Hurt

22 2 0
                                    

Malam itu, suasana di cottage masih tegang setelah serangan mendadak dari hitman. Namun, mereka semua sadar bahwa ini belum berakhir. Derick, Kart, Zaratras, Navya, Caramel, Albert, Corry, Thea, Aery, Bell, dan Ver berkumpul di ruang utama, mencoba menenangkan diri dan memikirkan langkah selanjutnya.

Tiba-tiba, laptop Albert berbunyi. Sebuah notifikasi email masuk. Albert yang penasaran langsung membuka email tersebut. Wajahnya berubah tegang saat membaca isi email itu.

"Guys, kita punya masalah baru," kata Albert dengan suara serius. "Email ini diretas. Ini dari The Ravens."

Caramel mendekat dan membaca isi email tersebut. Email itu tidak berisi ancaman langsung, melainkan kode teka-teki yang kompleks:

'''

'''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'''

Caramel mengernyit. "Ini pasti ada hubungannya dengan Zela. Kita harus memecahkan kode ini."

Derick mendekat dan membaca kode itu dengan seksama. "Oke, kita butuh semua orang untuk berpikir. Ayo, kita pecahkan ini."

Mereka semua duduk di meja besar, mencoba memecahkan kode tersebut. Suasana semakin tegang ketika waktu berlalu.

"Yang pertama, 'Sang Penjaga Malam berdiri di gerbang,' itu mungkin pelabuhan. Penjaga malam biasanya ada di sana," kata Aery.

Navya menambahkan, "Yang kedua, 'titik tertinggi di timur saat fajar,' bisa jadi mercusuar atau menara. Tapi apa artinya 'angka yang hilang adalah kunci'?"

Bell yang biasanya pendiam, tiba-tiba bersuara, "Bintang terbenam, itu pasti arah barat. Pelabuhan di Surabaya memiliki dermaga yang menghadap barat."

Albert merenung, "Angka yang hilang, satu lebih dari yang ketiga, kurang dari yang pertama. Mungkin angka 2, karena bintang terbenam di arah barat adalah tanda kedua."

"Jadi, angka 2 adalah kunci. Mungkin ini waktu atau tempat yang kita cari," lanjut Corry.

Thea menambahkan, "Kalau kita gabungkan semuanya, sepertinya kita harus ke pelabuhan di Surabaya, mungkin di dermaga tertentu."

Derick berdiri, "Kita harus berangkat sekarang. Pelabuhan di Surabaya bisa jadi tempat mereka menyembunyikan Zela."

"Ini pasti perangkap," kata Caramel. "Tapi kita nggak punya pilihan lain."

"Nav, tapi sebelum ini..." Caramel mengalihkan pandangannya kearah Navya dan Derick yang paham mengangguk setuju.

"Kau harus latihan memegang senjata."

"HAH?!!"

===================================

Matahari baru saja naik, menerangi halaman belakang cottage milik Derick. Udara pagi yang segar mengelilingi mereka, menciptakan suasana yang sempurna untuk latihan menembak. Caramel dan Derick telah menyiapkan berbagai target di kejauhan, dari kaleng bekas hingga target kertas bergambar lingkaran.

INEFFABLE : Different to TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang