14 : pergi

738 48 3
                                    

"Ayah lagi ngomong sama kamu Na Jaemin!" Yuta menarik lengan Jaemin.

"Apa lagi sih? Ayah sama bunda ga capek apa ngomongin Jeno mulu?" - Jaemin.

"Kamu dengar ya, Na. Ayah sama bunda ga ngajarin kamu jadi laki-laki ga bertanggungjawab." - Yuta.

"Kenapa ayah belain dia? Ga ada bukti itu anak aku. Harusnya ayah membela aku. Oh atau kata Jungwoo dulu itu benar? Jeno itu anak ayah sama tante Ten?" - Jaemin.

"Nana! Jaga omongan kamu!" - Winwin.

"Ayah ga jawab apa-apa bund. Apa benar ya?" - Jaemin.

"Na Jaemin! Jaga batas kamu." - Winwin.

"Aku ga ngerti sama kalian, kenapa semua pada belain Jeno? Aku anak kalian, aku temen mereka. Tapi kenapa semua lebih milih Jeno?!" - Jaemin.

"Kita ga lebihkan Jeno, Na. Kita cuma mau kamu sadar yang kamu lakuin ini salah." - Yuta.

"Salah? Aku balikan sama Hyunjin salah? Aku ga lihat salahnya di mana." - Jaemin.

"Kamu lupa gimana dia ninggalin kamu untuk Felix? Apa perlu bunda peringati?" - Winwin.

"Enggak.. Hyunjin sudah cerita semuanya. Kalian ga suka aku sama dia jadi kalian bohong kalau dia pergi sama Felix." - Jaemin.

"Terus kamu percaya dia?" - Yuta.

"Iya. Dia cinta pertama aku. Dan sampai kapanpun, dia akan jadi yang pertama." - Jaemin.

"Lo salah, Na. Cinta pertama kamu bukan Hyunjin. Justru seharusnya ayah kamu yang jadi cinta pertama kamu. Dia yang nyambut kamu pas lahir, ngajarin kamu segalanya. Turutin semua kemauan kamu. Tapi ini yang kamu balas?" - Winwin.

"Itukan tanggungjawab seorang ayah. Aku juga ga minta dilahirkan." - Jaemin.

"Baiklah. Kalau begitu, tugas aku sebagai ayah mu sudah selesai. kemasi pakaian kamu dan pergi dari rumah saya. Kamu, bukan lagi anak saya." - Yuta.

"Sayang!" - Winwin.

"Baik. Kalau itu yang ayah mau." Jaemin pergi ke kamarnya dan membereskan pakaiannya sebelum pergi.

"Kunci mobil kamu tinggalkan. Itu milik saya. Kamu hanya membeli motor itu. Black card kamu juga taruh di atas meja." - Yuta.

Jaemin mengeluarkan kunci mobil dan black card nya lalu meninggalkannya di atas meja.

"Mas... Gimana caranya dia hidup kalau gini?" - Winwin.

"Biarkan dia. Dia harus diberi pelajaran. Aku yang salah karena memanjakannya sejak kecil." - Yuta.

----------

"Sebentar!"

Taeyong membersihkan tangannya lalu bergegas membuka pintu. Dia kaget melihat Yuta dan Winwin berada di luar.

"Maaf tante datang ga izin dulu. Taeil udah cerita semuanya ke kita." - Winwin.

"Oh iya Taeil sempat ke sini tadi. Ayo masuk dulu. Saya panggilkan Jeno sebentar." ucap Taeyong.

Dia menghidangkan air putih buat Yuta dan Winwin sebelum ke kamar Jeno. Beberapa detik kemudian, Jeno keluar dari kamarnya.

"Bunda. Ayah." - Jeno.

"Kamu sehat No? Dedek bayinya gapapa kan?" - Winwin.

"Sehat bun. Bayinya gapapa. Maaf ya nyusahin bunda sama ayah." - Jeno.

"Harusnya kita yang minta maaf No... Maaf ya Jaemin ga bertanggungjawab. Ayah sudah usir dia dari rumah." - Yuta.

"Jaemin ga salah, ayah. Ini semua takdir." - Jeno.

YOU & ME - Dongmark/JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang