Kun mendengar suara Haechan yang sedang menggedor pintu rumahnya. Suara kaki Mark berlari dari tingkat atas. Segera, dia menarik Mark dan membekap mulut anaknya.
"Diam. Atau kamu ga akan ketemu dia selamanya." bisik Kun.
Kaki Mark melemah saat kereta Jaehyun meluncur pergi dari rumahnya. Kun pun melepaskannya.
"Apakah ini ga keterlaluan?" - Jeno.
"Haechan itu bukan laki-laki yang baik. Jaemin juga! Lihatlah mereka malam-malam balapan, ga ada masa depannya jika kalian tetap bersama mereka." - Kun.
"Tapi rasa hati ga bisa dipaksa." - Mark.
"Tau apa kamu tentang hati? Kalian masih kecil. Rasa itu hanya sementara." - Kun.
"Kita mungkin ga punya orang tua. Dan mungkin kita menagih kasih sayang dari kalian. Tapi kita juga tau soal hati. Rasa nyaman, yang kita ga pernah rasa di rumah ini." - Mark.
Pang!
Mark rasakan pipinya memerah. Tamparan dari Kun bukan main-main.
"Jaga omongan kamu, Mark! Kamu harusnya bersyukur saya ambil kamu dari panti asuhan itu." - Kun.
"Untuk apa? Setidaknya kalau saya di panti asuhan itu, saya bisa bersama Haechan. Saya ga perlu hadapi orang tua yang lebih percaya orang asing dari anaknya sendiri!" - Mark.
"MARK!"
Mark terkekeh.
"Saya tau. Anda sebenarnya hanya mau mengadopsi Jeno. Tapi syaratnya kalau kembar itu, harus ambil keduanya. Jadi anda terpaksa mengadopsi saya."
"Mark-"
"Saya tau diri. Saya ngerti. Saya ga membanggakan kayak Jeno. Saya ga pinter. Saya ga cantik, ga ganteng, ga imut kayak dia. Saya kalah dalam segala hal. Termasuk, dalam hal menerima kasih sayang dari anda."
Mark membawa diri ke kamar. Kun memandang Jeno yang sedari tadi memerhatikan pertengkaran mereka.
"Mark ga mau diadopsi. Aku yang maksa. Dan aku salah. Harusnya aku biarkan dia di panti. Setidaknya, dia bahagia."
Jeno turut berlalu pergi.
--(skip)--
Sudah hampir genap seminggu Mark dan keluarganya menghilang. Seminggu itu Haechan seperti mayat hidup. Dia cuma di kamarnya yang di basecamp. Orang tuanya lagi di Thailand karena neneknya sakit. Jadilah dia sendiri. Anak Neo bergilir jagain dia.
Jaemin dan Jaehyun lagi nyantai di kantin fakultas mereka.
"Lo kenapa? Sakit kayak Haechan?" soal Jaehyun.
Jaemin badmood dari pagi. Biasanya ga gini. Anaknya tantrum mulu.
"Kapan Lucas mau nyerahin informasinya?" - Jaemin.
"Lo kangen Jeno ya?" - Jaehyun.
"Ogah! Ngapain juga gue kangen sama dia. Yang ada gue bahagia." - Jaemin.
"Jaem. Lo dari kecil itu ga pernah bisa bohong ke gue." - Jaehyun.
"Ga tau, Jae. Gue rasa ada yang salah." - Jaemin.
"JAEM! JAE!"
Doyoung berlari kearahnya.
"Lo kenapa sih?" - Jaehyun.
"Jeno-"
---
Jaemin mendobrak pintu atap dengan sekali tendangan. Dia langsung berlari menghampiri Jeno yang sedang berdiri di tebing atap.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU & ME - Dongmark/Jaemjen
أدب الهواةMain: Dongmark, Jaemjen Side : Ilyoung, Jaeyong "Di mana Mark?" - Haechan. "Gue nyerah" - Mark. "Lo ngapain di fakultas gue?" - Jaemin. "Gue lelah." - Jeno