₊˚⊹♡┆Get Along : 1O

1.2K 123 10
                                    

ִֶָ𓂃 ࣪ ִֶָ 🦢་༘࿐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ִֶָ𓂃 ִֶָ 🦢་༘࿐

Sebuah pintu kayu di buka dengan kasar oleh Levi. Ini adalah ruangan pribadi milik Erwin Smith, tepat setelah pintu itu di buka, Levi dapat melihat Erwin tengah terduduk di meja kerjanya, pria bermahkota pirang itu sibuk dengan lembar-lembar kertas laporan yang tertumpuk begitu banyak.

Levi menatap dengan sorot mata tajamnya, nampak jelas bahwa kedatangan Levi sama sekali belum di lirik oleh sang Komandan. Lantas Levi menggerakkan kakinya, ia menuju sebuah kursi berwarna merah yang tak jauh dari meja milik Erwin.

"Oi Erwin, kau memanggilku untuk apa?" setelah duduk dengan posisi ternyamannya, Levi langsung bertanya kepada Erwin.

Erwin mengangkat sedikit kepalanya agar ia bisa menatap Levi. Levi memincingkan matanya kepada Erwin, berharap Erwin tidak sedang ingin membicarakan hal yang menjengkelkan baginya.

"Ah kau sudah disini," Erwin melepas pena nya, tangannya kini beralih untuk membuka laci meja dan mengeluarkan secarik kertas undangan.

Levi melihat hal itu, ia mengerutkan keningnya ketika Erwin berjalan ke arahnya dan berpindah duduk tepat di depannya sekarang.

"Ini adalah undangan resmi dari kerajaan. Kau mungkin sudah membaca artikel soal bandit gunung yang telah di bereskan oleh pasukan polisi militer," ada jeda di saat Erwin hendak ingin melanjutkan ucapannya, karena Levi tiba-tiba mendecih.

Erwin jelas tau mengapa Levi bersikap seperti itu dan raut wajahnya langsung berubah jengkel.

Levi mengangkat satu kakinya ke atas paha, lalu ia membuang muka ke arah jendela. Perbincangan yang di bawakan oleh Erwin entah kenapa membuat ia muak, pasalnya ia terus memikirkan bagaimana kamu sampai sekarang masih mengurung diri dikarenakan ulah keji para pasukan polisi militer kepada bandit-bandit gunung.

Nampak ketidak tarikan Levi akan pembahasan ini membuat Erwin menghela napas panjang. Pria itu menaruh kertas undangan ke meja.

"Aku, kau, (Y/n) dan Hange di undang untuk datang ke pesta makan malam minggu depan," Erwin kembali membuka suaranya. Namun sebelum melanjutkan lagi ucapannya, Erwin lebih dulu menelan ludah ke tenggorokan, "(Y/n) tidak berniat untuk ikut kesana, jadi aku menugaskan Mike dan (Y/n) agar tetap berada di markas,"

Alis mata Levi langsung menaut, manik hitamnya bergulir kembali menatap Erwin. "Kalau begitu, akupun tak berniat untuk ikut." putus Levi, jawaban mutlak darinya itu sebenarnya sudah dapat di duga oleh Erwin.

"Kau bisa mengajak Mike untuk ikut, biar aku dan (Y/n) tetap berada markas."

"Aku tau kau akan seperti itu,"

"Jika kau tau kenapa kau malah memilih Mike untuk tetap berada di markas bersama (Y/n)," Nada bicara Levi yang begitu ketus tanpa sadar membuat Erwin mengerutkan keningnya sedikit.

𝐆𝐞𝐭 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐠 ✔️ ➤ 𝑳𝒆𝒗𝒊 𝑨𝒄𝒌𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang