03 - He's beautiful

65 13 0
                                    

<HE'S BEAUTIFUL>

"Yuna memang cantik, kagumi dia dari jauh, karena hanya aku yang boleh mengaguminya dari dekat" - Lee Heeseung


------

Happy reading❤

*****

"Dia cantik" Ucap Jay, anak lelaki itu kini tengah duduk di sudut kantin bersama Ni-ki sepupunya.

Setelah mengikuti jam pertama pelajaran, pandangan Jay tidak bisa fokus pada tulisan yang ada di papan tulis dan penjelasan dari guru, karena matanya memilih untuk menatap Yuna.

"Kamu, jangan sampai menyukainya" Peringat Ni-ki sembari meneguk habis minuman kalengnya, Jay tersenyum simpul. Dari awal melihat Yuna, Jay benar-benar tertarik dan menginginkan anak itu.

"Dia kekasih Lee Heeseung"

"Aku tahu" Jawab Jay kemudian.

"Di sekolahan ini banyak yang mau denganmu" Ni-ki tertawa setelahnya.

"Tidak" Balas Jay cepat, pandangan anak itu turun ia merasa tidak percaya pada dirinya sendiri.

"Jangan bilang kamu suka dengan Yuna?" Tanya Ni-ki mulai panik, anak itu menatap Jay lekat-lekat menunggu jawaban dari sepupunya.

"Sebatas mengagumi saja, tidak lebih. Aku tidak pantas untuk Yuna, aku tidak pantas untuk siapa-siapa" Balas Jay dengan nafas beratnya.

Park Jongseong, atau yang kerap di sapa Jay itu tidak banyak bergaul dengan dunia luar. Sejak kecil ia tinggal di dalam rumah bersama bibi dan bodyguard yang setia menjaganya, Jay jarang sekali keluar rumah jika James tidak mengajaknya.


***

Langkah kaki Jay terhenti kala memasuki gerbang rumahnya, rumah bak istana milik James ayahnya. Mata Jay menatap lekat ke arah beberapa pembantu di rumahnya yang tengah membakar boneka-boneka milik Jay.

Jay memang menyuruh orang-orang itu untuk membakar bonekanya yang berjumlah sangat banyak.

Jay tersenyum, anak lelaki itu tidak mau tersiksa dengan adanya boneka-boneka pemberian James. Boneka yang telah membuat Jay merasa gila seperti ini.

Jay terlihat seperti anak lelaki pada umumnya, mempunyai sifat seperti anak muda biasa dengan sifat baik, tatapan yang tulus dan perasaannya yang jauh lebih tulus. Namun di balik itu semua Jay merasa dirinya telah gila.

Mempunyai trauma terdalam pada boneka, sejak kecil Jay tidak menyukai boneka, Jay sangat membenci benda itu. Tetapi James terus-terusan datang ke kamarnya setiap hari untuk memberikan Jay sebuah boneka. Jay tidak suka.

Semua barang pemberian James terlihat berharga di mata Jay, kecuali boneka. Namun Jay tidak bisa menolaknya, karena Jay tau James tidak akan menerima penolakannya.

Jay mengingat betul bagaimana ia bercerita kepada ayahnya bahwa dirinya kesepian dengan tidak adanya teman di dalam rumah, dan James memberikan sebuah boneka kepada Jay sebagai temannya.

WOUND RETURN || ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang