18 - is it possible?

28 5 0
                                    

Hai balik lagiee
Aku tau kamu tidak menungguku tapi setidaknya aku datang untuk memberi kabar. Bahwa i'm fine.

"Bertemu dengannya adalah satu kenyataan yang sangat kubenci, seharusnya" - Jeon Yuna

***

Hanya mengatur Yuna saja rasanya sangat melelahkan" Ujar Jake mengambil kopi susu yang di bawakan Sunghoon untuknya.

Jake dan Sunghoon kini sama-sama menikmati kopinya, terduduk di bangku yang berada di atas balkon kamar Jake. Bintang tidak begitu banyak bermunculan, bahkan bulan yang menyinari malam tertutup awan tipis yang membuat malam semakin gulita.

Sunghoon yang mendemgarnyapun hanya terdiam dan mencoba untuk berfikir. Sunghoon pikir, selama ini Yuna gampang sekali untuk di atur lalu mengapa Jake berkata sedemikian?

"Menurutku, Yuna sudah tumbuh dewasa dia berhak menentukan hidupnya sendiri"

"Tetapi apa yang dia tentukan bukan yang terbaik, Hoon"

Suasana kembali hening, angin malam berhembus kencang dari arah barat. Tangan Jake bergerak memeluk tubuhnya yang terbalut jaket kulit.

Sedangkan Sunghoon terlihat menghiraukan suasana dingin yang menerpanya, pandangan anak lelaki itu turun menatap kakinya yang terbalut perban, Sunghoon mengalami cidera saat berloma tadi. Bahkan Sunghoon belum menemui Yuna saat ia pulang ke rumah satu jam yang lalu. Sunghoon takut jika Yuna mengkhawatirkannya, dan juga bertanya apakah Sunghoon memenangkan lomba dan membawa medali untuknya.

"Di sekolahan tadi, Yuna bolos dua jam mata pelajaran. Aku melihatnya tengah berduaan dengan Jungwon di samping sekolah dengan keadaan yang kacau, Yuna seperti habis menangis tujuh hari tujuh malam. Sangat mengerikan" Jake menaikkan bahunya sekilas lelaki itu terlihat tidak peduli.

Itulah yang membuat Sunghoon heran. Terkadang Sunghoon meragukan Jake.

"Lalu kamu diam saja?" Tanya Sunghoon yang membuat pandangan Jake bergerak menatap Sunghoon yang menatap datar ke arahnya.

"Tidak bertanya kepada Yuna, mengapa dia seperti itu?" Tanya Sunghoon untuk yang kedua kalinya saat tidak ada jawaban dari Jake.

"Tidak, dia pergi terlebih dahulu saat aku ingin bertanya"

"Memangnya kalian tidak pulang bersama?" Untuk yang kedua kalinya Jake terlihat kesulitan untuk menjawab pertanyaan Sunghoon.

"Tidak"

Sunghoon berdiri dari duduknya, anak itu berjalan tertatih menuju pintu yang menghubungkan kamar Jake dan balkon.

"Aku akan menemui Yuna, barangkali dia mau bercerita" Ujar Sunghoon sebelum ia berlalu meninggalkan Jake.

******

"Yuna" Tangan Sunghoon bergerak mengetuk pintu kayu kamar Yuna yang terkunci.

"Yuna" Panggilnya lagi saat tak mendapat respon.

"Yuna kak Sunghoon pulang, Yuna sudah tidur? Yuna lelah ya?" Sunghoon terdiam beberapa saat. Jika Yuna tertidur di jam segini, itu sangat tidak biasa.

WOUND RETURN || ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang