<24 HOURS>
“Ayah bagai penjara tanpa kunci, menahan sayap-sayap mimpi yang ingin terbang bebas” - Park Jongseong
“Waktu berhasil membuatku lupa, dan kenangan itu perlahan memudar”
***
Jungwon, anak lelaki itu tidak pulang ke rumahnya melainkan pulang ke rumah wanita yang telah menolongnya. Sebelum pergi ke makam, Jungwon sudah berjanji pada ibu Yerie untuk kembali lagi dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.
Jungwon masuk ke dalam rumah dan mendapati Yerie yang melepas sepatunya di dekat pintu.
"Nanti Sunoo mau ke sini jemput kamu ke sini" ucap Yerie lalu berjalan ke ruang tengah, melempar tasnya ke sofa yang berada di sana.
Mendengar itu Jungwon mengerutkan alisnya, anak lelaki itu mengekor di belakang Yerie. "Kenapa kamu beritahu dia?" tanya Jungwon sedikit sebal.
Yerie yang mendengar itu memutar tubuhnya, anak perempuan itu menatap Jungwon dengan tawa yang tertahan. "Sunoo tau sendiri, kamu juga harus tau kalau dia sudah membuat brosur tentang hilangnya Yang Jungwon di jembatan Mapo hahha!" Yerie terlihat tertawa puas setelah menjelaskan itu pada Jungwon.
"Aku tidak lompat kok"
"Ya maka dari itu aku kasih tau Sunoo!"
"Lalu Yuna? kamu memberi tahunya?" tanya Jungwon lagi anak lelaki itu menatap Yerie seperti memastikan dan menunggu jawaban Yerie.
"Yuna?" tanya Yerie yang terlihat heran.
"Tidak lah! apa hubungannya kamu dengan Yuna?" balas Yerie yang membuat Jungwon mengangguk paham, Yerie memang tidak mengetahui bahwa Jungwon sudah tidak jahat seperti sebelumnya pada Yuna.
"Kamu masih tidak mau temanan lagi sama Yuna?" tanya Jungwon lagi.
"Aku temenan kok sama Yuna, lagipula dua hari ini Jay tidak masuk jadi aku bebas dengan Yuna, keadaan kelas lebih baik. Sudah deh mending kamu istirahat" setelah mengucapkan itu Yerie memilih segera masuk ke dalam kamarnya.
Jungwon terdiam untuk sesaat, dirinya pikir semua akan baik-baik saja jika Park Jongseong itu tidak pernah datang.
Namun Jungwon memilih mengesampingkan masalah itu, anak lelaki itu berjalan ke arah sofa dan mendudukkan tubuhnya di sana, bersandar menatap langit-langit rumah dengan sesekali memejamkan matanya.
'apa yang harus aku lakukan supaya kamu memaafkan ku?'
'cukup di sini jangan tinggalkan aku dan Seoul'
Jungwon mengingat semua kenangannya dengan Heeseung, bagaimana caranya agar dirinya bisa bertemu lagi dengan Heeseung, bagaimana caranya agar bisa membuat Heeseung kembali.
Tangan Jungwon tergenggam erat, anak lelaki itu hampir memukul semua benda yang berada di hadapannya, jika saja Yerie tidak membuka pintu kamarnya yang berada di sebelah dan menongolkan kepalanya.
"Jangan lupa makan, ingatkan Jungwon untuk makan juga, bunda sudah memasak banyak untukmu dan Jungwon. Ini pesan dari bunda" ucap Yerie yang membaca pesan bundanya lalu memperlihatkan layar ponselnya pada Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
WOUND RETURN || ENHYPEN
Фанфик"Ayah adalah penjara tanpa kunci" "Dalam setiap ketidaksempurnaan yang aku miliki, terselip harapan bahwa suatu hari nanti, ada jiwa yang melihat keindahan dalam cacatku dan mencintaiku tanpa syarat" langsung baca saja ya:) !BAHASA BAKU DAN TIDAK...