavel Pavel, sudahlah berhentilah berteriak, percuma saja, lebih baik sisakan suaramu untuk mendesah nanti" Ucap Liam mencolek dagu Pavel.
"Lepaskan akuu, Liam lepaskan aku!!!" Teriak pavel memohon
"Kamu mau aku lepaskan?? Oh tenang saja kalau aku sudah puas nanti kamu pasti akan aku lepaskan" Ucap liam dengan raut wajah paling menjijikkan yang pernah Pavel lihat.
"Pooh tolong aku" Teriak pavel lagi
"Apa?? Pooh?? Bahkan di saat seperti ini kau masih berharap suami payahmu itu akan menyelamatkanmu? Huh??, kamu sangat lucu" Liam tersenyum mengejek.
"Lepaskan aku Shiaa kau akan mati jika aku bebas, dengar itu " Ancam pavel dengan mata membulat penuh amarah
"Oh benarkah? Aku terharu mendengar nya, Pavel hey dengar,tidak ada gunanya kau meronta sekarang ini, lebih baik kau diam dan kita bersenang senang oke?"
"Bersenang-senang?? Aku tidak sudi " Pavel meludah ke arah wajah Liam
" Shiaa" 'PLAK' satu tamparan cukup keras kembali mendarat di wajah pavel."Tidak sudi? Ah baiklah lihat saja setelah ini apa kamu bisa berkata seperti itu" Ucapnya sambil mengusap ludah Pavel di wajahnya.
Sementara itu di sisi pooh, ia dengan teliti memeriksa semua CCTV dimana mobil yang membawa Pavel pergi. Dari hasil CCTV mobil itu membawa Pavel menuju luar kota bangkok.
"Pooh lihat, ini mobil itu kan?? " Seru ohm saat melihat salah satu CCTV dari rekaman sebuah cafetaria di daerah Pattaya .
"Ah iya benar ini mobilnya, sepertinya phi Pavel sudah tidak jauh dari sini ini rekaman pada pukul 16:00 dan sekarang baru jam 17:47."
"Iya benar, sekarang yang harus kita lakukan adalah melacak keberadaan mobil itu"
*sisi Pavel *
"LEPASKAN!!!! Apa yang akan kau lakukan ahhh brengsek liammm bajingan sialan lepaskan aku" Sambil berteriak Pavel berusaha untuk menghidupkan ponselnya yang berada di saku celananya.
Oh ayolah, aku harus menyalakan ponselku setidaknya itu akan membantu pooh mengetahui lokasiku saat ini.
'Clingg' suara notifikasi dari ponsel Pavel yang telah menyala itu berbunyi.
"Sialan, apa kau berusaha menghubungi suami mu yang tidak berguna itu huh? " Liam menghampiri Pavel dan mengambil paksa ponsel Pavel.
*sisi pooh*
"Ah sepertinya ponsel phi pavel sudah aktif, lokasinya hanya 200 km dari sini" Ucap pooh saat melihat GPS di ponsel pavel aktif
"Hah benarkah? Ayo kita pergi sekarang juga" Seru joong.
Pooh, Joong dah ohm pun bergegas menuju lokasi tempat Pavel berada
*sisi Pavel "
"Kau sepertinya ingin bermain main dengan ku ya? " Liam mendekat ke arah Pavel dengan borgol di tangannya.
Pavel meronta saat Liam dengan paksa memborgol kaki dan tangan Pavel di sudut ranjang ^'saat ini posisi Pavel terlentang'^
"Syuttt Pavel, sudah aku bilang kan pelankan suaramu,nanti tenaga mu sudah tidak cukup lagi untuk mendesah"
"Tidak, Liam keparat lepaskan aku aku tidak mau ahhh lepaskan"
"Benarkah?? Pavel aku akan membuatmu mendesah sepanjang malam ini, oh iya kamu lupa ya dulu kamu bilang hanya penisku yang mampu memuaskanmu dan kau bisa gila karenanya, bukankah begitu hummm?? Sekarang aku akan memberikannya seutuhnya padamu, aku pastikan setelah ini kamu akan mendesah dan memohon padaku"
Pria bernama Liam itu membuka koper yang tergeletak di atas meja dan kemudian mengambil sebuah suntikan berisi cairan berwarna kuning kebiru biruan dan langsung mengarahkan nya pada Pavel."Apa yang akan kau lakukan?? Liam tolong jangan aku mohon jangan"
"Tenang saja Pavel ini tidak berbahaya, aku janji tidak akan melukaimu justru sebaliknya aku akan membuatmu merasakan kenikmatan yang luar biasa setelah ini" Sesaat kemudian Liam menyuntikkan cairan itu di lengan pavel. "Dalam 2 menit ini akan bekerja" Tutur nya sambil senyum smrik
Apa yang dia suntikan padaku? Apa aku akan mati?? Tidak aku tidak boleh mati secepat ini!
Setelah dua menit berlalu
Tunggu kenapa kepalaku pusing, ughhh apa suhunya bertambah kenapa aku merasa tubuhku sangat panas.
"Ohh Pavel tubuhmu berkeringat, aku rasa obat itu sudah bekerja, Mari kita buktikan" Obat yang di suntikan Liam pada Pavel adalah obat perangsang dengan dosis cukup tinggi.
Perlahan liam mendekati Pavel dan dengan satu kali tarikan ia merobek baju yang di kenakan Pavel, hingga kancing baju nya berserakan
"Tidak, Liammm hentikan aku bilang" Teriak pavel
"Kalau aku tidak mau? Kamu mau apa hmm? Ayolah Pavel aku hanya ingin bersenang-senang denganmu seperti dulu lagi " Liam menyeret tangan mengusap bibir telinga dan leher Pavel.
"Setelah melahirkan dadamu jadi lebih besar, hampir seperti seorang wanita"
"Nggh hmpp" Pavel menggigit bibirnya saat liam mulai mengusap usap putingnya yang mulai mengeras.
"Awww kenapa kau menahannya, mendesah lah aku sangat merindukan desahan mu yang merdu itu"
Tidak, aku tidak boleh seperti ini, bajingan ini saat ini kepalaku rasanya berputar
"Bajingan kau lepaskan aku, aku tidak ingin ini tolong lepaskan"
"Benarkah kamu tidak ingin, tapi bagaimana dengan ini, di bawah sini sudah sangat keras, ohhh Pavel ucapanmu dengan reaksi tubuhmu berbanding terbalik, tapi tenang aku akan membantu mu" Liam menjulurkan lidah nya ke arah dada Pavel dan mulai menjilatinya dan tangan satunya lagi mulai melucuti celana yang di gunakan Pavel.
"Hmmppp, Nghhh Ohh jangan, aku mohon jangan Liammm jangan, hentikan" Pavel memohon sambil terisak.
" Kau memohon untuk berhenti tapi dadamu selalu melengkung saat aku jilatinya, dan juga penismu semakin mengeras kau tau? " Setelah berhasil melucuti celana Pavel, liam tersenyum puas. "Bahkan liat ini kau sudah sangat basah disini" Liam menggenggam penis pavel dan mulai menggerakkan tangannya
"Oughh Shhh ahh mpphh tidak jangan" Pavel hanya bisa menggelengkan kepalanya memohon, tapi tidak bisa di pungkiri bahwa obat perangsang itu membuatnya tak berdaya dan hampir gila, mulut nya terus meminta untuk berhenti tetapi batin nya malah menginginkan sesuatu yang lebih dari ini.
Pooh maafkan aku, aku bersumpah tidak menginginkan ini Pooh, maafkan aku, tolong aku Pooh tolong, aku tidak menginginkan ini...
Liam kembali menjulurkan lidahnya dan menjilati dada pavel, sambil menghisap dada Pavel, tangan satunya juga tidak berhenti mengocok penis Pavel. Sementara Pavel hanya bisa menggeliat dan menggelengkan kepalanya ia mengigit erat bibirnya agar sebisa mungkin tidak mengeluarkan desahan.
"Ahhh, Tidak shit Nghh ohhh" Desahan yang berusaha di tahan itu akhirnya pecah saat 2 jari Liam amblas masuk kedalam lubang miliknya.
"Ah, akhirnya aku dapat mendengar suara manis itu, lihat kau sangat basah" Liam mulai menggerakkan tangannya maju mundur di lubang belakang Pavel.
"Ahh oughhh hmmpp ahhh tidak aku aku akan ah__" Cairan keruh menyembur dari penis Pavel disertai air mata yang mengalir membasahi pipinya. Dadanya terasa sesak mengetahui bahwa secara tidak sengaja ia sudah menghianati pooh.
Aku cum?? Karena bajingan ini? Pavel kau sudah gila? kenapa? Pooh aku minta maaf pooh, aku ingin sekali melawannya tapi aku tidak bisa, cepatlah datang dan selamatkan aku pooh aku mohon cepatlah! Air mata kembali mengalir di sudut mata Pavel.
"Hmm , Aku rasa sekarang sudah cukup, kau tentu tidak akan puas kalau hanya menggunakan jari saja kan, jangan bersedih karena aku akan memberikan penis kesukaanmu sekarang" Liam membuka resleting celananya dan juga boxer yang di gunakan hingga memperlihatkan kejantanannya yang sudah tegak sepenuhnya.
Bersambung
Setelah sekian purnama akhirnya aku up juga nih, sorry buat kalian yang udah lama nungguin, beberapa minggu belakangan ini aku lagi drop+ gk mood ngetik 😌🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE YOUR BOY S2 |PoohPavel🔞[END]
FanfictionBiar nyambung baca S1 nya dulu ya 🖤 [END]