Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ִֶָ𓂃 ࣪ ִֶָ 🦢་༘࿐
Di ruang kerja milik Erwin. Usai berdiskusi. Erwin menyuruh kamu, Levi dan Hange untuk tidak meninggalkan ruangannya disaat seluruh anggota lainnya dipersilahkan untuk keluar.
Minggu depan, pasukan pengintai akan melaksanakan misi ekspedisi keluar tembok, namun seperti ada hal yang lebih penting dari sekedar berdiskusi soal strategi sehingga Erwin masih ingin berbicara ke hal yang lebih serius daripada hal itu.
"Oi Erwin, cepat bicara." Levi membuka suara. Dia menyadari bahwa mereka sudah menunggu hampir 10 menit namun Erwin masih saja terdiam sibuk membaca kertas laporannya.
Mendengar ucapan Levi, Erwin mengangkat kepalanya. Manik matanya beralih menatap kamu, Levi dan Hange secara bergantian. Hingga dia akhirnya memilih untuk menghela napas pelan.
Selembar kertas yang sebelumnya di pegang pun di lipat kembali dan di taruh di atas meja tepat di depannya.
"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan kepada kalian, terutama untuk mu, (Y/n)." Erwin menjawab.
Mendengar nama mu di sebut lantas membuatmu menolehkan kepala kepada Erwin, jantung pun berdegup tatkala merasakan perasaan yang tidak enak sehingga kamu harus menelan ludah. Sementara itu, Levi yang ada di depan mu pun mengerutkan keningnya sambil menatap Erwin.
Rasa penasaran yang begitu besar bergejolak kepada seluruh makhluk di ruangan ini.
"Aku tau ini sangat mendadak. Namun, harus tetap aku sampaikan." Erwin memejamkan mata sejenak, tak lama setelah itu dia memijat pelipisnya.
Melihat gestur tubuh Erwin yang seperti itu, kamu sudah tau bahwa hal yang akan di sampaikan Erwin bukanlah hal yang sembarangan.
Dengan sedikit rasa tenang yang masih ada, kamu mencoba menatap Erwin. "Katakanlah Erwin," pinta mu.
Manik mata Levi beralih kepadamu. Tidak bisa di pungkiri bahwa Levi pun sebenernya juga sangat penasaran.
"Minggu depan dan sampai selanjutnya, kau tak akan ikut dalam misi ekspedisi keluar tembok."
Setelah mengucapkan itu Erwin dengan berat hati langsung membalas tatapanmu. Dia dapat melihat ekspresi mu berubah menjadi kaget disaat yang sama.
Levi dan Hange langsung menatap Erwin tak percaya. Mereka berdua tak mengerti maksud dari keputusan sang komandan yang sangat tiba-tiba.
"Oi apa maksudmu?" Levi langsung bertanya. Dia menuntut penjelasan dari Erwin.
Erwin beralih menatap Levi, raut wajah kecewa Levi terpampang begitu jelas di depan mata Erwin.
"Erwin apa alasannya?" Hange menambahi ucapan Levi. Hange sendiri pun bingung, pasalnya Hange tau bahwa Erwin tak mungkin mengeluarkan mu begitu saja jika tidak ada campur tangan dari orang lain.