"Apa lagi yang belum di beli?" Tanya pooh pada Pavel
"Ummm, semuanya sudah kok" Jawab Pavel sambil melihat barang belanjaan
"Eskrim ma, kurang eskrim" Protes Arthur tiba-tiba
"Oh iya lupa eskrim buat Arthur ya"
"Iya"
"Ya sudah kalau begitu Arthur sama papa beli eskrim duluan ya, mama mau ke kamar mandi dulu, nanti mama nyusul"
"Oke deh, ayo pa"
"Aku tunggu di tempat eskrim ya" Ucap pooh memberitahu
"Umm" Pavel mengangguk mengiyakan
**
"Fiuh~~ lega juga akhirnya" Ucap Pavel yang telah selesai buang air."Pavel!! " Seketika Pavel terhenyak saat tiba-tiba saja ada seseorang yang sudah berdiri di depan pintu toilet.
"Liam??? Apa yang kau lakukan disini??" Peliknya sedikit kaget melihat keberadaan orang di depannya
"Kenapa memang nya ini toilet umum kan? Pavel, sudah lama tidak bertemu kan, bagaimana kabarmu? " Tanya nya basa basi
"Aku baik, sudah ya aku sibuk, anak dan suamiku sudah menunggu" Seolah tidak memperdulikan orang di hadapannya Pavel beranjak pergi, namun langkah nya terhenti saat Liam tiba-tiba saja menarik tangan nya.
"Tunggu Pavel, kenapa buru buru sekali sih, kita sudah lama tidak bertemu, apa kamu tidak merindukan aku? " Tanya Liam kembali
"Apa yang kau coba katakan?" Pavel mengerutkan kening dan membulatkan matanya, tangannya mengepal menahan emosi yang mulai meluap.
"Yaaa aku hanya mau mengatakan bahwa aku sangat merindukanmu, Pavel apa kamu tidak ingat masa masa indah kita dulu? " Liam menggenggam tangan Pavel
"Tidak, aku tidak ingat dan juga tidak ingin mengingat nya, bahkan sejujurnya aku juga sangat tidak ingin melihatmu, aku ingin kau tidak pernah muncul lagi di hidupku" Dengan kasar Pavel melepaskan genggaman tangan Liam
"Pavel, apa kau masih marah, karena kejadian waktu itu? Kau tau Pavel aku sangat menyesal melakukan semua itu, maafkan aku naa~?"
"Apakah kau sudah habis bicara?" Wajah Pavel terlihat semakin kesal ia menggaruk telinganya yang tidak gatal
"Pavel, maafkan aku beri aku satu kesempatan lagi aku sangat mencintaimu Pavel, mari kita memulainya kembali dari awal" Tiba-tiba saja Liam memeluknya dengan erat
"LEPASKAN AKU" Pavel mendorong tubuh pria itu dengan kuat 'PLAKK' Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Liam "Bajingan, jangan berani berani lagi menyentuhku seperti ini, aku tidak ingin lagi melihat wajahmu, melihatnya membuat ku ingin muntah, yang terjadi di antara kita sudah berlalu, jadi jangan pernah kau mengusik kehidupanku lagi camkan itu" Dengan wajah merah penuh amarah Pavel berjalan pergi meninggalkan pria malang yang sedang memegangi pipinya yang terasa cukup panas karena tamparan itu.
Pria itu menatap Pavel dengan mata tajam penuh makna, entah apa yang tengah ia pikirkan, namun dapat terlihat ada amarah yang tersimpan dibaliknya.
"Pooh ayo kita pulang sekarang juga" Pinta Pavel setibanya di tempat eskrim.
"Kenapa? Apa terjadi sesuatu? " Tanya pooh sedikit bingung karena Pavel tiba-tiba saja bertingkah cukup aneh
"Tidak aku hanya ingin pulang dan beristirahat, ayo pulang pooh cepat" Desak Pavel kembali
"Ah oke baiklah, Arthur ayo kita pulang" Dengan perasaan yang masih heran pooh hanya bisa menuruti permintaan Pavel.
...
...
...
4 hari berlalu, terlihat pooh dan keluarga kecilnya sedang duduk menikmati sarapan buatan Pavel yang sederhana namun terasa luar biasa bagi pooh.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE YOUR BOY S2 |PoohPavel🔞[END]
FanfictionBiar nyambung baca S1 nya dulu ya 🖤 [END]