Jejak Pertama

27 4 2
                                    

Malam semakin larut saat tim Ineffable berkumpul kembali di cottage milik Derick. Cottage tersebut terletak di pinggir hutan, jauh dari hiruk-pikuk kota, dan sudah ditanami dengan berbagai perangkat canggih untuk memproses informasi yang mereka temukan. Setelah peristiwa di mansion keluarga Atmaja, mereka merasa tempat ini adalah satu-satunya tempat yang aman.

Begitu tiba, mereka langsung masuk ke dalam cottage. Derick dengan sigap mengaktifkan sistem keamanan canggih yang sudah dipasangnya. "Oke, semua perangkat sudah nyala. Sekarang kita bisa mulai memproses informasi dari pendant ini," kata Derick sambil meletakkan pendant Zela di meja.

"Tapi sebelum itu, gue rasa kita semua butuh bersih-bersih dulu deh," ujar Caramel sambil menatap dirinya sendiri yang penuh dengan debu dan keringat. "Gue gak tahan nih bau badan sendiri."

"Setuju," jawab Hazel sambil mengibas-ngibaskan rambutnya yang berantakan. "Kita ganti baju dulu, baru mikir jernih."

Satu per satu anggota tim pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Cottage Derick memang kecil, tapi sangat nyaman dengan fasilitas lengkap. Setelah mandi dan berganti pakaian, mereka semua berkumpul di ruang tengah.

"Ini lebih baik," kata Aery sambil merentangkan tubuhnya yang kini bersih dan segar. "Sekarang, mari kita fokus."

Navya sudah duduk di depan komputer dengan pendant Zela terhubung ke perangkat analisis. "Oke, gue mulai proses data dari pendant ini," katanya sambil mengetik cepat di keyboard. Layar komputer menampilkan berbagai data yang perlahan mulai terbaca.

Sementara menunggu, mereka duduk melingkar di sofa, mencoba mengumpulkan pikiran mereka.

"Jadi, pendant ini pasti punya hubungan sama Zela," kata Hazel. "Pertanyaannya, siapa Zela sebenarnya? Dan kenapa Shunny sampai nekat pasang bom di mansionnya sendiri?"

"Yah, itu yang kita harus cari tahu," jawab Bell. "Gue rasa Zela ini bukan orang sembarangan. Mungkin dia punya sesuatu yang Shunny dan Kartier pengen banget."

"Atau mungkin dia tahu sesuatu yang bisa ngerusak mereka," tambah Ver. "Kita gak bisa ngebiarin mereka lolos begitu aja."

"Data dari pendant udah mulai terbaca," seru Navya dari depan komputer. Semua mata tertuju padanya. "Ada file berisi catatan, foto, dan video. Sebagian terenkripsi, tapi gue bisa coba buka satu per satu."

Navya membuka satu file video, dan wajah mereka berubah tegang. Video itu menunjukkan Zela sedang berbicara di depan kamera, tampak gelisah.

"Nama gue Zela. Kalau kalian nonton ini, berarti gue udah gak di sini lagi," kata Zela dalam video. "Gue punya informasi penting tentang keluarga Atmaja dan semua operasi gelap mereka. Gue harap kalian bisa bantuungkap kebenaran ini."

"Ini gawat," bisik Caramel. "Berarti Zela ini punya data yang bisa ngancurin keluarga Atmaja."

"Kita harus telusuri semua file ini," kata Derick dengan tegas. "Kalau benar, ini bisa jadi kunci buat jatuhin Shunny dan Kartier."

"Dan itu berarti kita harus lebih hati-hati," tambah Albert. "Mereka pasti gak akan tinggal diam setelah kejadian tadi."

Selama beberapa jam berikutnya, mereka terus memproses data dari pendant Zela. Ada banyak informasi yang mengarah ke operasi rahasia, transaksi gelap, dan rencana jahat keluarga Atmaja. Semua ini membuat mereka semakin yakin bahwa Zela adalah kunci untuk mengungkap semua kejahatan yang telah dilakukan keluarga tersebut.

"Gue berhasil buka satu file enkripsi," kata Navya tiba-tiba. "Ini dokumen transaksi besar antara Shunny dan pihak ketiga."

"Siapa pihak ketiga itu?" tanya Aery.

INEFFABLE : Different to TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang