"Ah ayolah Pavel buka matamu, lihat ini, aku sudah menelanjangi tubuhku, penis yang kau nantikan sudah tepat berada di hadapanmu" Liam menjambak rambut Pavel karena ia terus memejamkan matanya
"Tidak, jangan aku mohon jangan liam jangan" Pinta Pavel dengan masih terisak
"Kenapa?? Apa ini karena kau takut suami bocahmu itu tau tentang ini? Ah dia pasti tau karena aku meninggalkan bekas cintaku banyak sekali di tubuhmu, disini,disini ah disini juga, tubuhmu hampir penuh" Liam menunjuk bagian tubuh Pavel yang sudah penuh dengan tanda merah buatannya
"Hentikan aku Mohon Liam, apapun akan ku berikan asal jangan ini, aku mohon lepaskan aku, akan ku berikan semua harta yang aku punya padamu, tapi tolong lepaskan aku"pinta Pavel dengan penuh harap.
"Ummm tawaran yang cukup menarik, tapi jika aku bisa mendapatkan keduanya itu lebih baik bukan? Setelah aku selesai menggunakan mu, aku akan hubungi suami bodoh mu itu dan meminta jaminan atas kebebasan dirimu, sekarang kita bersenang-senang saja dulu ya" Liam menggenggam kaki Pavel dan merentangkan kakinya.
"Ah jangan tidak aku tidak mau, tolong kasihani aku liam" Rengek Pavel dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuk matanya
"Jangan?? Tapi lihat ini Pavel penismu bahkan sudah tegang sekali, dan juga lubangmu sudah sangat basah dan terlihat berkedut, ah ayolah, jangan sok jual mahal aku tau kau juga menginginkannya kan, aku akan memberikan nya padamu gratis"
Liam mendekatkan penisnya ke lubang belakang Pavel."AHhhmmpphh, Nghh ohhh tidak tidak tidak Liam keluarkan ahhh" Pekik Pavel saat penis liam kini sepenuhnya berada di dalam tubuhnya, mereka menyatu.
"Behentilah menjadi munafik dengan mengatakan berhenti, lubangmu menelan dan meremas penisku dengan sangat rakus,oghh ternyata lubangmu tidak pernah berubah, rasanya masih sangat nikmat, sama persis seperti pertama kali aku menggunakannya ughhh yahhh, mendesahlah lebih keras Pavel " Seru Liam meresapi kenikmatan yang sedang menerpa, dan sesekali memukul pantat Pavel dengan keras hingga memerah
Tidak ini tidak boleh, seharusnya ini tidak boleh terjadi, lawan Pavel apa yang kau lakukan?? Kendalikan tubuhmu. Batin Pavel kembali menjerit, hatinya tidak menginginkan hal ini tapi tubuhnya mengatakan yang sebaliknya.
"Hahaha, kau benar benar munafik, kau bilang tidak menginginkan ini tapi tubuhmu bergerak mengimbangi gerakanku, pantatmu bergerak sendiri seperti ini? kau juga menikmatinya bukan? " Liam tertawa puas saat Pavel kini sepenuhnya dalam genggaman nya.
"Nghh ohhh ahhh tidak, pooh aku minta maaf" Racau Pavel di sela sela desahannya.
"Terus mendesah dan berhenti menyebutkan nama si payah itu, ohh yesss i wanna fuck you honey, kau menyukainya juga bukan humm" Liam mendekatkan mulutnya ke dada Pavel dan mulai memutar lidahnya di atas puting Pavel yang sudah sangat tegang itu
"Ahhh tidak tidak nghhhhh " Tak kuasa lagi menahannya, Pavel akhirnya kembali mencapai orgasmenya yang kedua kalinya.
"Hahaha, memang jalang kau sudah cum lagi??" Liam kembali tertawa
"Tunggu jangan dulu, ahhh" Pekik Pavel saat Liam kembali memasukan penisnya.
"Aku juga akan segera sampai, ohhh yahhh lubangmu nikmat sekali, Pavel dengar, ahh aku ingin memiliki anak denganmu, kau juga ingin kan? ougghh aku akan menghamilimu Pavel, ahh kau akan mengandung anakku nghhh yahhh enak sekali ohh good, aku aah akan cum" Racau Liam takkaruan
"Jangan, jangan keluarkan di dalam, aku ughh mohon jangan" Pavel membulatkan matanya menggeleng dan memohon agar liam tidak melakukannya, namun seharusnya ia sadar bahwa itu hanya permintaan yang sia sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE YOUR BOY S2 |PoohPavel🔞[END]
FanfictionBiar nyambung baca S1 nya dulu ya 🖤 [END]