₊˚⊹♡┆Get Along : 13

672 67 9
                                    

ִֶָ𓂃 ࣪ ִֶָ 🦢་༘࿐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ִֶָ𓂃 ִֶָ 🦢་༘࿐

Levi berbalik arah meninggalkan ambang pintu menuju ke arah mu. Kamu tersenyum melihat kedatangan Levi kembali.

"Kenapa kau terlihat murung?" Tanya mu kepada Levi sesaat kamu mengetahui raut wajah Levi berbeda, seperti ada yang sedang di pikirkan olehnya.

Levi lantas menggeleng. Dia membuka cardigan nya hingga menyisakan kemeja putih yang di kenakannya saat ini. Dia menaruh dengan rapih cardigan nya di dalam lemari—agar tidak kotor terkena debu dari bangunan tua yang di tempatkannya. Kamu bangun dari duduk mu, merasa ada yang janggal di dasar hati, kamu lantas melangkahkan kakimu ke arah Levi yang berada di dekat lemari.

"Levi, aku bertanya kepada mu." Kata mu lagi. Biarpun terkesan sedikit banyak omong Levi masih bisa memakluminya jika itu adalah dirimu.

Levi tau kamu tidak suka di abaikan, apalagi oleh dirinya sendiri.

Levi langsung menoleh ke arah samping dan kamu sudah ada di sebelah nya. Dua pasang mata dengan iris yang sama kian meredup karena kekurangan cahaya, mereka bertemu pandang dengan jarak yang cukup dekat. Kamu mengerutkan kening ketika kamu merasa canggung menatap wajah rupawan Levi. Meskipun kamu sudah tau hal itu seribu kali, namun tetap saja kamu tak pernah berhenti merasa kagum dengan ke elokkan ukiran wajah sempurna dari seorang Levi Ackerman.

Rahang tirus dengan garis wajah yang tegas, iris kelabu nya memukau bak seperti mata elang, hidungnya mancung serta bibir tipis yang jarang menampakan senyum. Seluruh detail padah wajah rupawan Levi sudah dapat kamu ketahui.

Kamu segera menggeser tubuhmu ketika menyadari kamu terlalu lama memandang Levi. "Maaf Levi.." ucapmu.

Menjauh. Kamu kembali beralih menuju ranjang. Dan Levi menutup lemari pakaiannya. Dia segera menghampirimu, ketika dia ada di belakang mu, Levi tiba-tiba menarik tangan mu dari belakang, dia menariknya sampai badan mu ikut terputar hingga menatap dirinya kembali. Degup jantung seketika berdebar merasakan rasa kaget bercampur dengan perasaan cintamu.

Berhadapan dengan Levi sedekat ini membuat mu membesarkan pupil matamu. Dirimu tak percaya dengan apa yang sudah di lakukan Levi terhadapmu. Namun disatu sisi, kamu enggan untuk menjauh darinya. Tidak ada rasa tertekan sama sekali atas perlakuan Levi yang belum kamu ketahui apa maksudnya.

Manik mata Levi menatap mu lekat-lekat, kecantikan mutlak darimu tidak bisa dia pungkiri bahwasanya dia sangat menginginkan tujuannya terwujud. Seakan sinar pada gemintang akan redup dikala dirimu bersanding diantara mereka. Sebuah bibir merah muda yang sedikit terbuka di elus oleh ibu jari miliknya, permukaan yang lembut itu membuat Levi ingin merasakannya secara langsung dengan bibirnya sendiri.

Kamu terdiam dengan perlakuan Levi. Merasakan bagaimana Levi mengelus bibir mu dengan lembut hingga membuat darah mu berdesir, jantung pun semakin berpacu tak karuan. Tanpa suara, Levi mendekatkan wajahnya ke wajahmu. Kelopak matamu lantas terpejam, disaat kamu dapat merasakan sebuah benda lembut dan kenyal menempel di atas permukaan bibir mu. Levi mencium bibirmu dengan lembut.

𝐆𝐞𝐭 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐠 ➤ 𝑳𝒆𝒗𝒊 𝑨𝒄𝒌𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang